15
"Hey kau!"
Bugh!!
"Jauhi Kim Sohyun!"
Taehyung tersungkur di atas lantai. Mahasiswa yang berlalu lalang di sekitar mereka pun mendadak jadi heboh.
Min Yoongi yang tenang dan dingin, sekarang berubah menjadi singa yang kelaparan dan hendak mencabik-cabik Taehyung sebagai mangsanya.
"Apa masalahmu?! Kenapa kau memukulku?"
Tanya Taehyung sambil bangkit dan memegangi perutnya yang ditonjok Yoongi.
"Aku bilang, jauhi Kim Sohyun!"
Taehyung menyunggingkan senyum.
"Apa katamu?"
"Menjuhi Sohyun?"
"Kenapa??"
"Apa jangan-jangan kau menyukainya?"
Pertanyaan Taehyung tepat menancap di hati Yoongi. Bisikan suara Taehyung yang berat membuatnya semakin ingin mengepalkan tangan dan merusak wajah rupawan milik Taehyung.
"Kau sudah tahu.. harusnya tidak bertanya. Bodoh."
Jawab Yoongi tak kalah mengesalkannya.
"Kau tahu, kau yang menghalangi hubungan antara kami. Kau harusnya sadar, jika Sohyun hanya mencintaiku. Tidak dengan orang lain."
Ucap Taehyung yang kini tampak serius menatap sengit mata Yoongi.
"Selama cincin kepemilikan belum melingkar di jari manisnya, aku bisa kapan saja mengambilnya darimu, benar bukan?"
Bughh!!
Giliran Taehyung yang menonjok Yoongi. Membuat Yoongi membenturkan punggungnya ke tembok.
"Sialan kau! Sebaiknya kau yang pergi dari hidup Sohyun!"
"Haha.. kau ternyata kuat juga."
"Sudah aku bilang. Aku tidak akan pergi! Sebelum menjadikannya milikku!"
"Kau sama sekali tidak pantas bersamanya!"
"Yak, Min Yoongi!"
"Anak keluarga Min!"
"Anak dari seorang ayah yang bejat!"
Yoongi terdiam. Mencoba memahami perkataan Taehyung namun tidak bisa.
"Apa maksudmu? Kenapa kau bawa-bawa keluargaku?"
"Asal kau tahu saja, apa yang sudah diperbuat Ayahmu terhadap keluargaku itu sangatlah bejat! Dasar licik! Tunggu saja sampai aku bisa membongkar kebusukan ayahmu!"
Taehyung langsung memutar tubuhnya dan meninggalkan Yoongi dengan penuh kepenasaran.
"Dan ya! Berkacalah terlebih dahulu sebelum kau merasa pantas merebut Sohyun dariku!"
Teriak Taehyung dari kejauhan. Yoongi geram dan hanya bisa berteriak kesetanan sementara mahasiswa lain memperhatikannya dengan aneh. Kejadian baru ini telah membuat image Yoongi rusak begitu saja.
.......................
Sohyun sedang berada di lorong sambil membaca bukunya. Hari ini akan ada quiz, dan tentu saja ia tidak mau gagal. Semenjak Taehyung kembali dalam kehidupannya, Sohyun berubah menjadi lebih ceria. Ia juga tidak dikenal lagi sebagai tukang tidur di kelasnya.
Ia masih bekerja di cafe. Namun sekarang, ia sedikit mengurangi jam kerjanya karena ingin lebih fokus kuliah. Akhirnya ia mau mempertimbangkan usul ibunya. Dengan mendapatkan pendidikan yang tinggi, tentu Sohyun bisa meraih penghasilan lebih untuk mencukupi kebutuhannya dan ibunya.
Sreekk...
Saat tengah asyik membuka halaman demi halaman, seseorang datang dan merampas buku tebalnya itu. Lalu dengan rakus menyobek-nyobek halaman buku tersebut.
"Ap-apa yang kau lakukan?!!"
Sohyun sangat terkejut.
"S-sunbaenim?"
"Dasar gadis tidak tahu diri! Sudah berapa kali aku bilang, Taehyung milikku!!"
Sohyun tak bisa menjawab, iya, dia mengaku kalau ia dan Taehyung sudah mulai dekat lagi.
"Gara-gara kau, Taehyung jadi suka membantahku! Dia mengabaikanku! Mengabaikan telepon dan pesan-pesanku!"
Sohyun tertunduk lemas. Irene, gadis itu sangat marah. Terlihat dari telinganya yang memerah. Raut wajahnya tampak menyeramkan hingga Sohyun tak sanggup menatapnya.
"Heh?!"
Irene menjambak rambut Sohyun membuatnya meringis kesakitan.
"Punya mulut nggak?! Jangan pikir karena aku mantan saudara tiri, eoh, malah aku tak pernah menganggap kau saudara tiriku."
"Jangan berani-beraninya kau mengambi Taehyung-ku. Kau tahu, dia sudah bersumpah akan mau menjadi milikku asal aku membantu melepas ibumu dari Papaku!"
"Harusnya kau tahu diri!"
"Taehyung tidak boleh melanggar sumpahnya kan?"
"Kalau kau masih mau hidup dengan tenang bersama ibumu, cepat menyingkirlah dari kehidupan Taehyung!"
"Mengerti?!"
Irene melepaskan cengkraman tangannya pada rambut Sohyun dan pergi tanpa peduli bagaimana sakitannya kepala Sohyun.
Taehyung mengorbankan dirinya agar aku bisa hidup bersama eommaku lagi?
Sohyun baru tahu. Taehyung selama ini tidak pernah mengatakan alasannya berpura-pura kasar padanya. Ia tidak pernah mengatakan bahwa ia berpacaran dengan Irene karena sebuah keterpaksaan yang itu menyangkut kebahagiaannya.
Ia sungguh merasa bersalah pada Taehyung.
Grabb!
"Ikut aku!"
"Oppa?!"
...........................
"Lihat Sohyun! Apa yang sudah dilakukan temanmu padaku."
Yoongi membawa Sohyun ke taman dan menunjukkan bekas luka tonjokan Taehyung di wajahnya.
"Kau kenapa?? Siapa yang melakukan ini?"
"Kim Taehyung!"
"Aku tidak tahu kenapa dengan anak itu. Namun tiba-tiba saja dia memukulku tepat di depan anak-anak yang lain. Aku dipermalukan, Sohyun!"
"Tapi.. mana mungkin Taehyung melakukan itu? Ia tidak pernah menyerang orang lain. Kecuali suasana hatinya sedang tidak bagus."
"Iya! Kau benar! Aku rasa ia terganggu akan kehadiranku. Aku rasa dia cemburu padaku."
.
Sohyun tidak dapat berpikir jernih. Fokusnya terbelah dua. Pertama, haruskah Sohyun menjauhi Taehyung sebab ancaman Irene?
Kedua, benarkah Taehyung memukul Yoongi habis-habisan karena terbakar api cemburu?
Seakan kedua hal tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi keyakinan Sohyun untuk meninggalkan Taehyung.
Tapi, ia yang membawaku pada titik kebahagiaan ini. Aku tidak bisa menjauhinya. Lalu bagaimana???
Sohyun termenung dalam kedilemaannya.
........................
"Sohyun-ah!"
Taehyung berteriak dari arah belakang.
Dengan senyuman khasnya, ia langsung merangkul pundak Sohyun yang lebih kecil darinya.
"Kenapa tidak bilang kalau sudah keluar dari kelas, eoh?"
Tanya Taehyung sambil mengacak rambut Sohyun.
"Tae... kenapa kau selalu mengacak rambutku?"
"Karena ini menyenangkan bagiku. Melihatmu kesal dan marah, aku malah semakin tergoda."
Jawab Taehyung santai dengan tertawaannya.
"Ini tidak lucu!"
.
"Oh ya, apa benar tadi kau memukuli Oppa di kampus?"
Taehyung menghentikan aktivitas tertawanya. Wajahnya pun berubah 180 derajat. Ia sama sekali tidak suka karena Sohyun tiba-tiba menyinggung sesuatu tentang Yoongi.
"Iya. Memang kenapa? Dia yang mulai duluan kok?!"
"Baik kau atau Oppa yang memulainya duluan, aku tidak suka melihatmu berkelahi. Itu saja! Lagipula apa masalahnya sih? Kau cemburu padaku dan Oppa??"
"Aku merasa risih kalau memang itu alasannya!"
"Iya! Aku cemburu! Aku cemburu pada kalian sejak pertama kali aku bertemu dengan si brengsek itu!"
"Apa yang kau katakan?? Jangan keras-keras. Kau gila?! Bagaimana kalau semua orang memperhatikan kita?"
"Biar! Biarkan saja! Kau harus tahu Sohyun, alasan pertama aku membencinya adalah karena ia berusaha merebutmu dariku! Alasan kedua adalah...
Keluarganya!"
"Ada apa dengan keluarga Oppa? Mereka sangat baik padaku."
"Itu hanyalah kedok Sohyun. Kau jangan tertipu! Mereka itu bengis!"
"Ayah Yoongi lah yang menyebabkan Appaku meninggal!"
"Apa?!!"
"T-tidak mungkin Tae. Kau pasti salah paham. Iya, aku tahu appamu meninggal secara tidak wajar. Ahjumma sudah menceritakannya padaku di awal. Tapi, jika kau menuduh keluarga Oppa, aku tidak yakin!"
"Kau tidak yakin?? Karena mereka terlalu baik padamu?? Aku akan buktikan!"
Taehyung sangat berambisi. Ia sangat yakin 100% bahwa ayah Yoongi lah pelakunya selama ini.
Di sisi lain, Sohyun semakin dibuat bingung. Sebuah keluarga tempat ia bernaung di Seoul, keluarga yang sangat ramah dan baik padanya. Tidak mungkin kan mereka berbuat busuk di belakangnya?
Sohyun masih tak bisa mempercayai perkataan Taehyung.
To be Continued.
Gaje gaje...~~~
Tak apalah.
Next (?)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top