Part 5 : Care
Sohyun tampak menghela nafas berkali-kali. Ia masih membayangkan kejadian kemarin dimana ia secara tidak sadar mencium pipi sahabatnya.
Apa yang akan dipikirkannya? Ia mungkin akan membenciku.
Selagi Sohyun melamun, Yeri tak henti-hentinya mendecak heran. Tentu saja terheran dengan sahabatnya itu.
"Sohyun.. kenapa lagi sih? Pasti masalahnya terkait sama Sunbae lagi kan?"
Sohyun yang sempat melamun, kini memalingkan pandangannya ke arah Yeri.
"Eoh.. kamu sangat memahamiku ternyata."
"Udahlah Hyun.. lupain Sunbae. Kalian tidak akan bisa bersatu. Lebih baik sama Sungjae Oppa saja... dia sangat tampan dan populer."
"Hentikan.. kau selalu mengatakan hal memuakkan itu. Sampai kapanpun.. aku tidak bisa dan tidak akan pernah mau membuang rasa cintaku pada Taehyung. Dan.. apa kau gila? Kau selalu menjodoh-jodohkan aku dengan playboy itu?! Wahh..."
Yeri masih menyendok es krimnya. Lalu matanya menangkap sesosok yang baru saja mereka bicarakan.
"Ngomong-ngomong.. orang yang baru saja kau sindir itu ada disini lo! Tuh..."
Seketika keadaan kantin menjadi ricuh. Pria bertubuh tinggi dan tampan itu langsung menyita seluruh perhatian siswa perempuan yang berada di kantin. Namun, Sohyun tidak berkutik dari posisinya. Ia malah kembali melamun. Hingga.. tanpa sepengetahuannya, Sohyun telah mencuri perhatian si 'Playboy'sekolah.
"Hai.. cantik? Kok ngelamun aja sih dari tadi?"
Yeri mencoba menyadarkan sahabatnya itu. Tapi gagal. Ia pun merasa bahwa dirinya harus segera menjauh. Membiarkan Sohyun didekati oleh si lelaki hidung belang.
"Hallo..."
Laki-laki itu pun melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Sohyun hingga membuat Sohyun tersadar.
"Aish... Yer-..."
Sohyun tidak melanjutkan ucapannya setelah mengetahui Yook Sungjae berada di hadapannya.
Tae... save me!
Yeri... awas kau!!
.................................
Taehyung sedang rajin menyalin catatan pelajaran Kimia yang ada di papan tulis. Beberapa teman yang lain pun ikut mencatat di sampingnya.
"Wah Tae.. tulisan tanganmu bagus juga!"
Puji salah seorang temannya.
"Bisa saja kau! Tulisanmu juga bagus."
Balas Taehyung.
"Tapi Tae.. kau memang yang terbaik deh satu kelas.. udah tulisan rapi.. anaknya rajin.. ramah.. terus kau itu sangat nyaman kalo lagi diajak ngobrol. Pembawaanmu seru..."
"Oh ya?? Makasih."
Taehyung merasa malu mendapat pujian dari teman-temannya. Ia ikut senang jika kehadirannya membawa keceriaan di hati mereka.
"Taehyung! Ke kantin yuk?"
Tiba-tiba saja dirinya dipanggil oleh sahabat alias si ketua kelas, Seungcheol.
"Iya bentar. Tinggal dikit, nanggung banget."
"Kamu nggak nyatet Cheol?"
Tanya salah satu anak yang ikut mencatat.
"Halah.. ntar aja. Pinjem punya Taehyung. Mending juga main basket di lapangan dari pada nulis rumus yang bikin pusing seruangan! Ayolah Taee!! Keburu laper nih perutku!!"
Dengan penuh ketidaksabaran, Seungcheol menarik lengan Taehyung dan membuatnya terpaksa meninggalkan catatannya di atas meja.
............................
"Jadi kamu anak kelas X? Ehm.. kamu cantik juga."
Sungjae mulai menyentuh telapak tangan Sohyun dan langsung membuat gadis itu merasa risih.
"Ih.. sunbae.. apaan sih?"
Saat itu juga, Kim Taehyung, yang kebetulan berada di kantin bersama Seungcheol melihat kejadian itu.
Ia cukup marah. Dan merasa tidak suka kalau Sohyun diperlakukan seperti itu oleh playboy macam dia.
"Yak! Sungjae! Yook Sungjae!!"
"Berhenti mengganggunya!!"
Kata Taehyung dengan lantang.
Lantas, Sungjae berbalik menatap ke arah belakang dan sudah mendapati lelaki bertubuh tinggi dan berkulit tan itu berdiri di sana.
"Oh.. Kim Taehyung... cucu seorang petani desa! Apa yang mau kau lakukan, hmm?"
"Jangan membawa-bawa nenekku! Aku kan sudah mengatakannya!!"
"Tae.. tenangkan dirimu..."
Kini Seungcheol menyela pembicaraan kedua insan yang tengah saling berperang tatap.
"Hey! Tolong jaga temanmu ini ya, katakan padanya, jangan ikut campur urusan orang lain!"
Ucap Sungjae kepada Seungcheol.
"Sohyun.. kenapa kau diam saja??"
Taehyung kini melirik ke arah sahabatnya yang sedari tadi diam membisu. Sesungguhnya, gadis itu sangatlah tegang. Baru pertama ini tangannya dipegang oleh lelaki selain Taehyung. Ia sedikit ketakutan.
Taehyung menyadari akan sekelumit rasa takut itu. Ia bisa melihatnya dari sorot mata Sohyun. Dengan sigap, ia pun menggandeng tangan Sohyun dan membawanya pergi dari kantin.
.............................
"Yak! Anak kecil?! Kenapa kau tidak melawannya tadi??"
Taehyung dan Sohyun sedang duduk di bawah pohon sekitar lapangan sekolah.
"Kemana jasmu? Kenapa tak kau pakai?"
Taehyung memperhatikan Sohyun sedari tadi. Dilihatnya, ia hanya memakai kemeja sekolahnya yang berlengan pendek itu sehingga luka lebam akibat tendangan ayahnya kemarin masih terlihat sedikit membekas.
Tanpa diminta, Taehyung pun melepaskan jasnya dan langsung memakaikannya ke tubuh Sohyun.
"Nah.. pakailah. Kau tidak boleh terlihat menyedihkan di mata orang lain. Tersenyumlah.. dan biar aku saja yang melihat bekas kesedihanmu."
Taehyung menatap Sohyun dalam. Begitu pula Sohyun. Sohyun merasa tersentuh dengan perlakuan Tae terhadapnya. Bisa dibilang, Sohyun agak terbawa perasaan. Andai saja ia tahu bagaimana sebenarnya pandangan Taehyung tentang dirinya.
Sahabat dan adik. Bagi Taehyung, Sohyun hanya sebatas itu. Tak lebih.
Biar saja. Aku tak peduli kau menganggapku sebagai apa... asal kau selalu menyediakan tempat buatku singgah di pikiranmu.
Aku senang. Ternyata.. kau masih peduli padaku.
"Hei.. anak kecil?! Kenapa kau diam saja? Apa yang kau lamunkan eoh??"
Sohyun terkejut dengan teriakan Taehyung. Kupingnya serasa panas. Memang benar, Taehyung itu berwajah imut. Tapi.. suara husky-nya sangatlah mengganggu keimutan itu. Mendadak suarana membuat orang merasa badmood.
"Astaga Taehyung! Bisa kau kecilkan suaramu? Aku jadi tuli nanti?"
"Daebak!! Apa kau bilang? Ada apa memang dengan suaraku? Bukankah ini sangat manly? Hmm??"
"Katakan saja kalau kau menyukai suaraku yang indah ini. Bahkan aku berharap.. aku bisa memanfaatkan suara indahku ini suatu hari nanti."
Taehyung pun mulai membayangkan jika ia akan menggunakan suara manly-nya untuk mengungkapkan perasaannya pada Irene.
Kapan hari itu akan tiba? Gadis seperti Irene, pasti banyak yang suka. Aku tak mau keduluan..
Sohyun yang tak mengerti arah pikiran Taehyung, kini hanya menatap laki-laki itu dengan penuh kekaguman.
Kau kadang terlihat polos.. tapi sebenarnya kau juga sangat dewasa. Bagaimana aku tidak menyukaimu? Aku sangat sangat sangat menyukaimu.
.................................
Taehyung sedang berbaring di atas kasur lantainya setelah ia selesai mengerjakan tugas-tugas sekolah nya tadi. Jam pada ponselnya menunjukkan angka 11.00 pm.
Taehyung pun mulai melepas kacamata kesayangannya yang selalu menemaninya saat belajar. Beberapa kali ia mengusap matanya. Menghilangkan sedikit kantuk yang merayapi.
Lalu sebuah notifikasi muncul dari SNS nya. Twitter lebih tepatnya.
Ia melihat akun itu. Matanya pun terbuka cukup lebar.
"Irene_bae🌸 followed you"
Heol!! Dia nge-follow balik akunku!! Wah.. akhirnya...
Taehyung sangat senang. Setelah menunggu beberapa lama, gadis yang disukainya pun mengikuti akun twitternya. Dengan begitu, mungkin perlahan-lahan Taehyung bisa mendapatkan hatinya.
Merasa sangat gembira, ia pun menghubungi Sohyun lewat telepon.
Tut... tut... tut...
Suara sambungan telepon mulai terdengar. Telepon pun diangkat .
"Annyeong.. Sohyun-ah! Apa kau tahu... aku sangat senang sekarang. Kau tahu kenapa?? Coba tebakk??"
"Ada apa sih Tae.. aku ngantuk. Memang harus ya telepon malem-malem cuma buat ngasih tau hal itu? Bukannya besok juga ada waktu di sekolah?"
"Eh... dengarkan aku dulu. Jangan putus telponnya! Aku cuma mau bilang. Kayaknya.. Irene udah ngasih lampu hijau ke aku!"
Apa? Apa maksudnya setelah ini aku akan kehilangannya untuk selamanya?? Eotteoke??
To be Continued.
Ada nggak sih yang setuju sama Vrene?? Pengen tau aja?!
Mereka sama2 visual sih😴
Tapi kok aku cemburu ya.. wkwk.
Trus.. gimana kalo hyunjae? Sohyun sama sungjae?? Pasti yg blm move on sama drama School 2015 baper sama pasangan ini. Termasuk aku jg.😣😣😣
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top