Dark

Segala dentingan bagai hujan peluru yang riuh membelah kegelapan, memberi secercah lantunan tak dikenal. Habis, lenyap, senyap, dan menghilang tanpa pamit maupun permisi.

Kegelapan.

Hal yang sebisa mungkin dihindari oleh Jitsui. Namun, sekeras apapun diri mencoba, hanya akan meninggalkan kesia-siaan tanpa pamrih.

Sebab, dirinya adalah kegelapan itu sendiri.

Ia adalah wujud dari ketiadaan, kesendirian, dan tunggal yang melebur.

Mulut sedari tadi mengutuk dengan paradam, tak melewatkan waktu per sekon dalam sumpah kutukannya.

Jitsui takut akan kegelapan.

Namun, bukan itu yang ia takutkan dalam kasus ini. Ia bukan takut pada kegelapan itu. Tetapi—,

—ia takut pada apa yang ada di dalamnya.

Bahkan, ia takut pada sisi terdalam dirinya. Tak mau menerima kenyataan sekalipun. Pernyataannya terdengar paradoks. Ingar-bingar dalam kepala tak berhenti.

Membisikkan berulang kali kata-kata ganjil hingga cuping hendak dirobek.

Ia tak takut pada kegelapan.

Jitsui hanya takut apa yang ada di dalamnya—.

Apa kau mengerti?

.
.
.
Loading…

a/n: Kubuat ini ditengah jamkos sejarah minat, agak ambigu karna ini sebagai pembuang bosan. Karna berhubung kouta udah habis, yaudah dipost pas sampe rumah.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top