Status : Recommended

Judul : Kinematics Theory

Jenis : Movie

Genre : Friendship

Durasi : 75 menit

Rilis : 26 April 2018

Negara : China

Based on : Novel BL 'Mr. Zhang & Mr. Zhang'

Sinopsis :

~[Zhang Zhe dan Zhang Nan sebenarnya sudah saling mengenal sejak kecil. Mereka sebelumnya pernah berada dalam SD, SMP, dan SMA yang sama, dan kini takdir kembali mempertemukan mereka dalam universitas dan kamar asrama yang sama juga. Zhe seorang mahasiswa yang jenius, tapi punya phobia sosial. Sementara Nan seorang atlet renang yang tampan, tapi tidak ingin dimanfaatkan untuk membanggakan ayahnya. Akhirnya, keduanya pun saling membantu agar terlepas dari permasalahan masing-masing.]~

BTW, YANG TAHU NOVEL MR. ZHANG & MR. ZHANG INI, YANG BERBAHASA INDONESIA/INGGRIS, TOLONG KASIH LINK BUAT AKU DONG, PENGEN BACA SOALNYA, 😙😙😙

Hanya dengan melihat negara pembuat film ini, sudah bisa ditebak bahwa tema dari film ini adalah bromance. Jadi yeah ... jangan mengharap ada adegan kisseu-kisseu, apalagi skidipapap sawadikap-nya 😂😂😂. Namun tenang saja, karena sekuelnya sudah lebih dari cukup untuk memanjakan mata. Naena-nya, bahkan sudah berlimpah sejak episode pertama. 😂😂😂

Dari judul, sebenarnya lidah saya sering kepleset menyebut dengan 'Mathematics Theory' --bahkan sampai film ini berakhir. Alasannya, karena adanya Zhe yang berkarakter sebagai mahasiswa jenius jurusan matematika di sini. Terkaan saya itu, film ini akan penuh dengan edukasi tentang matematika. Zhe yang memang sangat pintar akan membantu Nan yang sering ketinggalan pelajaran karena sibuk dengan kegiatan renangnya. Mereka akan memulai pedekate dengan ini, lengkap dengan harapan bahwa akan banyak akan informasi matematika yang menyertainya.

Namun, sampai pada menit terakhir, saya sama sekali tidak menemukan adanya kegiatan belajar mengajar matematika. Saya pun mulai berpikir ulang, dan barulah menyadari bahwa judul film ini adalah 'Kinematics Theory', bukan 'Matemathics Theory'.

Dalam KBBI, kinematika berarti ilmu tentang pelbagai cara dalam dinamika; ilmu tentang gerak tanpa mengindahkan penyebabnya. Dalam kelas IPA, ini biasa dibahas dalam pelajaran fisika cabang mekanika klasik. Meski tidak ada adegan yang berkaitan dengan fisika, tapi jika hanya dicocoklogi dengan film saja, akan ketemu hubungannya. Judul ini merupakan cerminan dari perasaan masing-masing tokoh. Mereka yang sebelumnya sama-sama saling kesal, tiba-tiba hatinya tergerak untuk saling mencintai tanpa pernah mempermasalahkan apa yang membuat hati mereka berubah. Dan benar saja, sampai film selesai pun, tidak pernah ada pembahasan mengenai alasan mengapa Nan bisa menyukai Zhe, atau pun Zhe yang tiba-tiba menjadi peduli pada Nan.

Kinematics Theory adalah prekuel dari film the Ambigous Focus yang rilis satu hari setelah film ini tayang. Adegan dimulai dengan pengenalan karakter masing-masing tokoh. Tentang Zhe yang jenius dengan IQ 140 dan phobia sosial, serta Nan yang pemalas dan punya banyak fans. Lalu berlanjut pada pertemuan mereka berdua di lorong asrama dan berakhir pada takdir yang membuat mereka mendapat kamar yang sama. Zhe pertamanya ingin pindah karena masih kesal dengan Nan, tapi akhirnya ia urung berkat nasehat kedua temannya. Dan dari sinilah, mereka mulai mengenal lebih dekat satu sama lain.

Seperti kebanyakan film bromance, Kinematics Theory ini juga menyajikan kisah persahabatan dua orang cowok. Namun bedanya, pada film ini, cerita lebih berfokus pada perjuangan keduanya untuk saling keluar dari permasalahan masing-masing. Bagaimana mereka saling peduli, saling mendukung, saling menyemangati, dan saling membantu. Menonton film ini membuat kita sadar bahwa, sebuah persahabatan tidak hanya terikrar dari mulut saja.

Sekilas film ini terkesan berat. Tentang kepribadian, tentang permasalahan dalam keluarga, tentang kehidupan sosial dan lain sebagainya. Namun, tim produksi berhasil mengemas film ini menjadi sebuah tontonan ringan, sehingga kita bisa mudah mencerna tanpa harus banyak berpikir. Sehingga, untuk para pencari hiburan, film ini sangat saya rekomendasikan.

Secara pribadi, saya memberikan bintang 8/10 (🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟⭐⭐). Ada beberapa alasan yang membuat saya tidak bisa memberikan bintang maksimal, diantaranya karena minimnya pengetahuan yang bisa diperoleh dengan menonton drama ini. Juga, entah mengapa saya merasa pemainnya agak kaku dalam berakting. Namun, itu bukan masalah besar, karena sudah tertolong dengan aktor yang super tampan, dan itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin see harian. Percaya deh, asalkan ada keindahan, kekurangan tidak lagi diperhatikan.

ARTIST

Lee Fong Huang sebagai Zhang Zhe

Wu John (Wu Jun Chao) sebagai Zhang Nan

22 Desember 2018

Amoeba

####

- Jika review ini membantu, tolong berikan bintang.
- Jika tidak, tolong tinggalkan saran.
- Jika ada informasi salah, tolong ingatkan.
- Jika ada film bagus, tolong rekomendasikan, karena saya sedang berusaha move on dari Guardian.
- 😙😙😙😙