Louis
Happy reading n enjoy this story :)
Aimee melangkah keluar sekolahnya. Hari mulai petang dan ia menunggu jemputannya didepan gerbang. Seharusnya limousin keluarga Shirokichi telah siap didepan gerbang sekolahnya. Namun, entah mengapa hari ini sedikit berbeda.
Setengah jam berlalu, limousin yang ditunggu belum juga tiba. Aimee mulai gelisah. Ia menoleh kesana kemari. Mendapati sekolahnya mulai kosong. Hampir tidak ada murid yang berkeliaran diluar. Lebih tepatnya mereka telah kembali ke rumah masing-masing.
"Sialnya diriku. Sepertinya hari ini aku harus naik kendaraan umum. Semoga tidak lama," ujar gadis cantik berhelai perak keunguan ini sambil berjalan menuju halte terdekat.
Tak lama ia sampai di halte. Sebuah bus berplat kuning tiba. Nahasnya, bus sedang penuh. Aimee terpaksa menunggu bus berikutnya. Ini kali pertama ia naik kendaraan umum. Sepertinya ini hari sialnya.
Brsh.... Hujan deras mengguyur kota. Aimee mendesah. Seseorang berlari menerobos hujan. Berlindung di halte tempat Aimee menunggu busnya.
Orang itu menoleh, duduk disebelahnya. Menatap Aimee terkejut. "Reine-sama?"
Aimee menoleh. Menatap pria tampan pirang di sebelahnya. "Reine, siapa?" Sahutnya bingung.
"Anda, Reine-sama yang kutunggu. Ini benar-benar Anda, bukan?" Pria tampan itu tampak antusias.
Apalagi ini? Seperti de Javu.
"Ah, aku bukan..."
Tiba-tiba pria itu memeluknya. Erat. "Akhirnya... Akhirnya, pencarian saya selama ini tidak sia-sia."
Pencarian apa? Orang ini kenapa sih? Kepalaku pusing. Aku lelah hari ini. Kenapa aku bertemu orang aneh lagi?
Ah, ini kan seperti yang dikatakan pria aneh kemarin.
Sepertinya setelah ini hidupku tidak sama lagi seperti dulu. Menyebalkan.
"Maaf tuan, aku tidak tahu siapa yang kau maksud dengan Reine-sama mu itu." Ujar Aimee seraya melepaskan diri dari pelukan pria didepannya.
"Aku, Louis. Anda lupa? Ah ya, tentu saja mungkin Anda memang melupakan segalanya tentang kami. Tapi, Anda pasti akan segera mengingatnya."
Aimee menghela napasnya. Sejujurnya ia enggan menanggapi segala ocehan tentang pria dihadapannya. Tapi, entah kenapa ia tak bisa.
Mungkin, karena memang aku yang mereka cari? Ah, entahlah
Tin tin... Bus yang ditunggu gadis cantik itu tiba. Aimee berdiri dari tempatnya. "Aku duluan," ujarnya.
Louis termangu. Ia baru tersadar saat gadis itu telah pergi. "Reine-sama..."
Kediaman Shirokichi
"Hari yang melelahkan," gumam Aimee sambil merebahkan tubuhnya di atas kasurnya.
Memorinya kembali berputar beberapa saat yang lalu. Bertemu dengan seorang pria tampan berambut pirang yang lagi-lagi mengatakan hal aneh.
Aimee menghela napasnya lelah. Hari sudah malam dan ia baru saja pulang dari sekolahnya. Matanya mengantuk. Tak berapa lama, Aimee tertidur.
Tengah malam, gadis cantik itu terbangun. Seragamnya masih setia melekat ditubuhnya. Segera, ia mengganti pakaiannya menggunakan gaun tidurnya.
Kepalanya masih sedikit pusing. Terbangun dari mimpi yang aneh sekali menurutnya.
Ia memimpikan para pria tampan yang ditemuinya beberapa hari lalu. Termasuk pria berambut pirang itu. Aimee juga memimpikan nya.
"Ini aneh, aku bahkan baru sekali bertemu mereka. Tapi mengapa?"
Didalam mimpi itu. Ia menjadi seorang Ratu, yang memiliki beberapa knight. Ksatria. Leon, Hubert, Ghislain, Louis, dan satu lagi lelaki yang terlihat lebih muda dengannya. Cantik sekaligus tampan. Sepertinya ia akan bertemu dengannya besok.
"Sepertinya, besok akan menjadi hari yang panjang." Kata Aimee pada dirinya sendiri.
Malam ini, ia akan tidur lagi. Menuntaskan tidurnya yang belum selesai.
Sampe sini dulu ya
Maaf cuma dikit
Mandek ide
Kurang mood
Tinggalkan jejak biar aku semangat
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top