9
"Yaomi membenciku, dia pasti membenci, ya ya Dia pasti membenciku" Rara hanya menatap miris Yukino yang semenjak sampai di rumah langsung pundung. Sambil berkata begitu berulang kali.
"S-sudahlah Yukino, Mana mungkin dia membencimu"
.
.
.
.
.
.
.
[Tempat Rei, Ayumu, Rui dan Airin yang menunggu Yaomi keluar dari kamarnya]
.
.
.
.
.
.
.
Keadaan Yaomi saat ini sedang menangis histeris di kamarnya. Kenapa Yaomi terlihat begitu kesal ketika Yukino mencium nya? Karena Yaoki pernah berkata kalau ciuman di mulut akan membuat hamil.
Jadi, semua ini salah Yaoki.
"Yaomi! Bukan pintunya yaomiiiiii!" Yaoki menggedor-gedor pintu Yaomi namun Yaomi tidak meresponnya. Sementara Airin dan Rui menahan Rei untuk tidak merusak pintu.
Ayumu mondar-mandir sambil menggigit kukunya, dia khawatir.
"YAO ADA AMANE DISINI!!!!"
"Apa?" Teriakan Rei berguna juga. Yaomi langsung keluar begitu dia berteriak begitu.
Semuanya bersyukur pada Rei.
"Uso desu~"
"Tch" saat Yaomi ingin kembali masuk Ayumu menarik tangan Yaomi, dan Rui menutup pintu kamar Yaomi.
Ayumu menarik Yaomi dengan susah payah ke ruang tamu, karena disana lebih luas.
.
.
.
.
[Ruang tamu]
.
.
.
.
.
.
"Yaomi! Kau ini bagaimana sih!?" Sekali lagi saat Rei ingin memukul Yaomi, Rui menahannya. Sementara Yaomi memojok sambil menatap mereka seperti sedang ngambek.
"Nee Yaomi, kenapa kau menampar Yukino?" Tanya Airin dengan lembut, soalnya Airin dan Killua sudah sering berciuman.
"I-i-itu first kiss ku..."
'jadi dia begini karena first kiss nya?' -all
Airin kehilang first kiss nya saat SMP, Ayumu kehilangan first kiss nya saat SMP juga, Rei kehilangan first kiss nya saat SMA, Yaoki kehilangan first kiss nya saat SD.
"T-tapi bukan ini masalahnya! C-ciuman dibibir kan dapat membuat hamil!"
Krik krik krik
Rei sudah siap dengan tinjuannya, Ayumu sudah siap dengan pukulan tangannya, Airin sudah siap untuk memarahi Yaomi, Rui sudah siap untuk menendang Yaomi.
Sungguh, Yaomi begini hanya karena hal sepele.
CIUMAN SI BIBIR ITU TIDAK AKAN MEMBUAT HAMIL! BAHKAN PEREMPUAN TERPOLOS DI KELAS—RARA, TAHU ITU!!!!
Sementara Yaoki kagum karena ternyata kata-kata nya di percayai Yaomi. Yaoki berkata begitu disaat Yaomi lagi masa-masa polos. Bahkan ketika dia tidak polos masih berpikir begitu.
"Bego ya? Oh ya kamu kan memang bego" kata Rei dengan tatapan dingin.
"Ha!? REI JAHAT!"
"Sejak kapan aku baik?"
"HWEEE REI SAMA SAJA SEPERTI AKIRA SAMA LALA!"
.
.
.
.
.
[Kamar Rara]
.
.
.
.
[Ruang tamu tempat Rara & Yukino]
.
.
.
.
.
Rara berpikir di kamarnya, mengapa Yaomi menampar Yukino? Padahal ia dengan samtok biasa saja. Bukankah kalau sama orang yang disukai tidak apa?
Ting tong
Suara bel membuat Rara keluar dari lamunan nya. Lalu melangkah ke ruang tamu karena pintu lewat luar rumah hanya lewat sana.
"Yaoki? Yaomi? Rei? Rui? Ayumu?" Rei tanpa permisi langsung masuk lalu duduk. Yaomi hanya terbengenong, rumah Rara lebih besar dari miliknya.
Jiwa kegembelannya bergetar melihat rumah Rara.
"Ayo silahkan masuk~" kata Rara dengan lembut walau dalam hatinya dia sudah mencaci-maki Rei. Mereka langsung duduk kecuali Yaomi.
"Ada apa yao?" Tanya Rara. Yaomi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dan mata yang tidak mau bertatapan dengan Rara.
"Ano... Bisa aku bicara pada yukino?" Tanya Yaomi. Rara tentu saja mengangguk dengan senang.
"Aku ingin minta maaf padanya" Rara hanya meresponnya dengan anggukan. Lalu Rara teringat dia ingin menanyakan suatu hal pada Yaomi.
"Memang nya mengapa kau menampar Yaomi?"
"Karena aku kira aku bakal hamil" Rara menatap Yaomi dengan datar sementara Yaomi cengengesan. Rara segera mengetuk pintu kamat Yukino.
"Yukino"
"..."
"Yuki"
"...."
"YUKINO KAU NGAPAIN DI DALAM!!?" Rara menggendor-gedor pintu Yukino. Tak lama setelahnya Yukino membuka pintu.
"Ada apa?" Tanya Yukino. Rara langsung memeluk Yukino.
"Hweee kenapa tidak dijawab!?" Rara memeluk Yukino dengan erat. Yukino mengelus puncak kepala dengan lembut.
"Maaf maaf tadi baru saja aku selesai mandi" Rara hanya mengangguk lalu melepas pelukan Yukino.
"Ano... Ada Yaomi, dia ingin meminta maaf padamu soal tadi--" Yukino langsung berlari ke ruang tamu lalu memeluk Yaomi. Yaoki yang ingin marah disekap Rei dan membuat Yaoki pingsan.
Rei tahu ini akan terjadi.
"Umm... Yukino... Soal tadi aku menamparmu itu.... Eeeeer.... A-aku minta maaf" Yukino mempererat pelukan dan menaruh kepala diceruk leher Yaomi. Ayumu, Rei, Rui, Rara menangis batin, mereka merasa tergarami karena tidak bersama pasangannya.
"Tidak... Harusnya aku yang minta maaf..." Lirih Yukino yang dapat Yaomi dengar. Sementara respon Yaomi biasa saja. Yaomi tersenyum lalu mengelus kepala Yukino.
"Yosh yosh biarkan saja itu berlalu"
"U... Un..."
.
.
.
.
.
"Tsukasa, mary kita cuma muncul diakhir" -aida
"Benar benar" -tsukasa & mary
"Aku juga" -yu, ryoko, lala, akira & neren
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top