Rose.08
"Heh, serius?." Langkah kakinya terhenti ketika mendengar kata-kata itu. Ia kembali memasang raut kesal, menggertakkan gigi. Beberapa meter di depannya, orang itu masih saja tertawa dengan santainya. Dengan langkah cepat Rie menendang tubuh atasannya itu kuat. "Apa yang kau lakukan? Dengan mudahnya menghilang begitu saja." Suara yang dikeluarkan Rie sungguh berat hingga orang di sekitarnya berhenti berbicara, suasana ramai tergantikan keheningan. Menatap kedua orang tersebut.
Nichole tertawa pelan tanpa rasa bersalah. "Apa kau masih marah karena kemarin sore soal aku yang melamarmu?." Rie berdecih dan menarik kerah jas Nichole lalu menyeretnya dengan cepat meninggalkan lorong divisi lain tersebut, langkah kakinya dengan cepat membawa mereka ke arah luar kantor. "Bicaralah, apa yang sebenarnya sedang terjadi?." Sebenarnya Nichole risih ketika orang yang lebih pendek darinya menarik kerah jasnya, ia harus membungkuk dan menyamakan tempo. "Sebenarnya aku tidak peduli soal kau melamarku atau tidak. Aku berniat hidup sendirian hingga akhir hayat. Tapi harus kuakui kalau aku menolakmu dengan keras."
Dengan cepat mereka sampai di parkiran. "Aku pinjam dulu mobilmu." Dengan mudahnya Rie mengambil kunci mobil dari saku jas Nichole, semulanya ia ingin memprotes. Rie segera menyalakan mobil ketika keduanya selesai memasang safety belt dengan kecepatan tinggi, dan menyalakan GPS. Disana terlihat titik merah di suatu tempat berkedip-kedip. Nichole pun menatap wanita di sampingnya dengan pandangan meminta penjelasan. "Titik merah itu tempat divisi kita berkumpul. Ada pemberitahuan penting yang mendadak sebelumnya, Kepala Yamada-san menugaskan divisi kita dan divisi Forensik." Saat ini Nichole sudah menduga beberapa alasan kenapa dua divisi dikerahkan. "Apa yang terjadi?."
"Kau masih ingat kasus tentang Amano Rinka, bukan?." Tentu saja Nichole masih ingat akan kasus itu. Kasus terbaru yang menggemparkan Tokyo, hawa ketakutan mulai muncul dari masyarakat. Beberapa bahkan mulai menanyakan apa yang dilakukan Pemerintah. Kepolisian tidak ingin kasus 2 tahun yang lalu terjadi kembali. Pihak keamanan negara mulai bekerja sama dengan beberapa pihak lain, bahkan polisi mulai menjaga beberapa sekolah di Tokyo tentu saja dari balik layar. Detektif swasta kemudian disewa dan menjalankan tugas masing-masing lalu mulai membaur dalam masyarakat.
"Sesuatu terjadi. Ada petunjuk lain yang mengarah sama dengan kasus tersebut, aku baru saja mendapat panggilan dari Shigemi sebelumnya." Memilin sejumput rambutnya pelan, Nichole memasangkan berbagai pecahan teka-teki di kepalanya. Tapi, tetap saja tidak akan selesai tanpa informasi yang lebih banyak dan juga akurat. Dia hanya bisa menahan pertanyaan di kepalanya ini sampai tiba disana. Ketika memperbesar tempat yang dimaksud dalam GPS mobilnya, Nichole terbelalak terkejut. "Tempat ini ...."
"Tepat di belakang distrik terbengkalai belakang kota, Sungai Chiyuu. Ini ... bohong, kan?."
▪▪▪
Beberapa mobil polisi terpakir di sisi kiri seberang jembatan, bahkan untuk sementara jembatan ditutup dan terpasang garis polisi. Untung saja jembatan di atas Sungai Chiyuu tidak sering dilalui apalagi saat malam hari seperti saat ini, apalagi masih ada jembatan lain yang menghubungkan kedua daerah terpisah tersebut. Mobil yang dikendarai keduanya pun sampai di dekat jembatan.
Segera setelah memasang kembali tanda pengenal divisi mereka, keduanya didatangi beberapa polisi yang adalah dari daerah setempat. "Syukurlah kalian sudah datang. Suzoaki-san, Nichole-san." Banyak orang yang berjaga saat itu juga. Mobil khusus dari divisi Forensik ramai dengan orang mereka yang berlalu-lalang meneliti dan membersihkan beberapa barang yang bisa dijadikan bukti juga petunjuk. "Mohon bantuannya untuk kali ini."
"Mohon bantuannya juga." Beberapa polisi tersebut pun menunduk sebentar lalu kembali ke tempat tugas masing-masing. Keduanya melewati garis polisi yang terpasang dan disambut dengan seorang lain dari divisi yang sama dengan mereka. "Shigemi, bagaimana keadaannya? Tolong jelaskan." Setelah memperpendek jarak beberapa meter sebelumnya sebelum sampai tepat di depan keduanya, dengan sedikit terburu-buru. Shigemi pun langsung memukul kepala Nichole dengan papan kayu berisi informasi saat ini. "Ah, darimana saja kau Tuan Nichole?! Kenapa hanya kau saja yang terlambat, hah!?." Ucap Shigemi dengan suara keras yang jelas tengah kesal. Nichole meringis kesakitan. "Apa maksudmu dengan terlambat?! Rie, ada disebelahku dan dia juga sama-sama telatnya. Lagian aku ini atasanmu. Berbaik hatilah aku tidak akan menghukum-mu untuk saat ini."
"Oh, kalau Rie-san tidak apa-apa. Dia yang paling awal datang kesini sebelum divisi kita, dan kembali lagi mencarimu sebelum sempat menggali informasi." Nichole berdecih melirik Rie di sebelahnya. Wanita itu sendiri sedang membaca informasi di papan kayu yang dihantamkan ke Nichole sebelumnya sambil memakan roti isi. "Jadi?." Tidak ada waktu santai jika sudah memasuki garis polisi, tempat dimana semua hal yang ada di dalamnya adalah petunjuk. Para penyelidik tinggal mencari petunjuk tersebut dan memecahkan teka-teki yang ada.
"Pertama, mari kita turun ke TKP baru kujelaskan." Shigemi memberi jalan Nichole untuk ke seberang sisi jembatan, tempat dimana banyak orang yang berlalu-lalang. "Kau ikut, Rie?." Tawar Nichole pada wanita di sebelahnya. Rie menggeleng dan mengembalikan papan kayu tersebut pada Shigemi lalu berjalan menundukkan diri di sisi tepi jalan. "Hati-hati, perhatikan setiap hal yang ada disana dengan rinci." Itulah pesan Rie sebelum kedua orang tersebut pergi menjauh.
"Serahkan hal ini padaku."
▪▪▪
Kurasa atmosfir ceritanya mulai terbuat yah? Part selanjutnya akan membuka bagian baru dari bagian yang Author tulis buat Red Rose.
Selama ini baru buka 3 bagian sih😅
*what?!
Sebenarnya bagian pertama yg awal itu udh jd, eh lupa ad simpenan yg blm jd, jd pas log out bentar benerin akun terbengkalai kehapus deh. Harusnya setengah hari setelah update bisa update lagi.
Author memutuskan untuk membuka bagian lain dimulai dari Rie dan Nichole. Couple di cerita ini yang kerja di divisi keamanan yang dibagi-bagi dari sekian banyaknya cabang, bisa dibilang mereka juga detektif/penyelidik yang juga bisa sebagai pasukan polisi khusus, nanti bisa tau kok mereka di di divisi apa.
Misteri jarang banget ya yg isi ceritanya kyk gini dibuat sama Author Indonesia😅 cerita ini bisa ada karena Author itu penyuka genre misteri. Apalagi tentang penyelidik, detektif dll. Yang paling Author suka di anime musim kemarin itu, ID:INVADED.
Selain genre misteri sebenarnya Author juga suka genre Sport juga Psychological. Siapa yg suka juga nih? Hampir gk ad yg suka genre Psychological juga sih😆
Sampai jumpa di next chapter💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top