Fraudulence

Got 7's Bambam
PG-15 || School-life || Ficlet
.
.
.
"Siapa yang menyuruhmu melakukan kecurangan?"
.
.
.

Kalau boleh jujur, mengawasi gerak-gerik pengawas di depan bukanlah hal yang menyenangkan, sungguh. Tidak nyaman dan tentu saja rasa takut akan selalu menghantui--bahkan ketika ujian telah usai dan nilai-nilai dipajang pada papan pengumuman.

Bambam sudah melakukan kecurangan ini sejak lama, tapi anehnya dia belum juga terbiasa. Hanya melihat secarik kertas yang sudah susah payah ia simpan di beberapa bagian seragamnya yang tersembunyi dengan rapi.

"Tetap tidak bisa, dasar payah!"

Sekarang semuanya benar-benar berakhir, dia duduk dengan kepala menunduk di samping ayahnya dalam ruangan terkutuk ini. Ruang kepala sekolah, sial memang. Susah payah menyalin jawaban ia malah ketahuan pada soal terakhir. Pengawasnya sangat jeli. Tamat sudah riwayatnya.

"Siapa yang menyuruhmu melakukan kecurangan?" tanya sang Ayah dengan pandangan lurus, "kau mengecewakan."

"Kalian membuatku melakukannya." Bambam berujar pelan, tangannya saling bertaut, kedua matanya menatap tak fokus;  bergerak gelisah ke kiri dan kanan. Apa dia akan kembali disalahkan?

Memang apa yang ia lakukan tidak bisa dibenarkan, tapi memarahinya tidak akan menyelesaikan masalah yang ada bukan? "Kapan kami melakukannya?"

"Setiap hari."

"Hei! Apa maksud---"

"Ayah dan ibu tidak pernah puas dengan nilai-nilaiku. Kalian selalu menyalahkanku ketika aku melakukan sedikit kesalahan. Aku benci terus-menerus dibandingkan. Jadi aku berusaha untuk memuaskan keinginan kalian dengan cara seperti ini."


















Kenapa selalu aku yang disalahkan ketika mencoba memenuhi keinginan kalian?

--Fin

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top