Nazary_76: 'Lumine' oleh Felix_chromeeye

Judul: Lumine

Genre: Fiksi ilmiah

Nama penulis: @felix_chromeeye

Jumlah bab: 22

Status: Bersambung

Peresensi: Nazary

Tautan cerita: https://www.wattpad.com/story/266547467-lumine

Ringkasan Cerita

Lumine merupakan karya fiksi ilmiah yang menceritakan tentang peperangan yang melibatkan dua faksi besar di Galaksi Bima Sakti, jauh di masa depan Ketika umat manusia sudah bisa mendiami tata surya tetangga.

Cerita ini mengisahkan Alistia Lumine. Seorang anggota militer kasta bawah yang selalu dipandang sebelah mata. Salah satu dari sekian banyak anak-anak terlantar korban tragedi masa lampau. Sekarang, menjabat sebagai kapten korvet aliansi. Lumine selalu bermimpi menjadi Laksamana (Admiral), yaitu sosok pimpinan tinggi angkatan antariksa yang mengomandani sebuah kapal perang (Battleship) lengkap dengan seluruh armada pengawalnya.

Kapten Lumine beserta Letnan Roagal, Fristi, dan Makro harus bertempur dengan armada Kekaisaran untuk merebut kembali wilayah-wilayah mereka dari pendudukan kejam. Pihak yang melakukan genosida tak terlupakan atas dua koma sekian triliun penduduk. Alasan utama dimulainya peperangan antar dua sistem tata surya tetangga milik umat manusia.

Lumine mengambil tema perang antarbintang dan militer dengan Kapten Lumine sebagai tokoh sentral. Mengambil latar tempat ruang angkasa di planet raksasa gas bernama Kivyel, dengan suasana pertempuran yang melibatkan armada kapal antariksa yang jumlahnya besar.

Cerita dimulai dari Kapten Lumi bersama kru Kapal Angkatan Antariksa Nova yang mempersiapkan diri untuk bertempur dengan armada Kekaisaran. Dilanjutkan dengan pertempuran "keroyokan" di luar angkasa. Juga menceritakan keseharian Kapten Lumi selepas mengikuti pertempuran.

Aku mulai dengan membahas tema yang diusung cerita ini. Seorang wanita yang diremehkan, memimpin sebuah kapal perang dalam pertempuran antarbintang. Tentu saja sebagai penggemar opera antariksa, aku sangat tertarik dengan cerita ini. Di tambah lagi dengan tokoh "adult cast" membuat suasana militer dan peperangan semakin nyata. Seperti menonton anime legendaris berjudul Legend of The Galactic Heroes, begitulah yang aku rasakan Ketika membaca novel ini.

Pertempuran demi pertempuran harus dilewati oleh Kapten Lumi untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang laksamana yang memimpin armada Angkatan antariksa. Sekaligus memperjuangkan kemerdekaan dari Kekaisaran.

Yang menjadi unik adalah, penulis menyisipkan puisinya sebagai sisipan antarbab. Puisi berjudul "Sunyata" dan "Bel" hadir seakan menjadi tempat mengambil napas sebentar sebelum memasuki bab baru yang bertambah ketengangannya. Juga sekaligus menceritakan backstory mengenai apa yang tengah terjadi di Galaksi Bima Sakti pada saat itu.

Dari berbagai kemelut yang terjadi, aku sendiri penasaran dengan bagaimana nasib Bumi kita di tengah konflik besar. Sebab hingga saat ini, penulis lebih sering memunculkan planet rekaannya seperti Kivyel dan Tienyin.

Kelebihan

Yang sangat aku rasakan adalah penulis berhasil membuat suasana militer, luar angkasa, dan pertempuran dengan sangat baik. Penokohan dan pembangunan latar sangat mendukung tema yang diusung. Benar-benar seperti sedang terlibat di pertempuran hidup-mati yang memperebutkan kekuasaan sebuah planet.

Tentang konsep cerita, sebenarnya pertempuran antariksa sudah sering dijumpai dalam karya fiksi ilmiah dalam berbagai media. Namun, penulis berhasil mengemasnya dengan berbeda dan memberi kesan yang melokal. Fiksi ilmiah dan luar angkasa biasanya berkaitan dengan istilah yang menggunakan bahasa asing. Meski begitu, penulis bisa menggunakan istilah dalam Bahasa Indonesia yang baik, serta memberi bumbu lokal dalam ceritanya. Seperti nama yang diberikan untuk sistem surya dalam semestanya, contohnya Eka Surya Mandala yang berarti Sistem Surya Nomor 1.

Kekurangan

Tentang kekurangan, sebenarnya tidak begitu banyak yang aku rasakan. Sebab karya ini masih ongoing, aku melihat beberapa kekurangan sebagai potensi yang dapat digali kedepannya. Hal pertama yang harus penulis perhatikan adalah penokohan, yang mana rasanya seperti "kurang jiwanya". Kepribadian tokoh bisa dikembangkan lagi untuk memberikan warna pada cerita. Setelah itu, tentang penyajian deskripsi pada cerita. Meskipun sebenarnya penulis bisa memberikan deskripsi dengan baik dan terperinci, ada beberapa yang bisa diperbaiki dengan deskripsi yang lebih mudah dimengerti. Selain itu, tidak ada lagi yang aku rasakan sebagai kekurangan dari Lumine.

Penilaian

Tokoh: 3/5

Lumine memiliki kesan "adult cast" yang sangat kental. Tokoh-tokoh utama dalam novel ini memang digambarkan seperti prajurit militer yang berwibawa serta berpengalaman. Hal ini membuat tema militer yang dimiliki menjadi semakin kental. Masing-masing tokoh juga memiliki karakteristik masing-masing. Contohnya Fristi, yang merupakan seorang siborg. Meski begitu, interaksi antartokoh masih kaku, padahal aku melihat kedekatan di antara mereka terhadap satu sama lain meskipun mereka memiliki hubungan yang terikat antara pimpinan dan bawahan.

Selain itu, tokoh Kapten Alistia Lumine terkesan kurang sentral. Sebab tokoh "sidekick" memiliki porsi yang setara dengan Kapten Lumi. Seperti menceritakan tentang kru Kapal Nova, bukan cerita tentang Lumine sendiri. Jangan takut untuk mengungkap kepribadian, latar belakang, bahkan masa lalu Kapten Lumi lebih dalam lagi.

Latar: 5/5

Tak ada satu pun kekurangan dalam penggambaran latar dalam cerita ini. Mantap! Tema militer dan perang antariksa menjadi semakin kental. Yang sangat aku rasakan dari novel ini adalah penggambaran situasi yang seolah benar-benar berada di antara konflik dua faksi antarbintang. Suasana serius nan menegangkan khas medan perang sangat kental. Juga deskripsi latar tempat yang menggambarkan stasiun luar angkasa, kapal korvet antariksa, dan planet Kivyel dikemas dengan baik.

Alur: 4/5

Satu bab dalam novel ini dibagi menjadi beberapa subbab dan menghadirkan ketegangan yang perlahan mulai naik dan naik. Secara garis besar, novel ini memiliki alur maju. Meski begitu, aku tidak merasa bosan sebab ketegangan akan bertambah sedikit demi sedikit di setiap babnya. Alur cerita tidak berjalan terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Pas. Meski begitu, beberapa hal bisa dieksplor lebih dalam lagi, seperti masa lalu Kapten Lumine yang bisa menambah warna dalam cerita. Juga gambaran bagaimana Kekaisaran memperlakukan rakyatnya hingga memicu pemberontakan besar-besaran. Atau bahkan sejarah jauh mengenai berdirinya Kekaisaran yang menguasai Galaksi Bima Sakti serta Aliansi yang melawan kekuasaannya.

Diksi: 3,5/5

Pemilihan kata yang digunakan penulis menunjukkan bahwa penulis memiliki penguasaan kosa kata yang sangat baik. Meskipun memang terkesan berat dan perlu konsentrasi ekstra untuk memahami paragraf per paragraf.

Kerapihan Penulisan:4,5/5

Kekurangan kecil yang aku kerap temukan adalah kesalahan penulisan atau typo. Meski tidak banyak dan terkesan fatal, aku sangat menyarankan untuk memperbaikinya.

Keseluruhan: 4/5

Cerita ini benar-benar menggugah selera penikmat fiksi ilmiah, terutama bagi yang menggemari opera antariksa dan militer.

Kesimpulan

Lumine cocok dibaca untuk rentang usia 15 tahun ke atas. Sebagai penggemar fiksi antariksa seperti Star Wars, aku sangat menikmati jalan cerita Lumine. Bagi sesama penggemar fiksi ilmiah, baik itu fiksi militer ataupun opera antariksa, aku sangat menyarankan untuk membacanya. Namun, siapkan konsentrasi. Sebab kamu akan merasakan ketegangan pertempuran antariksa!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top