Prolog

Setting waktu pada cerita ini
satu masa dengan konflik
awal cerita REPEATED.

--

Javaradja Shakti Shankar fokus memperhatikan tayangan televisi, sudah lima tahun lebih sejak drama series berjudul Dari Putih Biru ke Putih Abu-abu tayang dan booming. Ia menyeringai tipis, issue kandasnya pernikahan sang sahabat tampaknya tidak bisa ditutupi lebih lama, ditambah keadaan Arestio Pradipandya yang tidak kunjung sadarkan diri. Keluarga taipan properti Indonesia itu jelas bersiap-siap sebelum dihantam badai besar.

Media play perlu dilakukan secara terstruktur, hati-hati dan penuh perhitungan untuk meminimalisir dampak terburuk apabila perceraian Kagendra Pradipandya dan Lyre Sagitta benar-benar terpublikasi. Pradipandya merupakan keluarga konglomerat yang bahkan sudah sejahtera sebelum masa penjajahan mendera kawasan Nusantara ini. Sejak era kemerdekaan, empat generasi bertahan memegang penguasaan sektor properti dan jelas tidak akan membiarkan skandal perpisahan pewaris tunggalnya mengacaukan stabilitas perusahaan.

Shakti menghela napas pendek, urusan Kagendra memang tinggal tunggu waktu. Ia sendiri akan senang menyambut sang sahabat di FUNight Exclusive Bar miliknya, pesta penyambutan masa lajang. Duda kedua dalam circle pertemanannya yang terjalin erat sejak semasa Junior High School.

Shakti sepenuhnya menyandarkan tubuh ke sofa kulitnya yang nyaman. Ia cukup hafal alur cerita drama ini dan menantikan kala tayangan di televisi memasuki bagian favoritnya, saat wajah cantik perempuan setengah Jepang muncul dan memberi sebentuk senyum nakal.

"Hi, Bitch!" Shakti menyebut dialog yang diucapkan dengan nada kemayu itu. Ia seketika juga tertawa sendiri lalu menekan tanda pause di remot kontrol. Shakti membuat ekspresi dan senyum nakal perempuan itu menjadi potret abadi di layar televisinya.

So young and beautiful.

Shakti memandangi wajah cantik itu dalam hening, tawanya dengan cepat menghilang dan lenyap begitu saja. Ia meletakkan remot, meraih gelas dengan isi setengah cairan whiskey favoritnya.

"Mas Shakti, kalau libur jangan mabuk, please ... supaya kita bisa jalan-jalan."

Persetan! Shakti membatin kesal dan melegakan tenggorokan dengan minuman keras di gelasnya, menandaskannya sekalian sebelum begitu saja melempar gelas kristalnya ke dinding.

Suara pecahan sempat membuat Alberto, asisten pribadinya mendekat. Namun, Shakti memberi gelengan pelan, tidak ingin didekati dan diganggu.

Alberto mengangguk, kembali beralih ke ruangan sebelah dan seperti yang Shakti sukai, sang asisten memilih bersikap tenang, membuat keheningan di sekitarnya ini dapat terus bertahan.

Shakti menatap wajah cantik di layar televisinya selama beberapa detik lebih lama, meraih kembali remotnya dan menekan tombol putar.

Musim pertama series Dari Putih Biru ke Putih Abu-abu tersebut menceritakan tentang Alunansa, gadis rebel dalam upaya pencarian jati diri bersama teman satu gengnya yang tidak kalah urakan. 

Alunansa diperankan oleh artis berbakat Lyre Sagitta, sementara tiga temannya ada Becca yang diperankan Fayyana Satoo, Citra yang diperankan Andina Irja dan Debbie yang diperankan Desire Arshiya. The ABCD gank yang pada masa itu sangat terkenal, unik dengan sisi kepolosan sekaligus tingkah nakal yang seringnya terlihat konyol, alami khas kenakalan remaja yang ingin segera menjajaki dunia orang dewasa.

Musim kedua seharusnya menceritakan keseruan geng Alunansa yang sudah berusia 17 tahun dengan seragam putih abu-abu, namun karena si pemeran utama memutuskan mundur dari series. Plot cerita langsung diubah secara drastis, kisah lanjutannya mengangkat fenomena kehamilan remaja yang dialami Becca atau Rebecca.

Shakti kembali memperhatikan wajah gadis setengah Jepang yang bagaimana pun terlihat terlalu muda dibanding usia aslinya. Fayyana Satoo saat itu sudah berusia 25 tahun. Artis cantik keturunan asal Negeri Sakura itu juga tidak memiliki mata sipit, justru melengkung sebentuk almond dengan warna iris kecoklatan yang juga jernih.

Musim kedua series itu tidak sebooming yang pertama, namun banyak yang mengakui kepiawaian akting Fayyana Satoo dalam menghadapi dilema kehamilan remaja, lika-liku perjalanan mencoba mempertahankan sekaligus ketika akhirnya harus merelakan si bayi akibat kecelakaan. Ya, musim kedua series itu memang berakhir tragis.

Akhir yang membuat banyak penonton mengungkap kekecewaan, meski diantara mereka tetap mengakui kepiawaian akting Fayyana bahkan sampai mendukungnya untuk menyabet penghargaan Indonesia Movie Awards kategori Pemeran Drama Seri Wanita Terbaik.

“This award belongs to my team, co-working actor and actress, team director and script writer, Bu Regin. Thank you so much for this amazing journey and unforgettable achievement ... and last thing, I wanna thank my guardian angel in heaven, a tiny flower that always bloom in my heart. I love you so much."

Fayyana Satoo mengucapkan itu kala menerima penghargaan. Suaranya agak serak dengan tatapan mata berkaca-kaca yang entah terharu atau justru terluka. Momentum itu memaku perhatian semua orang, membuat beberapa di antara mereka bertanya-tanya ... sebagaimana Shakti hingga detik ini.

Fayyana Satoo tidak lagi berakting sejak drama series itu berakhir, memilih sibuk menjadi pembawa acara kuliner setiap akhir pekan dan disela kegiatan membuat video-blogging dengan topik kuliner, Fayyana menjadi penanggung jawab bidang Food & Beverages di De.LAF Planner. Usaha gabungan The ABCD gank yang sudah berjalan selama dua tahun.

Dua tahun, Shakti membatin dalam hatinya. Sudah selama itu ‘kah? Sejak terakhir kali mereka tidur bersama?

[]

🚩

Siap beneran enggak nih
mixed-roller coaster feeling
ngikutin babi tiga tobat? Awk~






.

Kelakuan Bapak vs Anak ✨️

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top