Bagian 10 : Shut Down
Pengamanan Real G diperketat. Informasi bahwa Reys dan aku menyelundup pergi ke dunia internet sudah bocor ke seluruh penjuru Real G. Avatar-avatat lain pun dibebastugaskan dan kejadian ini dianggap sebagai kriminalitas kelas tinggi. Bahkan saat kami pulang dengan menggunakan port terowongan yang sama pun, di ujungnya sudah terdapat banyak admin pelindung berserta jajaran Admin Atas di belakangnya. Mereka semua mengepung sehingga kami bisa tertangkap dengan mudah.
Tertangkap? Ya, anggaplah begitu. Karena sejatinya yang kami lakukan adalah membiarkan diri kami sendiri tertangkap.
"Berkat kalian, server utama menjadi down." Admin Atas berbicara. Ia adalah seseorang–oh harusnya kubilang robot sistem yang berpakaian serba hitam dengan helm berwarna senada. Pembedanya hanyalah terletak pada pin yang dikenakan di atas saku jas. Terdapat logo Real G dengan name tag bernamakan Admin Atas.
Jumlah Admin memang banyak, tetapi kami semua selalu diminta untuk menyebut mereka sesuai dengan nama Adminnya. Karena semua Admin tidak memiliki nama pribadi. Ya, tentu saja. Namanya juga sistem. Tidak mungkin pembuat dunia Real G akan membuat masing-masing nama untuk pengurus sistem selain hanya kepada para avatar yang akan digunakan oleh pemain.
"Padahal server bukan down karena kami, melainkan kau sendiri yang membuatnya begitu." Reys menanggapi.
Jelas, ia sendiri yang menutup server setelah berita tentang kami tersebar. Pasti mereka tidak ingin kami menggunakan fasilitas server karena bagaimana pun, status kami hingga kini masihlah bisa disebut sebagai pejuang. Jika server menyala dan berfungsi dengan benar, kami bisa menggunakan itu sebagai perantara untuk membagi informasi dalam bentuk ingatan yang di-share ke seluruh pejuang yang ada. Dengan begitu, semua pejuang pasti akan mengetahui kenyataan bahwa dunia ini hanyalah dunia virtual dan status mereka yang sekadar avatar. Admin Atas menutup server karena tidak mau kemungkinan itu terjadi.
"Kalian pasti sudah mengetahui kenyataan di balik Real G setelah keluar dari dunia internet, kan? Jadi kita tidak perlu berbasa-basi lagi." Admin Atas kembali berbicara.
"Lalu?" Aku bertanya balik.
"Saat ini, dengan server yang dalam keadaan mati padahal seharusnya berfungsi, jadwal para pemain akan berubah. Para pemain akan mengira ada error pada game karena tidak bisa berfungsi sesuai jam buka. Dan apa yang akan terjadi jika mereka mengeluhkan itu pada penyedia game, huh?" Admin Atas berbicara panjang lebar.
"Menutup game ini?" Aku menebak.
"Benar. Jadi kau pasti sudah tahu apa dampaknya jika game ini ditutup. Dunia Real G akan hancur dan tidak akan lagi ada kebangkitan seperti masa hujan meteor atau ketika kalian mati saat gagal misi. Tapi benar-benar mati dan tidak akan pernah bangkit lagi." Ucapan Admin Atas penuh penekanan saat mengutarakan hal tersebut.
"Mau sekarang atau nanti pun, sebenarnya kami ini memang tidak hidup." Aku menanggapi dan itu justru mengundang emosi darinya.
"Kau kalau mau mati jangan mengajak orang lain!" Admin Atas meninggikan suara. "Kau tidak mengerti betapa mengerikannya kematian."
"Aku tahu. Aku sudah mati berkali-kali. Sebagai avatar, kami bisa hidup lagi. Tetapi Admin yang mati tidak akan begitu kecuali manusia yang menetapkannya, sama seperti hujan meteor itu. Admin bisa kembali lagi ke masa lalu sebab memang sistemnya seperti itu saat tiba di level hujan meteor. Tetapi tidak jika kematian yang tidak diakibatkan oleh itu. Makanya kau sangat takut pada kematian, kan? Admin yang mati akan meninggalkan error pada sistem. Sama seperti Admin Pelindung yang kami bunuh. Admin yang mati tidak bisa digantikan dalam waktu lama sehingga akan ada kecacatan pada perlindungan sistem. Dan bagaimana jika hal itu terjadi pada Admin Atas yang menjadi pengelola game? Game akan error sepenuhnya dan kau akan mati total." Reys tak kalah panjang lebar berkata.
Jelas itu informasi baru untukku. Tetapi, jika benar game ditutup maka kami semua juga akan mati permanen. Namun, jika rencana Reys bisa direalisasikan sebelum penutupan game, kami bisa bernapas lega.
"Kehilangan dua avatar tidak akan mempengaruhi game ini. Kalian berdua akan di-shut down selamanya." Admin Atas memberikan keputusan. Shut down adalah hukuman mati untuk pejuang di Real G. Kami dimatikan paksa, hidup tapi tidak hidup. Ditempatkan di dalam tabung dan masih bisa bernapas tetapi tidak bisa melakukan apa-apa. Itu setara dengan kematian.
"Atau kau bisa memilih untuk ikut kami ke dunia manusia," ucap Reys tiba-tiba.
"Bagaimana bisa aku percaya pada hal bodoh sep–"
"Bisa." Reys memotong. Wajah Reys benar-benar serius memandang Admin Atas saat ini. "Bukannya sebenarnya kau juga ingin pergi? Kau tidak tahan dengan kematian akibat hujan meteor, bukan? Kau lelah dengan itu dan ingin kehidupan yang benar. Kau sudah tahu segalanya tapi menutup rapat-rapat semuanya dan berpikir bahwa kau bisa hidup dengan baik selama game ini berjalan."
"Pengkhianat seperti kalian tidak boleh banyak bicara." Admin Atas lumayan keras kepala.
"Port penghubung dunia. Kau pasti mengetahui lokasinya, kan?" Reys mempertanyakan.
"Kau pikir aku tidak mengetahui rencanamu, Reys?" Admin Atas menyunggingkan senyum. Itu senyum mengejek tampak tidak simetris antara kiri dan kanannya. Lantas ia kembali berucap, "Ketika pemain masuk ke dunia ini melalui koneksi port, maka mereka akan memilih avatar dan orang seperti kami para admin tidak akan pernah terhubung ke dunia manusia karena tidak ada penghubungnya."
"Bisa saja jika kau ikut masuk ke penghubung itu bersama dengan avatar." Balasan dari Reys membuat Admin Atas tersentak untuk sesaat.
"Mana bisa aku percaya pada pengkhianat Real G." Keras kepala sekali Admin Atas satu ini.
"Kami ini avatar yang jelas-jelas punya koneksi dengan pemain dan semuanya akan berjalan lancar jika tidak ada gangguan. Lagipula Reys Magicalia Knight dan Ann Gladiolas Strong adalah dua karakter tervarorit di antara banyaknya pemain. Bayangkan jika kau melakukan shut down pada kami, para pemain akan kabur karena avatarnya hilang dan berdampak pada mereka mengeluhkan pada penyedia game. Menganggap game ini rusak akibat karakter yang hilang. Kau sendiri bisa menebak apa yang kemudian akan terjadi." Kali ini sisi cerewet Reys sangat kusukai. Pria yang suka bicara banyak dan pandai dalam menghasut itu menggunakan keahliannya untuk mediasi dengan Admin Atas.
Mendengar penjelasan dari Reys, wajah Admin Atas berubah. Ia sedikit menaruh kepercayaan dan berujung pada ia yang melepaskan kami semua.
"Tepati janjimu, jika tidak aku benar-benar akan melakukan shut down pada kalian. Meski harus mati bersama dengan dunia ini, lebih baik daripada membiarkan pengkhianat menang," ucap Admin Atas.
"Keras kepala sekali. Selama menyeberang dunia, jangan jauh-jauh dari kami." Reys memperingatkan.
Sekarang semuanya sudah menjadi lebih jelas. Konsep penghubung dunia manusia dan dunia Real G melalui port. Port tersebut berada di server utama dan Admin Atas yang memiliki kekuasaan tinggi itu membawa kami ke sana. Katanya, antara server dan otak avatar terhubung secara virtual sedangkan pemain terhubung ke server utama dengan sebuah lubang port. Deretan lubang raksasa itu terlihat jelas di hadapanku, yang terpenting di ujung sana adalah keberadaan dari otak manusia.
"Jika kami masuk ke dalam sini, kami akan bersarang di otak manusia, begitu kan?" Reys mempertanyakan.
Admin Atas mengangguk. Dengan begini, kami bisa hidup di dunia manusia meskipun harus tinggal dengan mendiami tubuh pemain. Lagipula ini tidak ada bedanya dengan pemain yang tinggal mendiami tubuh avatar. Sekarang posisinya hanya akan dibalik. Apakah dengan begini, kami akan mengendalikan tubuh pemain setelah bersarang di otaknya?
Entahlah. Jawabannya akan kami ketahui nanti. Namun, seperti yang diprediksi oleh Admin Atas bahwa admin tidak bisa menyeberang karena bukan avatar. Ketika ia hendak masuk ke dalam terowongan, ada pembatas virtual yang tidak mengizinkan ia melintasinya. Jelas, Admin Atas marah besar dan hendak menghubungi Admin Atas lainnya serta Admin Pelindung. Namun, ia kalah cepat dengan tembakan Reys yang pelurunya sudah bersarang di kepala.
"Kau gila, Reys." Aku berkomentar.
Lelaki itu tertawa renyah. "Nanti, di dunia manusia, aku akan mencarimu lagi, Ann."
"Untuk apa?"
"Tentu saja untuk mengajakmu berteman."
"Terserah."
Di dunia manusia nanti, mungkin kami akan terpisah jauh karena tidak tahu tubuh siapa yang akan menjadi sarang. "Sampai jumpa di dunia manusia, Ann."
Aku hanya tersenyum menanggapi itu. Tidak mungkin kukatakan sampai jumpa jika ternyata aslinya adalah selamat tinggal. Lagipula tidak ada jaminan kami bisa bertemu.
Kemudian, kami berdua masuk ke dalam terowongan. Reys masuk ke terowongan sebelah kanan sedang aku di sebelahnya. Lantas, tombol pengaktifan server pun dinyalakan. Cahaya biru dari ujung terowongan menyambar ke tubuh kami, pertanda bahwa pemain di seberang sana sudah mengkoneksikan dengan avatar kami saat ini. Selanjutnya, yang kami lakukan adalah berlari menyeberang ke ujung terowongan masing-masing.
.
The End
.
A/N : Yey, cerita ini ditutup dengan keberhasilan Reys dan Ann melintasi portal dunia dan masuk ke otak manusia, tinggal di dunia manusia, dan menjalani kehidupan di sana.
Aku akan buat epilog berisi sedikit cuplikan yang mengisahkan kehidupan baru si manusia dengan Ann yang sudah bersarang di otaknya.
Terima kasih untuk kesediaannya selam ini membaca dan memberi dukungan atas cerita ini. Love U, guys.
Salam,
🌹Resti Queen.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top