Hubert
Happy reading n enjoy this story :)
Aimee membuka matanya perlahan. Menemukan dirinya berada disebuah kamar megah yang terasa asing. Interiornya yang didominasi warna hitam dan abu membuat gadis cantik ini yakin bahwa ini bukan kamarnya. Bahkan didalam kediaman Shirokichi tak ada kamar berwarna seperti ini.
Seseorang membuka pintu kamar dan masuk dengan membawa nampan berisi minuman dan sedikit camilan. Pria tampan berambut hitam nan panjang itu tersenyum tipis.
"Syukurlah kau baik-baik saja, My Queen..." Katanya lembut seraya duduk dihadapan Aimee.
Kening Aimee mengkerut tak mengerti. "My queen? Aku bukan...", Belum selesai gadis itu berbicara Hubert sudah menyela.
"Kau adalah Ratuku. Yang kutunggu selama ini. Bukan hanya aku, tapi kempat kawanku juga", ujar Hubert seraya memeluk gadis dihadapannya dengan erat.
Aimee tak tahu harus bagaimana menanggapi perkataan pria didepannya. Ia hanya diam ketika dipeluk erat seperti ini. Dilain sisi, ia merasa rindu. Entah kenapa.
Hatinya seperti tidak menolak dengan segala perlakuan Hubert. Padahal seharusnya ini pertama kalinya mereka berjumpa tapi entah kenapa ia merasakan de javu. Seolah mereka pernah bertemu dan bersama seperti ini.
Setelah beberapa saat, Hubert melepaskan pelukannya. Kedua irisnya yang indah menatap Aimee.
"Mulai saat ini, aku akan memanggilmu My Queen, seperti biasa", katanya lembut.
"Ta-tapi..." Aimee hendak menolak panggilan itu namun jari telunjuk Hubert menyentuh bibirnya. Membuat wajahnya memerah.
"Kau harus terbiasa dengan ini, karena kau bukanlah gadis biasa lagi. Kau adalah Ratu kami", kata Hubert seraya mendekatkan wajahnya.
Aimee yang merasa tersihir dengan suara dan paras tampan Hubert hanya diam mematung. Tanpa menyadari bila wajah mereka semakin berdekatan dan... Cup
Hubert mencium lembut bibir gadis cantik didepannya.
Aimee terkejut. Tak menyangka ciuman pertamanya diambil oleh seorang pria yang ia tak tahu siapa namanya. Namun, ia tak menolaknya. Ciuman yang lembut nan menghanyutkan.
Kediaman Shirokichi
Aimee membuka kedua matanya. Kali ini ia benar-benar berada di kediamannya sendiri. Sejenak ia lupa akan kejadian tadi. Lalu ia mengingatnya lagi. Wajah cantiknya memerah.
Benar-benar memalukan. Bisa-bisanya aku begitu...
Ciuman pertamanya begitu lembut. Pria tampan itu begitu pandai melakukannya.
"Hubert ya...", Ujar Aimee mengingat nama pria itu.
"Ini aneh, sudah dua kali aku bertemu dengan pria tampan yang mengaku menungguku. Dan mengatakan bahwa aku adalah Ratu mereka. Apa maksudnya? Kenapa aku tidak bisa mengingat apapun?"
Aimee masih tak mengerti. Ia sudah berusaha mengingat segala hal yang berhubungan dengan masa lalu nya. Tapi ia masih tak menemukan memori dimana ia bertemu dengan mereka.
Sampai akhirnya ia tiba-tiba teringat dengan Perpustakaan milik keluarga Shirokichi. Ia yakin akan menemukan sesuatu disana.
Di perpustakaan keluarga Shirokichi yang besar, ia melihat banyak rak berjejeran dengan ratusan bahkan ribuan buku memenuhinya.
"Nona Aimee, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayannya ramah.
"Ah, aku mencari buku-buku tentang sejarah Kerajaan. Dimana aku bisa menemukannya?"
Pelayan itu menunjuk sebuah rak yang terletak diujung perpustakaan. "Mungkin anda bisa menemukannya disana, nona".
Aimee menoleh kemudian tersenyum kepada si pelayan. "Terima kasih".
Tak lama kemudian, Aimee memperoleh beberapa buku terkait sejarah Kerajaan yang ia cari.
Dan ia segera membacanya dengan perlahan.
Segini dulu ya
Maaf berantakan kata-katanya mungkin agak berbeda dari tulisan yang dulu...
Lupa sama ceritanya jadi mesti rangkai ulang :v
Maafkeun :'(
Jangan lupa tinggalkan jejak kalean... Vote n comment biar semangat lanjutin ceritanya :)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top