[ refraksi #20.5 ]


Aku berlari?

Tidak... aku hanya berjalan.

Bahkan tersaruk.

Bahkan tertatih.


Bahkan... masih perih.


Namun, aku ingin bertumpu...

Meski pada angin.

Meski pada awan.

Hujan.

Hujan saja.

Ia dapat digenggam.

Tak seperti angin. Tak seperti awan.

Ia adalah hujan.


Dan bisakah aku menjadi rinai?

Seperti namaku, Nansarunai.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top