Bab 6: Buku Diary
"Aaaaarrgghhhh....!!!"
Suara teriakan Mia yang membahana sukses membuat Zoey yang tengah menuangkan teh tersentak kaget. Dia langsung menoleh ke arah Mia yang tengah menelungkupkan kepala sambil memukulnya dengan tangan di meja belajar.
"Nonaaa! Apa yang Anda lakukan?!" Zoey buru - buru menarik tangan Mia. "Apa kepala Anda sakit lagi? Apa Anda butuh dokter lagi?"
Wajah Mia yang muram menatap langsung ke arah Zoey, "Aku tidak butuh dokter, tapi aku butuh ingatan gadis ini!"
Zoey heran, ini sudah tiga hari sejak mereka pulang dari istana, tapi mia masih menyebut dirinya sendiri seolah dia orang lain. Tentunya setelah Cairon membereskan masalah dengan Tuan Putri Olivia dan Yang Mulia Raja. Pihak kerajaan mengizinkan Mia pulang tanpa hukuman karena mengalami cedera yang lebih parah dari pada Tricia Moore dan Olivia Forence.
"Nona, dokter bilang Anda tidak boleh terlalu memaksakan diri. Sebaiknya Anda-"
"Zoey, jangan cerewet." Mia memotong ucapan Zoey sangat cepat, "sekarang ambil kertas dan pena, lalu tuliskan kondisi Mia Bevel saat ini."
"Ya?" Zoey menatap Mia keheranan.
"Tuliskan siapa yang punya masalah Mia Bevel, Bagaimana hubungannya dengan para Lady di pergaulan kelas atas para bangsawan, dan juga apa hubungan Mia Bevel dengan Tricia Moore, dan Putra Mahkota menyebalkan itu." Mia memijat keningnya yang sekarang terasa bersenyut karena dia memukul kepalanya tadi.
Zoey langsung mengambil kertas dan pena yang diberikan oleh Mia, kemudian berkutat menuliskan sesuatu. Dia tampak serius dan beberapa kali melirik ke arah Mia. Tak lama kemudian Zoey memberikan selembar kertas itu kepada majikannya.
"Silakan, Nona."
"Sudah semua?" Mia melihat kertas yang penuh dengan tulisan tangan Zoey yang tidak terlalu rapi itu. "Hanya segini?"
"Itu rangkumannya saja, sesuai yang Nona ceritakan pada saya. Selebihnya, ada bagian - bagian yang Nona tidak ceritakan. Maaf, tulisan tangan saya jelek karena berlatih seadanya." Zoey melanjutkan pekerjaannya untuk menyajikan teh.
Mia berusaha membaca tulisan Zoey, dan langsung terbelalak.
"Gila! Apa mia Bevel benar - benar melakukan ini?" Mia berdecak, kemudian membacakan list paling atas dari tulisan Zoey. "Menjebak Lady Tricia, menyabotase gaunnya, menyiram Lady Ivanka dengan wine, menempel pada Putra mahkota, dan.... masih banyak lagi."
Mia menghela napas, dia melirik ke arah Zoey, "apa aku benar - benar pembuat onar?"
Zoey mengangguk kecil, "tapi biasanya Tuan Marquess selalu menyelesaikan masalah itu, Nona."
"Zoey, apa Mia Bevel punya buku catatan atau sejenisnya?" Mia langsung membuka - buka laci meja belajar yang ada di depannya, "anak ini pasti punya buku diary, kan? Ayolah... dia hanya remaja labil, kan?"
Saat Mia meraba - raba ke laci, dia menemukan satu buku yang di kunci dengan gembok yang menggunakan kata sandi. Mia berpikir sebentar, lalu bertnya lagi pada Zoey. "Kapan hari ulang tahun Mia Bevel?"
Zoey mengerjap bingung, tapi dia menjawabnya langsung. "Musim dingin, bulan Desember, hari ke-21, Nona..."
Mia tidak menjawab, dia mencoba untuk memasukkan kombinasi kode dari 12 dan 21. Tak berapa lama, raut wajahnya pun langsung sumringah.
"Baiklah, ayo kita lihat apa yang sudah kau tulis, Mia Bevel..." Mia membuka lembaran demi lembaran buku diary milik Mia Bevel yang asli.
Di luar dugaan, di sana terdapat lebih banyak informasi dari pada yang Mia kira. Ada beberapa kejadian yang persis seperti tulisan Zoey sebelumnya, tapi masih ada tulisan lainnya. Buku itu sangat tebal dan sudah di tulis sampai hampir habis. Mia tersenyum kecil saat menyadari bahwa saat ini dia punya sedikit informasi. Sambil membuka acak buku itu, tiba - tiba saja dia tertarik pada suatu kejadian, persis di halaman terakhir.
==========
Musim semi, bulan maret hari ke-14
Ada seseorang yang aneh. Seminggu yang lalu, saat pergi ke festival rakyat di ibukota, dia mengikutiku. Jubahnya hitam, dan wajahnya tidak terlihat. Tanpa sadar aku berjalan sampai ke pertokoan di jalan Blacksteel 41. Ada sebuah toko yang menjual alat - alat sihir, dari luar itu terlihat seperti toko kue. Orang aneh itu bilang padaku, dia bisa memberikan ramuan pengabul keinginan kalau mengikuti apa yang dia katakan. Jadi, aku pergi ke toko kue terpencil tersebut, memasuki tempat itu, menyebutkan kata sandi "kue bulan dengan ekstra mentega" seperti yang diberitahukan, lalu mereka membawaku ke dalam. Menjual sebuah ramuan aneh yang baru pertama kali aku lihat. Mereka tidak mengambil uangku, tapi tertarik pada kalung dengan batu rubi merah yang ku kenakan. Aku memutuskan untuk meminum ramuan itu tiga hari yang lalu. Tapi, kenapa tidak ada yang terjadi? Sepertinya aku ditipu. Sial, kalung rubi itu seharga 80 gold....
==========
Mia menutup buku diary itu. Dia kemudian melirik ke arah Zoey yang juga tengah menatapnya bingung.
"Nona, Anda tidak berpikir yang aneh - aneh lagi, kan?" Zoey tertawa getir, "tolong perhatikan kesehatan Anda, dua minggu lagi kita akan kembali ke wilayah Bevel di Selatan."
"Apa jalan Blacksteel 41 jauh dari sini?" Mia menatap lurus pada Zoey.
"Nona, itu adalah wilayah pertokoan rakyat biasa. Kenapa Anda mau ke sana? Di sana banyak pengemis dan pencuri yang-"
"Ada sesuatu yang harus aku pastikan. Ayo bergerak. Pinjami aku beberapa helai bajumu, Zoey." Mia tersenyum penuh arti. "Kita akan melakukan sesuatu yang menarik."
"Nona... jangan bilang kalau Anda...." Zoey tidak sanggup melanjutkan kata - katanya.
"Ya, ayo pergi keluar dan menyamar!" Mia menangkupkan tangannya sambil tersenyum polos.
"Tapi... tapi... No- Nona!" Zoey mencoba untuk mencegah, "bagaimana saya bertanggung jawab pada Tuan Marquess..?!"
"Psssttt.... ini akan jadi rahasia kita!" Mia mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum lebar. "Ayo, sekarang pinjami aku baju!"
Zoey akhirnya tidak bisa menolak permintaan Mia. Mereka melakukan penyamaran. Mia menggunakan setelan milik Zoey yang sederhana. Kainnya polos tanpa corak, hanya katun biasa, beda dengan kain import berkualitas tinggi yang biasa Mia kenakan. Rambut panjangnya yang indah dan terawat di kepang ke belakang, dan wajahnya di tutupi dengan jubah hitam yang besar.
"Nona, apa ini akan baik - baik saja?"
"Kita hanya pergi sebentar, Zoey. Aku harus mencari tahu sesuatu." Mia meyakinkan, "ini dilakukan untuk mendapatkan kembali ingatanku yang hilang."
Mendengar hal itu, Zoey tidak bisa mengatakan apa - apa, dia hanya mengangguk dengan patuh. "Kita harus segera kembali kalau ada sesuatu yang berbahaya."
"Baiklah."
Setelah membuat kesepatakan, Mia dan Zoey menyelinap keluar dari mansion Bevel dengan hati-hati, berusaha untuk tidak dilihat oleh siapa pun. Mereka menyusuri jalan setapak yang kelam dan tersembunyi, berlari sejauh beberapa blok sebelum akhirnya menemukan sebuah gerbang yang dijaga oleh seorang penjaga. Dengan sedikit tipuan, mereka berhasil menyewa kereta kuda biasa yang terlihat cukup aman untuk dijadikan transportasi menuju jalan Blacksteel 41.
Setelah sampai di jalan itu, Mia menyusuri jalan yang kelam dan sepi, terdengar hanya suara kaki kuda dan desisan angin. Tapi, setelah beberapa menit berjalan, Mia melihat sebuah toko kue kecil yang terletak di ujung jalan. Tanpa ragu, Mia masuk ke dalam toko itu dan disambut oleh seorang pelayan dengan senyum lebar.
"Selamat datang, Nona muda. Apa yang bisa saya bantu?" tanya pelayan itu dengan senyuman ramah, "apa yang Anda cari?"
Mia tersenyum tipis, tampaknya orang ini tahu kalau Mia bukan rakyat biasa. Dia pasti tahu kalau Mia sedang menyamar. Caranya berbicara kelewat sopan, tidak seperti saat menghadapi pelanggan biasa.
"Kue bulan dengan ekstra mentega."
"Silakan lewat sini, Nona Bevel...."
Pelayan itu tersenyum dan membuka pintu kecil di belakang toko. Mia sempat tercenung sesaat. Dia agak terkejut saat pelayan itu menyebutkan nama keluarga Bevel.
Sepertinya Mia Bevel yang asli itu bodoh.
Apa dia memberikan identitasnya pada orang - orang ini?
Atau... apakah Mia Bevel yang asli terlibat dengan semacam sihir?
Tidak, tidak.
Sepertinya bukan itu.
Dari tulisan di buku diary-nya, sepertinya Mia Bevel diarahkan oleh seseorang berjubah hitam.
Tapi untuk apa? Apakah ramuan pengabul keinginan yang diminum Mia Bevel yang asli adalah penyebab aku terseret ke dunia ini?
Pikiran Mia penuh, rasa penasarannya memuncak. Dia menatap Zoey yang tampak khawatir.
"Zoey, tunggu di sini. Aku akan kembali."
Zoey tampak cemas, "ta- tapi Nona...."
"Aku akan segera kembali." Mia berbalik meninggalkan Zoey
Sebenarnya Mia juga tidak tahu akan ada apa di depan sana. Tentu ada rasa takut yang menjalar di tubuhnya bersamaan adrenalin yang terpacu semakin kuat. Namun, dia tidak bisa berlama - lama, setelah pintu rahasia terbuka, Mia masuk ke dalamnya dan menuruni tangga ke bawah tanah. Di bawah tanah itu, ada sebuah ruangan rahasia. Ruangan yang mungkin digunakan oleh orang-orang untuk bersembunyi dari mata-mata atau musuh. Tapi Mia tahu kalau ruangan bawah tanah itu menyimpan banyak ramuan dan alat sihir.
Di ruangan itu, Mia bertemu dengan seorang pemuda yang mengenakan jubah hitam. Sekilas, Mia bisa melihat rambut pirangnya yang mencuat dari samping wajahnya. Pria itu menyambut Mia dan Zoey dengan senyum lebar. Namun, Mia masih tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
"Selamat datang kembali Nona Bevel." Dia menyeringai, "oh... atau harus kupanggil jiwa dari dunia lain?"
Mia tersentak, apa? Orang ini tahu kalau aku bukan dari dunia ini?
"Tidak perlu kaget, aku tahu alasanmu datang ke sini." Pria itu berbicara dengan suara bariton yang tenang dan lembut. "Mia Bevel dari dunia lain, bukankah kau penasaran kenapa kau bisa ada di sini?"
Mia berusaha menatap pria itu, tapi wajahnya tetap tidak terlihat. "K- kau.... kau tahu bahwa aku bukan Mia Bevel yang asli?"
>>><<<
A/N: Baca lebih cepat bisa ke KaryaKarsa atau Bestory ya guys... Gratis 10 Bab pertama, dan untuk bab selanjutnya hanya 2000 rupiah!
Akun KaryaKarsa: bluebellsberry
Judul Cerita: Really, I'm Not Antagonist!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top