9 - Sotus
Status : Very recommended.
Judul : Sotus the series.
Jenis : Drama
Banyak : 15 episode + 1 episode spesial
Durasi : 50 menit per episodenya.
Rilis : 20 Agustus 2016 di one31 dan GMM tv.
Negara : Thailand.
Based on : Novel ‘sotus’ karya Bittersweet.
Sinopsis :
~[Kongpob adalah mahasiswa baru jurusan teknik. Seperti normalnya maba, ia wajib melewati sistem yang namanya sotus. Di hari pertama, ketua hazer –Arthit memberikan tugas yang terkesan semena-sema. Kongpob yang merasa tidak terima pun melakukan protes, lengkap dengan argumentasi yang masuk akal. Hal itu membuat Kongpob menjadi hero untuk teman-temannya. Namun untuk senior, hal itu justru menarik perhatian untuk memberi tantangan lebih kepada Kongpob. Hal ini jugalah yang akhirnya membawa Kongpob semakin dekat dengan Arthit.]~
Jika di China ada addicted yang membuat saya baper parah dan susah move on selama hampir setengah tahun, maka sotus adalah obatnya. Yups, sotus adalah film yang membuat saya sedikit melupakan addicted meski tidak sepenuhnya. Dan sekarang saya baper parah karena guardian, dan saya bingung mencari obatnya! Hiks 😢.
Sotus adalah sistem yang digunakan di Thailand untuk menyambut mahasiswa baru yang dilakukan oleh senior. Jika di Indonesia, ini disebutnya Ospek. Sotus sendiri adalah kepanjangan dari Seniority, Order, Tradition, Unity, Spirit. Biasanya mahasiswa ditatar, disuruh ini itu dan dilarang protes. Semua kegiatan bersifat satu arah dan maba tidak berhak menolak. Mereka menggunakan motto ‘perkataan senior adalah perintah’. Nantinya, saat lulus mereka akan mendapat gear yang menjadi lambang jurusan mereka. Gear inilah yang menjadi penanda bahwa mereka sudah diterima sebagai bagian dari mahasiswa fakultas teknik itu. Jika tidak lulus, angkatan yang bersangkutan tidak akan dianggap junior oleh mereka.
Jika ada yang tanya bagaimana kesan saya setelah menonton film ini? Jawaban saya hanya dua kata, yaitu ‘baper parah!’ Bagaimana tidak, sejak di episode awal sudah disuguhi adegan yang membuat saya meremas bantal sambil senyum-senyum sendiri.
Banyak scene favorit yang selalu saya ulang-ulang. Contohnya, gombalan Kongpob saat Arthit tanya keberadaan 54 temannya. Ya kali Kongpob tahu. Namanya maba, dengan teman seribu lebih, tidak mungkin mengenal dan berteman baik dengan mereka semua dalam hitungan hari saja. Tapi, Arthit tidak menerima jawaban ‘tidak tahu’, sehingga Kongpob menjawab, “Mereka tidak kemana-mana, Kak.”
“Apa maksudmu tidak kemana-mana? Kamu lihat mereka ada di sini?”
“Tidak, Kak. Tapi mereka mengirimkan hati dan semangat mereka ke sini.”
“Oh, kalau begitu, aku harap hati dan semangat itu cukup untuk membuat kalian semua berlari mengelingi lapangan 54x.”
Kongpob terkesiap, lalu dengan cepat meralat, “Tidak, Kak. Mereka hanya mengirimkannya kepada saya.”
“Kenapa mereka hanya mengirimkan kepadamu saja?”
“Karena hati saya sudah saya berikan kepada Kakak, dan saya butuh untuk menggantikannya.”
Jangan salah. Meski junior, Kongpob ini adalah seme-nya.
Sebenarnya banyak sih adegan sweet lainnya, tapi ya mau berapa halaman kalau saya tulis semua. Hehe😅. Terlebih, adegan semacam ini bukan hanya berlangsung di awal saja, tapi tersebar di seluruh episode.
Selain adegan sweet yang bertebaran, banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari film ini. Contohnya, dari sistem penerimaan maba sendiri. Baik di Indoesia atau pun Thailand sama saja. Hanya beda nama. Dan kebanyakan maba juga akan berpikir sama. Mereka menganggap ospek itu tidak berguna, hanya memuaskan senior, dan buang-buang waktu saja.
Alasan mereka cukup masuk akal, sih. Mereka dibentak-bentak, diperlakukan semena-mena, disuruh berdiri lama padahal tidak sedang upacara. Disuruh baris-berbaris padahal bukan tentara. Disuruh melawak untuk membuat senior tertawa. Disuruh melakukan hal yang tidak berguna seperti membuat capil hias dan tanda pengenal di kertas kardus, dan disuruh minta tanda tangan dengan jumlah yang tidak normal. Disuruh mengerjakan tugas yang berlebihan dan tidak masuk akal seperti menyusun resume tulis tangan berlembar-lembar, sampai tidak tidur semalaman karena takut dengan ancaman ketidaklulusan. Senior benar-benar keterlaluan!
Bahkan, kadang senior marah jika kita tidak sengaja mengumpat, seolah mereka itu gila hormat. Mereka adalah benar dan kita selalu salah. Sikap mereka yang tidak menerima protes terkesan seperti raja yang memelonco rakyatnya. Padahal ya, status mereka sama saja. Hanya karena mereka lebih dulu masuk universitas, bukan berarti mereka berkuasa. Jadi wajar, jika maba merasa seperti dikerjai saja.
Tapi, sotus mengajarkan bahwa itu tidak sepenuhnya buruk. Benar apa yang dikatakan Arthit. Ada maksud dibalik itu semua. Maba disuruh meminta tanda tangan supaya bisa saling berkenalan. Mereka kadang mendapat tantangan yang bertujuan untuk melatih rasa juang.
Maba dilarang membantah supaya berlatih menahan ego. Mereka dipaksa berlaku sopan untuk melatih attitude terhadap orang yang lebih tua. Senior itu ibarat kakak. Mereka berkewajiban untuk melindungi, membantu, dan mengarahkan adiknya supaya sukses berada di kampus itu. Dan sebagai junior, sepatutnya memang harus menghormatinya. Bagaimana pun juga, senior adalah orang yang punya pengalaman dan pengetahuan lebih daripada maba. Jika mereka tidak kenal dan tidak menghormati senior, bagaimana nasib mereka selama empat tahun berada di sana?
Maba juga dipaksa saling peduli dengan sesama maba, karena itu akan melatih sosialisasi dan kerja sama. Mereka dibentak dan ditatar, itu untuk melatih mental dan membiasakan diri saat keluar dari lingkup universitas nanti. Dunia kerja itu kejam. Kalau manja, tidak akan bisa bertahan. Dunia orang dewasa itu, adalah surga yang terasa neraka.
Jika ada rating-nya, saya akan beri bintang 9/10 (🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟⭐) untuk film ini. Saya kira wajar mengingat drama ini sangat fenomenal. Sotus pernah menang dalam kategori acara TV terfavorit tahun 2017 di 6th Attitude Magazine Award. Pemainnya pun juga terdongkrak popularitasnya dengan memenangi beberapa penghargaan diantaranya, Most Favorite Coule of the Year, Most Popular Actor, Best Rising Actor, Star Couple of the Year, dan Most Popular New Artist. Bahkan keduanya juga memenangi Media Recommendation Artist di ajang V-Chart Award 2017.
Selain itu, karakter pemainnya sangat menarik. Pertama, Kongpob. Saya sangat suka dengan sikap dia yang berani dan tegas. Dia memang cowok banget, dan tipe pemerjuang. Dia terlihat tegar, tapi jika sedih, ia bisa benar-benar menangis. Saya juga suka dengan Kongpob yang tiba-tiba berhenti merokok hanya karena Arthit bilang merokok itu tidak baik untuk kesehatan. Orang zaman sekarang, mana ada yang seperti itu. Kebanyakan perokok ya, mereka lebih suka memotong uang susu anaknya daripada memotong uang jatah rokoknya. Hehe 😅.
Kedua dari Arthit. Saya suka dengan tipe tsundere macam Arthit ini, terutama ekspresi salah tingkahnya. Dia ini galak, tapi hatinya pink kayak minuman kesukaannya. Ia juga sangat bertanggung jawab. Saya sangat terharu saat ia benar-benar lari 54 putaran saat senior menyuruhnya. Hingga ia kehujaan dan demam. Tapi saya suka karena Kongpob jadi merawatnya.
Pokoknya, sikap kedua tokoh ini benar-benar patut dicontoh (kecuali orientasi seksualnya). Jika di Indonesia ada Dylan, di Thailand ada Kongpob yang tak kalah romantisnya.
“Aku tidak akan menceritakan tentangmu kepada orang lain. Karena aku ingin menjadi satu-satunya orang yang tahu tentangmu.”
Ketiga, dari sountrack. Lagu opening yang berjudul Limp dan dibawakan Kong Tachaya sukses membuat saya semangat setiap kali memulai menonton awal episodenya. Serta lagu ending yang berjudul secret mind dan dibawakan oleh AMP dan Gun juga sangat luar biasa. Liriknya itu touching banget. Dan sampai sekarang lagu ini masih menjadi peringkat pertama yang paling banyak saya dengar di playlist.
“Tidak perlu jalan bergandengan tangan, hanya berdekatan saja sudah cukup.”
ARTIST
Prachaya Ruangroj (Singto) sebagai Kongpob Suthiluck
Perawat Sangpotirat (Krist) sebagai Arthit Rojnapat
(seneng deh kalau bisa ngeja nama artis Thailand 😍)
Hwaaaaaaa 😍😍😍😍 (ngusap mimisan)
Tulungagung, 14 Oktober 2018
Amoeba
####
a/n (amoeba note)
Ada yang sudah nonton film BL yang bagus, nggak? Rekomenin dong! Lagi berusaha move on dari 'guardian', nih! 😢
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top