Part 9 : Fool

"ASTAGA!"

Sohyun berteriak seketika menyaksikan pemandangan yang ada di hadapannya. Buru-buru ia kabur darisana namun tiba-tiba tangannya berhasil ditarik oleh seseorang dari dalam gudang.

Sohyun sekarang ketakutan. Ia tahu apa yang ia lakukan adalah sebuah kesalahan. Namun sungguh, semua itu hanyalah reaksi spontannya. Andaikan emosinya bisa dikontrol dengan secepat kilat, ia pasti tak akan berteriak hingga membuat dua insan di dalam sana memergokinya.

"Apa yang kau lakukan disana huh? Apa kau mengintip kami?"

Tanya pria itu.

"Pergilah. Biar aku urus anak ini!"

Laki-laki yang menarik tangan Sohyun segera menyuruh perempuan di hadapannya untuk pergi dan meninggalkan mereka berdua di dalam gudang.

"Hei! Jawab aku... apa.. apa kau melihatnya tadi?"

Sohyun gelagapan. Jika ia mengaku, pasti pria ini tidak akan mengampuninya. Bagaimana sekarang? Apa yang harus ia lakukan? Ia semakin terpojok dan tidak bisa lagi baginya untuk berkutik.

"Aku.. aku.."

Sohyun gagap. Juga gugup saat hendak menjawab pertanyaan sepele itu.

"Aku hanya akan.. membersihkan gudang saja.."

"Lalu kenapa kau berteriak?"

"Karna... karna... aku.. aku melihat tikus! Iya.. ada tikus disini dan sangat besar! Itu membuatku berteriak!"

"Mana sekarang tikusnya?"

"T-tentu saja sudah pergi!"

"Kau tikusnya, pabo!! Bilang saja kau sempat mengintip kami di dalam. Iya kan??"

Ah.. sudahlah. Lagipula keadaan Sohyun tidak memungkinkan untuk berbohong lagi. Dia sudah tahu kalau Sohyun sempat mengintip adegan mesra itu. Dan jujur saja... Sohyun sekarang memiliki pandangan jijik dan takut pada namja di hadapannya.

"Yak!! Aku... Yook Sungjae! Meskipun kau tidak mengatakan yang sebenarnya, aku bisa tahu dari tatapan anehmu padaku. Berhenti menatapku seperti itu!"

"Ternyata dia benar-benar playboy... astaga.. apa barusan tadi.."

Sohyun berbisik pada dirinya sendiri. Kejadian seperti tadi tidak seharusnya ia saksikan. Lebih pantas jika ia berada di dalam kelas dan mengikuti jam pelajaran daripada harus disini dan menjadi orang yang memergoki kelakuan Sungjae.

"Hey! Aku dengar bisik-bisikmu. Awas saja kalau kau mengadukan kejadian ini pada ssaem atau anak-anak lain. Aku tidak akan melepasmu... ingat?"

Sohyun memundurkan langkahnya ketika Sungjae semakin mendekat. Namun tidak untuk sesaat berikutnya. Ia justru menghentikan langkah mundurnya dan mulai berbicara dengan polosnya.

"Siapa yang takut? Aku melihat semuanya. Kau berciuman dengan siswa perempuan di dalam gudang. Sangat menjijikkan. Bukan aku.. tapi kau! Jika kau macam-macam padaku maka aku tak akan segan mengadukanmu pada guru bahkan kepala sekolah!"

Sungjae semakin mendekat. Lalu dia mencengkeram kedua bahu Sohyun, membuat Sohyun gemetaran. Sohyun semakin tersudut dalam kengerian ketika Sungjae mendekatkan wajahnya ke wajah Sohyun.

"Coba saja mengancamku. Aku tak akan melepasmu. Cantik..."

Buru-buru Sohyun menyingkirkan kedua tangan Sungjae dan segera melarikan diri dari gudang.
.

.

.

.

.

.

.
.

"Kau dalam masalah Sohyun.. sekarang apa yang harus kau perbuat? Hari ini begitu sial bagimu."

...............................

"Gadis kecil!"

"Hei!! Apa yang kau lamunkan eoh?"

Sohyun tersadar dari lamunannya.

"Aigo... kau selalu melamun di setiap waktu. Apa kau tidak takut kerasukan?"

"Berhenti menggangguku. Hari ini mood ku sedang buruk!"

Taehyung dan Sohyun sedang dalam perjalanan pulang. Setelah apa yang seharian ini menimpa Sohyun, tentu saja dia merasa buruk. Perasaannya begitu kacau.

Kemudian, Sohyun menyadari sesuatu.

Taehyung mulai kembali seperti dirinya yang sebelumnya.

Dia tersenyum?

"Yak Tae! Kau kelihatan senang, apa yang terjadi padamu??"

Sohyun sangat penasaran hingga mendorong pertanyaan itu keluar dari mulutnya.

"Ya... setidaknya seseorang membuatku tersenyum hari ini."

"Siapa?"

Kenapa kau bertanya Sohyunie.. tentu saja itu Bae Irene. Kau akan membuat hatimu semakin terluka saja... bodoh kau!

"Tentu saja...."

Belum sempat Taehyung melanjutkan penjelasannya, seseorang telah menyita perhatiannya disana.

Taehyung melajukan sepedanya lebih jauh mendekati apa yang sedang menjadi atensinya.

"Apa yang terjadi?"

Tanya Taehyung pada gadis yang ia perhatikan.

"Ban mobilku bocor. Aku jadi tidak bisa pulang... mana tidak ada bengkel di dekat sini."

Oh.. Bae Irene? Ada apa lagi dengannya? Kenapa belakangan ini dia jadi sering muncul?

"Oh ya?"
"Ehm... bagaimana...kalau..."

"Bagaimana kalau apa Tae?"

Apa dunia ini milik mereka berdua? Hei!! Aku disini. Kim Sohyun ada disini, apa kalian buta?

"Bagaimana kalau.. kau kuantar pulang?"

"APA?!"

Kini Sohyun menyela sesaat setelah Taehyung memberikan tawarannya pada Irene.

"Ehm... maksudku.. rumah Irene jauh darisini. Dan kau naik sepeda Tae... bukankah itu akan menguras tenagamu? Apalagi kau harus memboncengnya juga."

"Sebenarnya.. aku pindah rumah di sekitar sini. Nggak jauh kok..."

Jelas Irene.

Sejak kapan dia pindah? Uhh...

Sohyun semakin kesal saja. Buruk. Ini benar-benar hari terburuknya. Lebih buruk lagi ketika kini matanya mulai menangkap mereka berdua berboncengan dalam satu sepeda. Tangan Irene terlihat begitu erat memeluk Taehyung.

Bahkan ketika aku yang memeluknya, ia berusaha melepaskan diri. Tapi apa ini?

Dan faktanya, Taehyung melupakan Sohyun. Gadis malang itu harus mengayuh pulang sepedanya seorang diri tanpa sahabatnya.

"Eonni!"

Sohyun mendengar suara yang familiar mendekatinya dari arah belakang.

"Eoh! Ahra?"

Sohyun pun menepikan sepedanya. Ia tidak jadi pulang dan memilih berbincang bersama Ahra untuk sebentar saja.

"Eonni... eonni cemburu ya?"

"Hey... apa yang kau bicarakan anak kecil?"

"Aku sedang membicarakan oppa yang memanggil eonni gadis kecil tadi.."

"Kau mendengarnya? Apa dia berbicara terlalu keras?"

"Bahkan.. lingkungan ini merekam suara kalian. Disini cukup sepi eonni.."

Sohyun tersenyum tipis. Bahkan Ahra saja tahu kalau ia sedang cemburu. Tetapi.. Taehyung yang lebih dewasa tak mengerti sedikit pun tentang perasaannya.

"Eonni.. kau melamun?"

"Ah.. tidak. Eonni hanya sedang berpikir saja. Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku selalu kemari setiap hari. Untuk membagikan brosur ini.."

Benar sekali. Sohyun melihat tumpukan brosur itu di tangan Ahra.

"Aigo. Kau membagikan brosur di tempat sepi ini?"

"Tidak juga eonni. Hanya saja.. aku suka sekali tempat ini. Sangat tenang. Aku biasa menyebarkan brosur di jalanan di balik gedung itu."

"Oohh... ya ya.."

"Eh.. eonni. Aku harus segera kembali. Jika tidak, eomma akan memarahiku.. dan mungkin memarahi eonni juga jika sampai ia melihat kita disini."

Iya.. benar juga. Ahjumma pasti akan marah jika memergokiku bersama Ahra.

"Baiklah Ahra. Eonni juga harus segera pulang karena hari menjelang malam.."

Sohyun mengamati sekitarnya. Cahaya senja juga mulai memudar. Langit sebentar lagi akan menggelap. Ia harus segera pulang dan  memasak makan malam untuk appa-nya yang mungkin akan pulang malam ini.

"Ya sudah eonni. Hati-hati di jalan..."

Ahra tersenyum lebar pada Sohyun, membuat Sohyun sedikit lega dan melupakan sebagian masalahnya hari ini.

Sohyun kembali menaiki sepedanya. Kemudian Ahra memanggilnya lagi.

"Eonni!"

"Iya?"

"Jangan sakiti dirimu lagi.. jangan biarkan oppa pergi!"

Ahra pun segera berlari dan menghilang di antar gedung-gedung bertingkat itu.

Anak itu.. dia masih kecil.. tapi bagaimana mungkin tahu permasalahan remaja sepertiku? Aish... dasar malaikat kecil!

..................................

"Taehyung.. terima kasih sudah mengantarku. Bagaimana kalau mampir sebentar dan minum teh bersama?"

"Eoh... sepertinya lain kali saja. Aku harus segera pulang. Halmi sendirian di rumah."

"Baiklah kalau begitu. Hati-hati di jalan ya.."

"Tentu.."

Taehyung pun meninggalkan halaman rumah Irene yang cukup mewah. Irene mengambil handphone miliknya. Ia menekan beberapa tombol untuk menelpon seseorang.

"Tolong ambil mobilku di lokasi yang sudah aku beritahukan lewat pesan singkat."

Tut....

Ia memutus teleponnya beberapa saat kemudian. Ia pun segera masuk ke dalam rumah.

Saat membuka pintu, seorang wanita paruh baya menyambutnya dengan beberapa masakan lezat yang ia buat.

"Irene.. kau sudah pulang? Bersihkan dirimu dan makanlah. Kau pasti lapar."

"Aku tidak lapar. Tak usah sok perhatian!"

"Tapi.. aku eomma mu... bukankah tidak pantas jika kau berkata seperti itu padaku?"

"Jangan pernah menyebut dirimu itu eomma ku! Kau bukan eomma ku! Kau hanya wanita murahan yang sudah merusak hubungan appa dengan eomma kandungku!"

"Jaga mulutmu Irene!! Aku sudah cukup sabar menghadapimu. Tapi kali ini kau..."

Belum sempat wanita itu melanjutkan pembicaraannya, Irene melengos masuk ke dalam kamarnya. Mengabaikan wanita itu dengan sunggingan pada sudut bibirnya.

"Aku sudah berhasil. Langkah awalku membuatmu hancur akan segera tercapai. Dan kau akan merasakan, bagaimana orang yang kau cintai akan meninggalkanmu Kim Sohyun. Kau akan merasakan penderitaan yang sama seperti yang ibuku rasakan!"

.................................

Sohyun berulangkali merasakan ada seseorang yang tengah membuntutinya. Meskipun menoleh berulangkali, yang ada hanyalah jalanan panjang yang kosong.

"Aish... kau banyak pikiran hari ini Sohyun. Ayo berpikirlah positif.."

"Ini sudah gelap. Kenapa rasanya jadi merinding ya? Ah.. aku harus buru-buru pulang!"

Tak lama kemudian, Sohyun sampai di rumahnya dan segera masuk ke dalam.

"Jadi.. disini kau tinggal Kim Sohyun? Tunggu saja.. kau tidak akan lepas dariku."

















Maybe I was so fool.
I'm still trying to reach your hand and grab them in to my heart.

But, it just a stupidity that i have made. Because, I found this reality...

You're not mine.








Silakan putar video berikut ya.

Author nemu video ini dari channel KAY FIRED. Videonya benar-benar bagus.. dan memberi penjelasan penting dari cerita 'Recondite ini'. Mungkin beberapa cuplikan memang tidak sesuai.. tetapi perhatiman bagian monolog nya. Tengkyuu😘😘😘

KIMFIRED Is this you who was the owner of channel 'KAY FIRED'?

I wanna say thank you so much. This is a beautiful meaning video! I love it 💜 And.. please.. keep uploading another amazing video about thi lovely couple. I'm waiting for it☺😊 and thanks for followed my acc.


























To be Continued.

Penasaran?

✌✌✌✌ just keep reading. Author ngga berharap lebih dari readers ya.

Karena author tau, berharap lebih itu menyakitkan😢😢

Yang penting readers dan author sama2 menikmati cerita ini.

Next kah?😋😋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top