II. Broom! Broom! Let's go!-eh?
Mentari sudah tinggi. Bryan tengah merapikan barang yang masih bisa dipakai ke dalam tasnya. Sedangkan Citron masih tertidur pulas di sana.
"Hooaaam~ selamat pagi, Bryan."
"Pagi, Nona. Anda tidur nyenyak sekali kelihatannya."
"Mmm~ teknologi sekarang memang luar biasa dibanding tahun 1956, ini benar-benar hebat!"
Bryan terkekeh mendengarnya, "Tentu saja, Nona. Ah, kita akan pergi dari sini, sebelum mereka menemukan kita."
"Memangnya bahan bakar motormu masih?"
Bryan tersenyum,"Bahan bakar motorku adalah energi alam. Bahkan asap api unggun semalam termasuk bahan bakarnya."
"H-HEBAT!"
"Ini hanya motor 'kuno' ... kurasa."
Bryan pun segera menaikinya. Tak ada slot kunci di sana. Hanya ada tiga layar mati. Satu untuk kecepatan, satunya lagi untuk bahan bakar, dan satunya lagi untuk ...
Selamat datang kembali, Tuan Bryan!
Anda ingin pergi kemana?
Yep, yang satunya lagi untuk layar AI level atas.
"Ubah opsi berkendara dari auto menjadi manual. Munculkan peta, lokasi tujuan, Spark City."
Perintah diterima!
"Nona, naiklah."
"Haruskah aku memelukmu?"
"Saya akan berkendara di kecepatan 200 km/h. Terserah bagi Anda untuk itu."
Blar!
"Kyaaa!!"
Sebuah tembakan mengenai pohon di dekat mereka berdua. Citron tampak sangat takut, sedangkan Bryan menatap sekitar dengan tajam.
Sebuah serangan terdeteksi. Lokasi sekitar 400 meter dari Anda.
Saran : tembak dengan Ground Hack di kiri sekitar 50° dari arah lurus.
Lelaki melihat bekas tembakan tersebut dengan teliti lalu menghadap ke kiri. Dia ulurkan tangannya. Secara otomatis, kotak di tangannya berubah menjadi pistol yang sudah siap digunakan, hanya tinggal di genggam saja.
"Playtime is over, child,"ucap Bryan dingin sambil menggenggam pistolnya lalu menekan pelatuknya.
Blar!
Booom!
Sebuah ledakan kecil muncul di jarak yang sama seperti yang dikatakan AI. Bryan tersenyum sinis lalu memandang Citron sambil melirik tempat duduk di belakang. Memberinya isyarat untuk segera naik.
Tanpa menunggu disuruh lagi, Citron sudah membonceng di belakang. Sebuah papan dengan bantal empuk muncul di belakang Citron. Lalu tali pengaman segera mengikat Citron.
"Invicible Mode, nyalakan."
Kaca hitam transparan muncul dari samping lalu menutup bagian atas motor. Jika dilihat dari luar, perlahan keberadaan motor itu menipis dan akhirnya ... hilang.
"Start Engine."
Broom!!!
Laporan terbaru
5 subjek bersenjata ada di jarak 1 kilometer
Keadaan : masih tidak diketahui
"Kalau begitu, kita pergi saja."
Bryan memutar gas perlahan lalu memutarnya secara maksimum. Dimana itu sudah mencapai level kecepatan yang jika kau melihat sekitar, hanya ada warna coklat. Beruntung saja ada jalur khusus yang dibuat AI, mereka melesat dengan mudah dalam kecepatan seperti itu.
Blar! Blar! Klang!
Tiga buah tembakan meluncur pada motor Bryan, hanya satu yang mengenai kaca anti peluru motor itu. Lelaki itu mendecak kesal lalu mengubah batas maksimum kecepatan menjadi jauh lebih tinggi lagi. Tak lupa, sistem pertahanan dia aktifkan.
"Bryan ... kenapa mereka mengejar kita?"
"Bagi mereka, Anda adalah subjek penting untuk penelitian mereka."
"Apakah ... mmm, leluhur yang lain juga begitu?"
Bryan menggeleng.
"Kenapa aku?"
"Nona Citron, Anda tahu arti nama Anda, bukan?"
"Arti namaku ... Jeruk. Apa hubungannya?"
"Jeruk, sifatnya mudah dicampur dan memperenak sesuatu. Tiga tahun lalu, potongan kristal Anda diambil lalu dicoba oleh salah satu leluhur. Kekuatan leluhur itu meningkat drastis saat menggunakan kekuatan Anda."
"Tunggu ... Siapa leluhur itu?"
"Nomor 2, kalau tidak salah namanya adalah Rello."
"Rello ... Tunggu dulu, ah!!! D-Dia!?"
Bryan memasang ekspresi heran sambil menurunkan kecepatannya sedikit, "Apakah para leluhur saling kenal?"
"Aku tak tahu, tapi aku merasakan aura pamanku saat kau 'membangunkanku'."
'Satu-satunya yang bangkit dan mengeluarkan gelombang misterius bersamaan dengan Nona Citron itu .... Ah, aku mengerti.'batin Bryan.
Tanpa sadar, lelaki itu tersenyum. Dia langsung menambah kecepatan lagi. Dia tahu, mereka harus sampai sesegera mungkin.
***
Sebuah ruangan gelap. Hanya ada penerangan biru dari hidden lamps dan layar hologram. Ada seorang perempuan beranbut pirang yang sedang memakan apel dengan santainya. Tanpa mengetuk, seorang pria berpakaian armor penuh mendatangi perempuan itu lalu sujud. Wajahnya di balik helm itu sangat ketakutan. Bahkan hingga berkeringat.
"Maaf, Nona Lucy! Kami kehilangan jejak Bryan!"
"Jangan kau berani memanggilnya hanya dengan nama panggilannya!"
"M-Maaf! Maksud saya, Tuan Bryan."
"Kau melakukan tiga kesalahan, kau sudah pantas untuk dihukum mati! Berterimakasihlah padamu sendiri!"seru perempuan itu.
"M-Maksud Anda, Nona?"
"Satu! Kau masuk tanpa izin! Dua! Kau memanggil Bryan dengan asal-asalan! Tiga! Kau gagal menangkapnya!"
"M-Maaf, No—"
Blar!
"—Na ...."
Bruk!
Kepala pria itu bolong karena tembakan pistol perempuan itu. Tubuhnya langsung ambruk. Sedangkan armor yang menyelimutinya perlahan melepaskan diri menjadi lempengan-lempengan tak bertuan.
"Aaah, my dearest, kau mau bermain-main denganku dulu rupanya~?"
Bzzt ... No, and I'm not your dearest. In your mind, actually, I'm just a toy, right?
"Mainan terhormatku~! Bryan!?"
Hahahaha, kau kira kau satu-satunya yang menepuh jalur seperti ini?
"Bagaimana kau bisa!?"
Haha!
"Jangan bermain-main denganku! Katakan!"geram perempuan itu.
Kau tahu, 'haha' itu adalah cara lain untuk mengumpat 'bodoh' pada orang lain. Aaa, aku tak punya banyak waktu, sampai jumpa, Yang Paling Menyedihkan.
"DIAAAM!!!"teriak perempuan itu sambil menutup kedua telinganya, "Padahal aku sudah bermain lembut .... beraninya kau!! Lihat saja, Bryan Adiputra!"
Heh ... Aku akan 'menikmatinya' sebaik mungkin
***
BREAKTIME!!!
Akhirnya ... Otakku yang berjenis fantasi ini benar-benar diperas untuk membuat cerita sci-fi ....
AAAARGH! SCRAM!
Ah, maaf
Bryan dikelilingi perempuan ya, Rey/Nine(whatever😕)?
Ada laki-laki kok.
.....
Ga ada Fujoshi di antara kalian, kan?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top