Her Name is Violette

Pict; Aimee Violette ChayLiese.

____________________________________

*Leon POV

Violette. Nama itu terus berdengung di telingaku. Bergema hingga otakku benar-benar dibuat gila olehnya. Oleh gadis bernama Violette ini. Ratu kami, seorang gadis cantik-ah ralat- amat cantik maksudku, juga mempesona yang kami tunggu selama 100 tahun kebangkitannya.

Percaya atau tidak, kami sangat menantikan kebangkitan gadis itu kembali. Dan kami percaya, gadis itu akan bangkit kembali. Meski seratus tahun bukanlah waktu yang singkat, tapi kami tetap percaya bahwa takdir itu ada. Dan gadis itu akan kembali pada kami.

Kami? yah, kami berlima. Aku, Hubert, Ghislain, Orpheus, dan Louis. Meski aku lebih suka kalau gadis itu hanya kembali padaku saja. Tapi itu tidak mungkin, kami berlima adalah 'knight' yang menjaga sang Ratu juga melindungi kerajaan Des Fleurs dari serangan kerajaan lain yang memanfaatkan situasi kerajaan kami karena kekosongan singgasana Ratu.

Healiss, penasihat Ratu sebelumnya selalu menyarankan kami untuk mencari Ratu 'baru' tanpa menunggu bangkitnya Ratu kami terdahulu.

Dan kami tak pernah menganggap kata-kata si tua bangka itu. Jujur saja, sejak dulu ... aku membencinya. Hanya karena Violette menghormatinya, dan menempatkannya menjadi penasihat. Bukan berarti aku menghormatinya juga. Cih, dia hanya penjilat yang berlindung di balik nama Violette!

Aku khawatir Violette akan terkena imbas perbuatan Healiss yang selalu seenaknya sendiri. Dia juga berusaha menggulingkan kekuasaan Violette, dulu. Dengan dalih membantu Sang Ratu untuk mengatur kerajaan, ia selalu berusaha untuk menemui dan mengadakan pertemuan dengan kerajaan lain maupun para bangsawan.

Violette, dimana kau? Aku harus segera menemukannya sebelum mereka.

*Author POV

Leon menghela napasnya panjang, kakinya terus saja melangkah tanpa arah. Hingga tanpa sadar ia sampai di sebuah bukit. Angin malam yang berhembus tidak menyurutkan langkahnya. Rambut hitamnya bergerak seiring angin yang bertiup.

Leon mendongakkan kepalanya, ia melihat fenomena alam yang luar biasa.

"Aurora ya?", lirih lelaki tampan itu pelan. "Andai saja, kau berada disini..." gumamnya sendu.

Tiba-tiba terdengar suara yang begitu lembut, seperti nyanyian peri galaksi, Valkyrie.

(lagu)

oitsukenai kimi ha itsudemo
kono basho kara nani wo miteita~

te ni irereba ushinau mono tachi kazoete...
namida mo kakushiteita ne
massugu sugiru sono hitomi ha
kono sekai wo~
naname ni miteita...

Yume wa kimi ga hitori egakunjanaku~
mienai kaze ga todokete kureru...
takaku tooku toberu kiga shitara
tsunagu kono te hanasazu ni ite~~~

( Anggep aja itu Violette lagi nyanyi di bukit ya 😅 )

Leon mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia sungguh tak percaya dengan apa yang dilihatnya kali ini. "Vi-Violette...", gumamnya pelan.

Gadis cantik itu menoleh ke arahnya, sadar akan kehadiran lelaki tampan yang menatapnya intens.

Lelaki tampan itu, Leon, berjalan mendekati gadis bersurai perak keunguan itu.

Sret... grep.. Leon memeluk gadis itu erat. Seolah takut kehilangan.
"Yokatta, hontou ni yokatta...", ujarnya begitu lega.

Gadis bersurai perak keunguan itu terkejut. Kedua matanya terbelalak sempurna. "E-eetto... kau...siapa?", tanya gadis itu heran dengan lelaki yang memeluknya. Raut wajahnya masih terlihat kaget.

Oh, ayolah. Siapa yang tidak terkejut ketika tiba-tiba kau dipeluk oleh lelaki tampan yang tidak kau kenal? Bagaimana perasaanmu? Senangkah? Sayangnya, aku tidak.
Batin Aimee yang masih tak mengerti dengan tindakan lelaki yang sedang memeluknya.

"Violette ... hontou ni aitakatta...", ujar Leon lirih. Suaranya menyiratkan kerinduan yang mendalam. Ia melepaskan pelukannya, namun kedua tangannya masih berada di kedua pundak Aimee.

Leon menatap Aimee lembut."Kau tidak merindukanku?"

Aimee mengernyitkan dahinya, ia semakin tak mengerti maksud lelaki didepannya ini. "A-anoo... namaku bukan Violette. Anda salah orang. Permisi...". Aimee menepis kedua tangan Leon kemudian berlari meninggalkan lelaki bersurai hitam keemasan itu.

"Tu-tunggu, Violette! Heiiii! Violeeeeette!!!" teriak Leon keras. Ia baru menyadari bila Violette telah pergi.

"Violette.... jangan tinggalkan aku lagi. Jangan..." gumam Leon seraya mengepalkan tangannya erat.

*Aimee POV

Apa-apaan sih orang aneh itu?! Baru bertemu ia langsung memanggilku 'Violette', aneh sekali dia. Mengapa dia bisa tahu namaku? Memang sih, itu juga namaku. Tapi kan, itu nama pemberian 'mereka', ah aku benar-benar tak mengerti!

*Author POV

Aimee menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Lagipula, namaku itu Aimee." Gumamnya lirih. Aimee menoleh ke belakang, mencari keberadaan lelaki yang mengganggunya tadi.

Aneh, kemana perginya lelaki itu?

"Ah, sudahlah.... lupakan saja!" ucapnya seraya mengerdikkan bahu.

"Aimee-sama? Ada apa?" tanya seorang pria paruh baya sambil ikut mengamati objek yang dilihat nonanya.

"Ah, tidak. Tidak ada apa-apa. Ayo pulang, Roden." Sahut Aimee cepat. Ia segera berjalan mendekati limousin jemputannya. Setelah mendengar jawaban nonanya, Roden, sang supir hanya mengerdikkan bahu kemudian membukakan pintu untuk Aimee.

*skip time
( Sesampainya di Shirokichi Mansion )

"Tadaima..." ujar Aimee pelan.

"Okaerinasai Aimee-sama," jawab belasan maid yang berjejeran di kanan dan kiri jalan masuk pintu utama mansionnya.

Aimee hanya tersenyum tipis dan melenggang seperti biasa menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Well, hari yang melelahkan. Apa yang kulakukan setelah ini? Hmm, sepertinya berendam bukan hal yang buruk?

Bibirnya menyunggingkan senyum indahnya lagi. Membayangkan tubuhnya dimanjakan rendaman air hangat adalah hal yang paling ia sukai.

___________>>>><<<<___________

Akhirnya, akhirnya... selesai 1 chapter~
Yatta 🙌🙌🙌
sankyu banget buat temen2 yang support aku meski aku disini newbie, hehe
terutama bwt el-chan
thanks to you el-chan 😘😘
sankyu juga bwt reader-san smw...
buat waktu luangnya for read my story 😣😣

oh iya, ini ada pict nya Leon, ketinggalan hehe

Leon 💕

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top