Ghislain


Happy reading n enjoy this story :)

Aimee masih berbaring di atas kasurnya yang empuk. Memikirkan kenyataan yang masih ia tidak percayai. Didalam buku yang kemarin ia baca di perpustakaan kediaman Shirokichi. Menjelaskan semuanya.

Semua mengarah kepada dirinya. Bangkitnya sang Ratu yang ditunggu. Kerajaan yang telah lama tiada. Karena kekosongan tahta. Juga tentang para knight yang mencarinya. Dan mereka yang telah bertemu dengannya juga. Kedua pria tampan, Leon dan Hubert. Mereka knight.

"Mungkin, ini memang kenyataannya. Aku adalah Ratu yang mereka tunggu. Meski ini masih sulit untuk dipercaya", ujar Aimee pada dirinya sendiri.

Gadis berambut panjang itu bangun dari tidurnya. Dan melangkah ke kamar mandinya. Bersiap untuk pergi.

Kafe Persian...

"Silahkan minumannya, Nona." Kata Pelayan meletakkan segelas Parfait didepan Aimee yang sedang menatap luar.

Aimee menoleh, tersenyum tipis. "Terima kasih," sahutnya pelan.

Sang pelayan mengangguk. Kemudian berlalu menuju meja yang lain.

Aimee menyendok Parfait dihadapannya. Minuman yang menyegarkan di siang yang panas.

Tanpa menyadari seseorang menatapnya penuh damba dari kejauhan.

Begitu selesai dengan Parfait nya. Gadis itu berjalan menuju kasir. Membayar tagihannya. Dan langsung melangkah keluar kafe.

Ia berjalan dengan santai seraya menikmati cuaca.

"Nona, nona..." Suara seseorang membuatnya menoleh.

Seorang pria berlari menghampirinya. Membawa sebuah tas mungil miliknya. Rupanya Aimee meninggalkan tas nya di kafe tadi.

"Kau meninggalkan ini," ujar pria tampan itu seraya menyerahkan tas mungilnya.

Aimee mengambil tasnya dari tangan pria itu, kemudian mengecek isinya. Lengkap. "Terima kasih, Tuan...?" Gadis cantik itu menganggukkan kepalanya.

"Ini aku, Ghislain. Hime-sama," jawabnya seraya menatap kedua iris Aimee dengan lembut.

"H-hime-sama?"

"Benar. Dan aku, knight mu."

"Kau salah satu dari mereka?" Aimee menutup mulutnya terkejut. Lagi-lagi ia bertemu dengan knight nya.

"Mereka? Ah, rupanya Anda sudah bertemu dengan mereka." Ghislain mengangguk.

"Aku bertemu dengan dua pria yang memanggilku dengan panggilan aneh sama sepertimu."

Ghislain menahan tawanya. "Aneh? Bukankah itu panggilan yang bagus? Bagaimana bisa kau menyebutnya aneh?"

"Tetap saja bagiku aneh. Karena aku bukanlah seorang Putri apalagi Ratu. Tapi kalian memanggilku begitu. Bukankah itu aneh?" Tanya Aimee.

Ghislain menggeleng. "Itu bukan hal yang aneh, Hime-sama. Setelah kau berjumpa dengan mereka semua. Kau pasti mengerti."

"Mereka semua?"

"Ya, aku pastikan mereka segera bertemu denganmu."

Aimee mengedikkan bahunya. "Mungkin,"

Aimee & Ghislain



Maaf pendek
Lagi mandek idenya nih
Agak ga mood juga
Tinggalkan jejak ya
Vote n comment biar semangat
❤️❤️❤️

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top