Rose.06
Masahiro dan Ken tidak menyangka itu, lagipula tidak mungkin kasus unik tersebut terdapat petunjuk sejelas ini. Sekali lagi, mereka tersadarkan atas fakta. "Lalu ... jika mereka berdua tidak ada disini, dimana mereka sekarang?." Ken mulai putus asa dan suaranya bergetar saat mengatakannya. Masahiro menyadari hal itu. Sejak kecil Ken tidak mempunyai teman selain Masahiro, walaupun terlihat agak sombong sebenarnya dia mempunyai sifat suka khawatir terhadap keadaan orang lain di dekatnya.
"Lalu, jika kalian mencari mereka berdua. Kenapa kalian tidak mencoba bergabung dengan kami?." Yuki membuat pilihan dengan memanfaatkan keadaan ini, gadis itu tahu jika kekuatan keduanya bisa sangat membantu mereka. "Ini hanya kebetulan atau mungkin tidak, kami punya beberapa informasi tentang mereka berdua. Jika kalian menginginkannya, kurasa itu akan menguntungkan." Masahiro menatap Yuki dengan pandangan kesal, dia makin merasa jika keduanya hanyalah yang tidak tahu apa-apa di bagian ini. "Kurasa kau tahu kenapa kami membutuhkan kalian. Aku akan mengatakan hal sejujurnya, kami membutuhkan kekuatan kalian agar tujuan kami bisa tercapai."
"Artinya, kau ingin kekuatan kami berdua dan sebagai timbal baliknya kalian akan memberikan informasi kepada kami. Seperti itu? Kami tidak akan tertipu." Minami menghadapi situasi ini dengan menghela nafas, duduk dan menopang kepala dengan malas mengamati keadaan. "Hanya bekerja sama. Kami juga bisa saja menemukan mereka berdua. Mereka ada pada jalur kami, sebagai informasi atas kasus Amano Rinka-san baru-baru ini." Gadis itu membocorkan kaitan Kakak-Adik tersebut dalam pembicaraan keduanya, dan duduk di atas meja dengan kedua tangan yang terlipat di depan. "Itu ... tidak mungkin."
Pintu ruangan terbuka, menampak kan Kou dan sesosok lagi yang tidak terlihat karena gelapnya malam. Yuki terlonjak mendapatinya, sedangkan itu Minami sendiri terbangun dari kantuk yang menyerangnya beberapa saat yang lalu. "Ara, Kou! Waktu yang tepat." Sambut gadis ceria itu. "Gek." Yuki memasang muka kesal melihat wajah Ikemen Kakaknya tersebut. "Ada apa ini? Kenapa ada Masahiro-san dan Ken-san disini?." Dengan raut bingungnya Kou melangkah masuk diikuti sosok di belakangnya. "Jangan pura-pura tidak tahu, dasar Ikemen! Kau pasti sudah memikirkan bagian yang satu ini di kepalamu!." Tuding Yuki masih dengan raut wajah kesal. Minami menyimpulkan, hanya saudara kembarnya saja sepertinya yang bisa membuat sahabatnya seperti ini. "Sudah-sudah, tenang dulu. Begini Kou, karena Nishimura Kiku dan Nishimura Kei menghilang, mereka datang ke sekolah untuk mencari keduanya. Sisanya kau mungkin sudah tahu."
"Seperti itu kah. Tapi, pertama-tama. Kenalkan anggota baru kita, silahkan." Pemuda itu memberi jalur untuk sosok lain di belakangnya, setelah maju sosoknya mulai terlihat. "Senang bertemu kalian. Aku Fujioka Mafuyu dari kelas 2-3." Itu adalah pemuda yang pernah bertabrakan dengan Minami saat kasus Amano Rinka terjadi. "Kamu!." Secara bersamaan, Masahiro, Ken, Minami, dan Yuki terkejut dengan kedatangan Mafuyu.
***
Dalam suatu tempat dengan waktu yang sama, terdapat seorang gadis dengan keadaan tubuh yang mengenaskan. Dengan bercak darah yang menempel dari kepala hingga ujung kakinya, menancapkan kukunya di lantai beralaskan kayu dan menggoresnya kuat, mencengkramnya. "T-tolong ak-aku. Ku-mohon ... to-tolong aku."
"Sakit."
***
Sebenarnya author udh ada gambar visual yang diperbarui, tapi males aj mau nunjukin*what! Soalnya udh lama jadi, trs karena kena gesek atau kena apa-apa jd kecoret atau gk kena noda gt.
Jd visual yg author punya (Minami, Yuki, dan Kou) kotor. Kalau reader mau liat visualnya itu silahkan komen, author gk enak nih jdnya. Kalau reader mau liat, nanti bakal author kasih di chapter khusus atau gk chapter selanjutnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top