08 : FAMILY

Genius - LSD ft. Sia, Diplo, Labrinth

⁣1:27 ━━━○─────── 3:42


◁◁ II ▷▷

|

Keluarga adalah hal pertama yang akan membuatmu kembali sejauh apa pun perjalanan yang telah kau tempuh.

|

REGALO BAGIAN 08 : FAMILY

Ken menghela napasnya. Hari ini berjalan lancar sesuai ekspektasi meskipun harinya harus diawali dengan menerima kenyataan bahwa ia sekelas dengan Adam dan Arsen. Hubungan Ken dengan Adam baik, mereka bahkan jauh lebih akrab dari sebelumnya. Arsen? Jangan tanyakan soal cowok itu. Ken benar-benar dibuat merasa terintimidasi dengan tatapan Arsen yang selalu mengarah padanya sepanjang jam pelajaran berlangsung. Apalagi wajah cowok itu yang tanpa ekspresi. Bahkan tanpa menatap matanya, Ken merasa tatapan Arsen terasa sangat menusuk.

Ken membuka lokernya. Saat ini memasuki jam pembelajaran keenam. Kelasnya baru saja menyelesaikan materi Biologi pertama di semester dua ini. Beruntung Ken mampu mengejar ketertinggalan karena semalam ia sudah mempelajari materi-materi yang belum pernah ia pelajari saat di Amerika. Gadis itu hendak mengambil buku pelajaran selanjutnya.

"GIMANA BISA KETINGGALAN?"

Ken terkejut dan spontan menoleh menuju sumber suara. Dari tempatnya berada, tepat di ujung lorong loker milik murid-murid jurusan IPA, ia melihat Arsen tengah memarahi seorang gadis yang berdiri di depannya sambil menunduk. Gadis itu sepertinya tak berani mendongakkan kepalanya.

Ken kenal gadis itu. Ia merupakan salah satu teman satu kelasnya.

"Lo sengaja ngebuat gue ada dalam masalah?" tanya Arsen dengan nada dinginnya.

Gadis itu diam saja tak berani menjawab.

"JAWAB!"

Tubuh gadis itu bergetar.

Ken menggeleng. Ini tidak bisa dibiarkan. Gadis itu melangkahkan kakinya mendekat pada mereka. Ia tidak peduli jika nantinya Arsen akan memarahinya juga. Ken sama sekali tidak takut.

"Diandra!"

Arsen dan gadis di depannya itu menoleh saat mendengar seruan dari Ken. Gadis itu mendekati gadis yang tadi ia panggil dengan nama Diandra.

"Lo sibuk nggak?" tanya Ken. Ia sama sekali tidak menatap Arsen.

Diandra melirik ke arah Arsen kemudian menatap Ken lagi.

"Bisa temenin gue keliling sebentar? Gue belum terlalu paham sama bangunan-bangunan yang ada di sekolah ini. Kebetulan guru-guru juga rapat dadakannya belum selesai," ujar Ken.

Lagi, Diandra melirik Arsen terlebih dahulu sebelum akhirnya menatap Ken lagi.

Kali ini Ken menatap Arsen. "Lo cowoknya?"

"Bukan urusan lo."

"Ooh, oke." Ken menyahut singkat dan kemudian menarik tangan Diandra.

"Eh?" Diandra terkejut.

"Sebentar doang, kok, Ndra," kata Ken.

Diandra pun menurut. Ia tak berani menoleh ke belakang untuk melihat reaksi Arsen saat ini.

***

"Lo pacaran sama Arsen?" tanya Ken ketika ia menemani Diandra membasuh wajahnya di toilet. Ken sengaja mengajal gadis itu ke sini untuk menenangkan diri.

Diandra menggeleng. "Kita temen."

Ken menaikkan satu alisnya. "Yakin temen? Kok, Arsen bisa sekasar itu sama lo tadi?"

"Lo liat semuanya?" tanya Diandra cukup terkejut.

Ken mengangguk. "Maaf, gue nggak bermaksud sengaja. Tadi gue ada di sana real karena mau ambil buku di loker."

Diandra menyandarkan punggungnya pada dinding toilet.

"Gue suka sama Arsen."

Ken mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Tapi dia nggak suka sama gue."

Ken diam, ia memutuskan untuk memberikan Diandra kesempatan untuk melanjutkan ucapannya.

"Gue pengen ada di samping dia terus."

Ken masih diam.

"Tapi dia nggak pernah ngarepin kehadiran gue."

Ken terkejut saat Diandra terlihat akan menangis.

"Gue rela ngelakuin apa pun asalkan bisa ketemu Arsen tiap hari dan berurusan sama Arsen tiap hari. Dia dulu selalu kasar sama gue. Dia selalu nyuruh gue pergi dari kehidupannya. Tapi gue nggak pernah bisa ngelakuin itu."

Diandra mengembuskan napas dalam-dalam. Ken membantu menenangkan gadis itu dengan mengusap punggungnya.

"Sampai pada akhirnya dia ngasih gue kesempatan. Dia ngebolehin gue buat berkomunikasi sama dia asalkan gue mau ngerjain semua tugas-tugas sekolahnya."

"Dan lo nerima itu?" tanya Ken.

Diandra mengangguk. "Cuma itu kesempatan gue biar bisa deket terus sama dia. Gue kira setelah gue nyepakatin kesepakatan ini dia bakal lebih baik sama gue, nyatanya nggak. Dia justru makin galak ke gue kalo gue nggak becus ngerjain tugas dia."

Ken menghela napasnya. Ia tak habis pikir dengan pola pikir gadis ini. Diandra rela disakiti hanya demi bisa terus dekat dengan Arsen. Apakah cinta betul-betul dapat membuat seseorang buta sampai sebuta itu?

"Cinta itu boleh, Ndra. Manusiawi kalo kita ngerasain jatuh cinta sama lawan jenis. Tapi jangan jadiin cinta itu sebagai penghalang mata lo buat memilah mana yang baik dan mana yang nggak. Cinta diciptakan untuk memperindah hidup manusia, bukan untuk memperbudak apalagi memperbodoh."

***

Di dua tempat yang berbeda, dua orang pemuda tenggelam akan pikiran masing-masing. Mereka sama-sama berbaring di atas kasur sambil menatap langit-langit kamar mereka. Terbesit rasa ingin tahu di hati keduanya.

Adam sejak tadi memikirkan Ken. Gadis itu sukses mengalihkan dunianya sejak ia melihat gadis itu di Miami. Dan betapa tidak menyangkanya ia dapat satu sekolah dan satu kelas dengan Ken. Amat sangat kebetulan.

Di sisi lain, Arsen melakukan hal yang sama dengan Adam. Berbaring di atas kasur sembari memikirkan satu nama yang sama.

Ken.

Gadis itu benar-benar sukses menarik perhatian Arsen hari ini. Ia merasa ini semua seperti mimpi. Gadis yang pada malam itu menumpahkan minumannya ke kemejanya kini menjadi teman satu kelasnya.

"Kok, gue jadi mikirin dia?" ucap Adam dan Arsen di waktu yang bersamaan.

***

Satu minggu berlalu tanpa terasa. Ken sudah beradaptasi kembali dengan kehidupan lamanya. Saat ini pukul sebelas siang. Cuaca sangat cerah di akhir pekan yang menyenangkan ini.

Ken sendirian di rumah. Careez dan Jihan bersama Darga tengah menjemput Kel, Raja, dan Harris yang hari ini kembali ke Jakarta setelah study tour ke Bali selama seminggu. Ah, Ken cemburu berat karena hal itu. Pasalnya saat dirinya kembali dari Amerika, tak ada satu pun di antara mereka bertiga yang menjemput Ken. Mereka justru lebih mementingkan game. Tapi saat abang-abangnya pulang dari study tour, mereka baru mau menjemput.

Ken awalnya hendak main ke rumah Nana, tapi sepertinya keluarga Nana sedang berpergian. Terlihat dari rumahnya yang tertutup serta kamar Nana yang gelap. Ken bisa melihat itu karena balkon kamarnya dan balkon kamar Nana berseberangan. Jika mereka sedang malas keluar, biasanya mereka akan mengobrol bersama lewat balkon masing-masing.

Ken spontan menatap ke arah balkon saat mendengar suara pagar rumahnya dibuka dan suara mobil masuk ke dalam pekarangan rumahnya. Tanpa berpikir panjang, gadis itu segera keluar untuk turun ke lantai satu.

"Abang!" seru Ken dengan wajah sumringah.

Careez, Jihan, dan Darga turun dari mobil dengan tiga pemuda lainnya. Ken sangat mengenal mereka. Kel, Raja, dan Harris, tiga kakak laki-laki Ken yang lain.

Kel, Si Sulung, berlari mendekati Ken dan segera memeluk gadis itu dengan erat. Ken pun tak keberatan jika kakaknya yang satu itu memeluknya dengan sangat erat hingga rasa-rasanya ia tidak dapat bernapas. Ken membalas pelukan Kel. Betapa rindunya ia pada abangnya ini. Ken paling dekat dengan Kel karena walaupun receh tingkat akut, Kel adalah abang yang paling peka di antara abang lainnya.

"Adik kesayangan gue makin cantik aja," goda Kel sambil mencolek dagu Ken.

"Apaan, sih, Bang, geli tau!" cibir Ken, namun ia tertawa.

"Lo napa balik kemari dah? Satu tahun udara di Indonesia lebih bersih setelah lo pergi ke Amrik," ujar Harris.

"Lo pikir gue sampah masyarakat, hah? Polusi udara gitu? Baru balik udah ngajak ribut aja!" kesal Ken. Di antara kelima abangnya, Harris adalah yang paling sering membuatnya darah tinggi, menyusul Careez di level bawahnya.

Raja tertawa. "Apa kabar, Ken? Baik-baik aja, kan?"

Ken mengangguk.

"Santai aja, Bang, Ken baik-baik aja sama gue sama Jihan," sahut Careez.

"Baik-baik apanya? Lo maksa gue makan ayam geprek level 10 selama tiga hari berturut-turut padahal lo tau sendiri gue nggak bisa makan pedes!" serang Ken.

Careez nyengir.

Ken mengusap dadanya. Mimpi apa ia semalam hingga ditakdirkan memiliki para abang yang merupakan spesies abang lucknud. Hanya Raja dan Jihan yang tak pernah berbuat resek padanya. Eh, ralat, jarang maksudnya. Abangnya adalah spesies abang lucknud, hanya saja Raja dan Jihan berada di level yang lebih rendah dibanding Harris dan Careez. Berbeda dengan Kel, abangnya yang satu itu lebih ke dominan sebagai spesies abang yang suka mengalah walaupun terkadang juga resek.

Tapi di luar itu semua, Ken merasa bersyukur sekaligus sangat bahagia karena dapat berkumpul kembali bersama keluarganya. Itu lebih dari cukup melebihi apa pun di dunia ini. Meninggalkan Indonesia selama satu tahun ternyata sukses membuatnya merindukan kelima abangnya yang suka sekali melihatnya naik darah.

Ken tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Terkadang perasaan risau itu hinggap menghantui gadis itu sejak kepulangannya ke Indonesia. Tapi setidaknya, mulai detik ini, ada para abangnya yang akan selalu menemaninya.

Menemaninya untuk kembali melakukan persembunyian.

REGALO

Hellaw swag people!

Welkam tu mai nyu stori. Ai hop yu laik it. So, apa first impression kalian terhadap cerita baruku ini?

SO GUYS DI CHAPTER INI AKU BAKAL KASIH LIAT VISUAL PARA ABANGNYA KENYA!

WHO'S EXCITED FOR THIS? :D

KARENA SEBELUMNYA UNTUK VISUAL KOMPLEK AKU AMBIL DR WESTERN SEMUA, SEKARANG VISUAL UNTUK PARA ABANGNYA KENYA AKU AMBIL DR ASIA YA.

Kelonya Anantha (Kel)
Pawang kesayangannya Kenya yang punya selera humor paling rendah dibanding lainnya.

Raju Raja Baraswadja (Raja)
[ kanan ]
Si Kang Ngegas 24/7 yang kalo sekalinya lagi sweet bakal sweetttt bgtttt.

Ngalingka Harris (Harris)
[ kiri ]
Si Kang Rusuh yang suka banget ngajak gelud orang, entah abangnya, adeknya, temennya. Guru killer pun dia ajakkin.

Careezra Langgara (Careez)
[ kanan ]
Ngegame 24/7 dan paling gak suka dikatain imut walaupun kenyataannya gitu.

Jihan Enggano (Jihan)
[ kiri ]
Si Bongsor yang paling gak suka dikatain bocil sama para abang. Definisi badan L-Men tapi muka Bebelac yang sesungguhnya.

GIMANA? GIMANA? YANG PENASARAN SAMA VISUAL PARA ABANGNYA KENYA UDAH KEJAWAB BELOM RASA PENASARANNYA?

OKE SEKIAN TERIMA CASH ;D

Mulai detik ini juga, hari indah kalian akan ditemani oleh Ken yang ambis, Adam yang easy going, dan Arsen yang bodo amatan. Selamat berpetualang di semesta mereka!

Tinggalkan jejak sebagai bukti bahwa kalian telah membaca bagian ini dengan pemberian vote dan komen, biar nggak jadi sider aja.

Maaf bila ada kesalahan dalam penulisan.

Read REGALO until the end.

Thanks and see you 💙


Best regards,
Styakna

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top