10. How We Started

Semoga berkenan vote ya sebelum baca,
thank u❤️

Cigarettes After Sex — Affection
————

"Oalah, dia jarang post ya anaknya,"

Selama menggulir enam belas foto-foto dan video yang diunggah Rere, kedua bersaudara itu diam, mengamati. Kebanyakan unggahan didominasi oleh foto Rere sendiri. Ada satu video kebersamaan dengan teman-temannya saat berkemah, ada pula foto berdua dengan bundanya mengenakan kaftan kembar di hari raya.

"Cantik ya, manis gitu walaupun rada aneh," ujar Insan lagi.

"Iya, keliatan si orangnya lucu," sahut Diana. Ia lalu mengernyit saat membuka Instastory yang diunggah Rere 16 jam yang lalu. "Ini IGS-nya kenapa foto sabun dah?"

Insan tak mengomentari apa-apa. Ia tertegun melihat Instastory pertama perempuan itu; menampilkan gambar sebatang sabun berwarna putih digenggamannya. Lalu yang ke-dua; foto kakinya yang kiri menggunakan bakiak, sedangkan yang kanan menggunakan sandal refleksi berwarna merah, captionnya: 'dua-duanya nggak ada yang enak dipake🙄👎'

"Bener kata lo dia aneh."

Insan mengernyit sebentar, lalu tertawa.
"Coba gue mau liat highlights dia," ujarnya, tangannya menadah di depan wajah Diana.

"Enak aja! Kebab gue dulu sini mana?" Diana melotot, ia langsung menutup ponselnya ke dada.

"Iya bentar."

"Nggak! Sekarang!"

Insan mendecak pelan. "Ah, dasar lo!"

Akhirnya, Insan membuka aplikasi ojek online dan memesan kebab, tak lupa dengan porsi yang besar. Lengkap dengan snack tambahan yang ditunjuk adiknya. Laki-laki itu langsung mendengus malas seraya memperlihatkan ponselnya.

"Nah. Gitu dong!" seru Diana semringah, ia langsung menyodorkan ponselnya. "Silakan stalk sampe puas, kakakku Insan Bakti."

Insan memutar matanya. "Login-in aja IG lo di HP gue."

"Oh, beda lagi pembayarannya kalo gitu."

Insan melotot. "Sianjir ya! Kebab aja baru mesen!"

"Yauda deh bobba aja 2 cup, lumayan aus gue abis makan kebab nanti."

Sialan ni anak!

Lagi-lagi Insan membuka aplikasi ojek online yang sama. Mau tak mau ia menuruti lagi kemauan adiknya, sudahlah. Lebih baik lenyap uang sedikit daripada lenyap kesempatan mendekati Rere.

"Nih. Gue pesenin bobba kampret lo," ujar Insan. Ia memperlihatkan lagi ponselnya. "Jadi sekarang login IG lo di HP gue."

"Siap! Twitter juga boleh barangkali mau!" Seru Diana kegirangan, ia meraih ponsel abangnya. Kemudian, membuka Instagram, dan memasukkan data akunnya di perangkat itu.

"Tapi dia udah ada cowok belum sih?"

"Meneketehe," sahut Diana, enam detik kemudian mengembalikan ponsel ke empunya. "Coba dong tanya."

"Freak abis gue tiba-tiba gitu chat dia nanya-nanya 'lo dah punya pacar apa belom?'"

Diana mengernyit sebentar lalu tertawa. "Ya kayak lo selama ini pdkt ke cewek aja sih gimana? Chit chat dulu aja, nanti juga ketauan kok dia ada pacar enggaknya."

Insan terdiam. Ya juga ya?

"Lo tunggu teras aja, biar abangnya gak repot nungguin lo turun." Insan berujar datar, sebelum keluar meninggalkan kamar Diana dengan pintu terbuka lebar.

"TUTUP LAGI KEK KEBIASAAN!"

"SEKALIAN KAN LO MAU TURUN!"

Di tengah langkahnya menuju kamar, Insan meraba saku celananya dan menyumpalkan headset di kedua telinganya. Laki-laki itu berhenti sejenak, membuka Sportify dan mengeklik salah satu lagu yang beberapa hari belakangan menjadi lagu favoritnya.

Saat lagu Vanilla milik Sunset Rollercoaster berputar, ia meneruskan langkahnya. Setibanya di kamar, ia merebahkan diri di kasur dengan posisi terlentang. Suara musiknya beradu dengan notifikasi pesan masuk dari pop up layar ponselnya.

Dari Raka.

Rakabumi: gimane lo progress?

Insan menghela napas. Ia tersenyum membayangkan sosok yang hendak ia stalk lagi akun Instagramnya.

Insan Bakti: gue udh dapet IG nya

Rakabumi: mana coba liat
Rakabumi: bondol ye pasti?

Senyuman Insan memudar diikuti kernyitan alis yang perlahan muncul.

Insan Bakti: wkwkwk kok tau dah?

Rakabumi: tipe lo mah kan gak jauh2 dari yang bondolan

Insan Bakti: gue harus DM dia duluan apa gimana nih Rak?

Rakabumi: ya kalo lo nunggu dia DM lo duluan keburu masa jabatannya Jokowi abis si nyet

Insan tertawa, langsung duduk.

Insan Bakti: wkwkwk fak

Rakabumi: lagian goblok dih gitu doang pake ditanya

Insan Bakti: start yang bagus gimana si emang?

Rakabumi: yaelah b aja kali kayak lo selama ini mepet cewek gimana?

Insan mendengus. Ah! Andai saja Raka mengenal Rere secara langsung!

Insan Bakti: masalahnya Rere tuh beda!

Rakabumi: basi
Rakabumi: semua cewek yang kita lagi incer pasti keliatannya beda di awal ego

Insan tertegun hampir semenit. Memori laki-laki itu melayang ke momen bersama Rere dua hari yang lalu. Lagu New Drug dari Sunset Rollercoaster mulai berputar, membuat Insan semakin terbawa suasana. Lagu ini seolah menyuarakan isi hatinya.

Insan Bakti: ah pokoknya paling beda dah! Serius gue, kalo lo ketemu dia pasti lo jg setuju sama gue

Rakabumi: y

Insan Bakti: tapi kalo gue liat2 sih dia gak suka sama yang tipikal manis aduhay gitu deh

Rakabumi: manis2 aduhay? Maksud lo gimana dah? Gak paham gue

Insan Bakti: gue tu liat dia tipikal orangnya kayaknya suka yang asik gitu dah, nanti kalo gue sok asik takutnya kalo first impressionnya kayak mas2 norak gimana? Nanti dia nolak gue dong?

Rakabumi: yauda si "hai" aja dulu

Insan Bakti: hai
Insan Bakti: udah? Gitu doang?

Rakabumi: daripada lu p doang?

Kernyitan Insan muncul, ia tergelak. Benar juga sih!

Insan Bakti: wkwkwk auto ditolak itu mah

Rakabumi: dia suka meme gitu gak anaknya?

Insan Bakti: jadi gue nyapa dia hai terus gue ngirim meme gitu?

Rakabumi: WKWKWKWKK YA JANGAN GITU JUGA GOBLOK WKWKWKW

Insan Bakti: ya terus gimana?

Rakabumi: ngasih memenya kalo udah waktunya aja

Insan Bakti: oh gue kirimin dia foto kocak akun shitpost aja kali ya?

Rakabumi: sabi tuh sabi
Rakabumi: yang paling penting sekarang lu sapa dia dulu

Insan Bakti: tapi perlu gak gue nanya2 asal mana sama bilang salam kenal ya?

Rakabumi: anjing lu kek jamet tinder wkwkwkw

Insan tergelak, teringat dirinya dan Raka sempat iseng membuka akun tinder. Dan, Raka malah sempat galau karena di-ghosting oleh crush online-nya yang sudah intense chat seminggu lebih.

Insan Bakti: WKWKKW GOBLOK LU KAN ALUMNINYE

Rakabumi: WKWKW SKIP YE ANJING

Insan Bakti: yauda2 terus gue gimana ni?

Rakabumi: pokoknya se-flow nya aja. Jadi diri lu sendiri aja
Rakabumi: dan yang terpenting jangan mengawali chat dengan P

Insan Bakti: oke deh
Insan Bakti: doain gue ye nyet

Rakabumi: amin
Rakabumi: tapi kalo udah, jangan lupa docmart buat gue ye

Insan Bakti: gih sana minta sama sugar mommy tinder lu

Rakabumi: WKWKWKW BANGSAT

Insan keluar dari kolom obrolannya dengan Raka. Dengan keberanian extra, laki laki itu membuka profil Rere dari akunnya, lalu mengeklik opsi follow. Laki-laki itu menarik napas panjang, ia sudah merasa cukup melihat foto-foto postingan perempuan itu dari akun Diana, kini ia harus memberanikan diri untuk memulai percakapan lewat akunnya sendiri.

Insan mengeklik opsi kirim pesan, dan mulai mengetikkan pesan untuk Rere.

Halo realita ya?

Dih? Apansih?

Halo realita, ijin follow ya nemu ig lo di suggested nih wkwkwk

"LAH APAAN SIH?" Serunya, diluar kendali. Ia kembali menghapus pesannya.

Halo. Realita ya? Gue yang kemarin beli sule loh

"Lah tolol?"

Insan menghirup napas panjang, dan mulai mengetikkan pesan teramat "playsafe" ala dirinya. Dadanya berdebar melihat bubble pesannya terkirim.

Insanbakti: Halo Realita :)

Tak sampai satu menit, balasan dari perempuan itu muncul. Debaran dadanya semakin kencang, perutnya terasa geli. Posisi duduknya langsung berubah. Demi Tuhan ini mungkin terdengar berlebihan, tetapi Insan merasa senang sekali!

re.ksm: Iya halo

Segera ia membalasnya.

Insanbakti: Gue tau IG lo dari suggested nih hehe didnt mean to being rude

re.ksm: Ah engga ko, santui
re.ksm: Ini yang waktu itu beli sule bukan si?

Senyum Insan mengembang lebar, tak menyangka bila Rere mengingatnya dan membalas chat-nya cukup cepat.

Insanbakti: Iyap hehe ko inget?

re.ksm: Tau ngga artinya apa?

Insanbakti: nggak. Apa tuh?

re.ksm: Ya.. ngga lupa

Apasih? Insan tersenyum. Lalu muncul balasan lagi.

re. ksm: Lo alumni sekolah gue ya kak?

Insanbakti: Engga, bukan. Gue kakaknya Diana

re.ksm: Diana? Diana yang mana ya?

Insanbakti: Ada, adek kelas lo dulu.

re.ksm: Oh.. iya2

Insan semakin cengengesan, wajahnya memerah. Ia tidak tahu bisa mengulur waktu untuk berbalas pesan dengan Rere. Ia sadar momen ini terlalu sayang untuk diabaikan.

Insanbakti: Sekarang tau?

re.ksm: Apaan?

Insanbakti: Diana yang mana?

re.ksm: Tau dong, yakali ngga tau

Insan mulai tengkurap, dan mengambil bantal di ujung kasur untuk menyangga dagunya.

Insanbakti: Ketauan nih ragu-ragu taunya.

re.ksm: 😬😬😬😬😬 baru aja tadi follow2an sama dia😬😬😬😬

Insanbakti: sama abangnya boleh sekalian ngga?

"APA SIH? NAJIS BANGET ANJRIT!" Insan refleks memundurkan kepalanya. Ia menggeleng gusar, dan mengetikkan pesan baru lagi.

Insanbakti: Realita udah launching hp baru?

re.ksm: Wkwkwk itu mah real me bang bro☺️☺️
re.ksm: Saya kan susu baik

Insanbakti: Hah? Susu baik?

re.ksm:

Insan terkekeh, ia mengubah posisinya jadi miring. Kini ia sepenuhnya tersadar akan satu hal; Rere memang tipenya!

Insanbakti: HAHAHAHHAHAHAHA
Insanbakti: Realita suka karaokean gak?

re.ksm: Kenapa? Mau ajak screaming di Inul ya?!😡😡

Insanbakti: HAHAHAHAHHAHA
Insanbakti: Nggak kok re, di Happy Puppy

Insan terdiam, menunggu balasan hingga beberapa menit kemudian. Tidak ada balasan lagi, laki-laki itu membuka profil Rere yang masih juga requested status follow-nya. Ia mengirimkan pesan lagi.

Insanbakti: Rere

re.ksm: Yup?

Insanbakti: May i ask you something?

re.ksm: sure thing

Insanbakti: Ini kenapa gue nggak di-acc juga ya? Kita dm-dm an tapi lo nggak accept request gue

re.ksm: Sengaja hehehehe

Insanbakti: Lah kenapa?

re.ksm: Mau ngegantungin dulu
re.ksm: Heheheheheheheh boleh kan? Heheheheheheh

Insanbakti: Tidak mau memaksa☺️

re.ksm: HAHAHAHA

Insanbakti: Tp tega banget ya kalo dipikir2 realita :)

re.ksm: Rere aja plis:(
re.ksm: Jangan realita2

Insanbakti: Kenapa sih emang? Wkwkwk

Insan terdiam, menunggu balasan hingga beberapa menit kemudian. Tidak ada balasan lagi, laki-laki itu lalu membuka aplikasi game di ponselnya. Saat game loading, pikirannya dipenuhi percakapan-percakapannya dengan Rere, dan setelah loading selesa ia sudah tidak terlalu memikirkan Rere.

/r e a l t a l k/

Insanbakti: Makan nasi tanpa pare
Insanbakti: Selamat pagi Rere

Usai menyelesaikan tugasnya, Rere menutup laptopnya, mengambil ponsel dan membuka Insatgram. Di urutan DM teratas ada pesan dari Insan tadi pagi, belum ia baca. Tidak ada alasan khusus, selain karna terlalu padatnya aktivitas.

Juga karena ia bukan tipikal chat person. Rere tersenyum saat menggulir percakapannya dengan Insan dari atas sampai bawah. Ia tak dapat menduga kejadian selanjutnya akan seperti apa. Yang jelas, ia merasa senang.

re.ksm: Tempe anget digoreng Rere
re.ksm: Maap banget nih udah sore

Dan, tak sampai satu menit. Sebuah balasan masuk dari laki-laki di seberang.

Insanbakti: Gak papa Rere
Insanbakti: Rere suka upin ipin gak?

Kernyitan Rere muncul, diikuti senyum miringnya. Ia mulai menerka topik konyol apa lagi yang akan mereka bahas?

re.ksm: Sukanya angkel muhtu

Insanbakti: Gara2 dia jago ngerap ya?

re.ksm: Iya, harusnya namanya diganti Muhtu West gaksi?

Insanbakti: Kamu auntynya North ya?😭

re.ksm: bukan, aku jerapahnya Stormi

"Anjir lah gue kok jadi random parah ya sama ni orang?"

Insanbakti: Lo suka bubur ayam gak?

Rere tertegun sejenak, senyumnya mengembang. Otaknya mulai tau arah pembicaraan akan kemana. Tetapi, ia memilih ikuti alur.

re.ksm: kayaknya semua orang suka deh😌

Insanbakti: Nggak, tuh. Buktinya gue engga😌
Insanbakti:


Dengan sisa senyum, Rere menghela napas sambil memijat keningnya dengan tangan yang tidak memegangi ponsel. Ia berusaha meredam debaran jantungnya yang mulai tidak terkendali.

re.ksm: Sebagai bentuk apresiasi padamu yang sudah membuatku terbahak...
re.ksm:

Insanbakti: Nggak tau mesti baper apa ngakak😭

re.ksm: Kalo boleh keduanya kenapa harus memilih?☺️

————

Gimana guys? Hehe lanjut ga? Wkwk

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top