29
"yaomi, arigatou ne karena telah bercosplay~" kata yuna sambil mengelap bercak merah darah yang ada di pipi Yaomi dengan tisu. Sebelummya, yuna menyuruh yaomi untuk bercosplay jadi korban. Hello, dari semua temennya cuma yaomi yang mudah ditipu, walau gampangan ayumu.
"Memang untuk apa?"
"Hanya untuk memberi seseorang kejutan" yaomi hanya berkata "oh" lalu beranjak dari kursinya.
"Nee, yaomi. Kalau kau bisa mengenakan kacamata atau tidak bukannya sama saja? Maksudku matamu apa benar-benar rabun?" Tanya yuna. Yaomi yang ingin memakai kacamatanya langsung berhenti, dia menatap yuna.
"Ya... Kacamata ini penuh kenangan" kata yaomi lalu berjalan meninggalkan yuna di gudang.
Kacamata itu merupakan peninggalan dari ayahnya. Walau ada yang mengatakan dia tidak punya masalah mata, tetapi sebetulnya yaomi mempunyai rabun kecil yang akan muncul ketika melihat angka atau huruf yang ada di buku.
Yaomi memasuki ruang musik lalu menekan duduk dihadapan piano. Yang mulai menggerakan tangannya memainkan piano.
"You... And i"
"We're like fireworks like symphony exploding in the sky"
"With you..."
"I'm a beautiful mess..."
"We're like standing hand in hand--"
"Kau cukup pintar memainkan musik dan bernyanyi ya"
"W-woah! Yukino!!" Teriak yaomi yabg terkejut. Yukino mendengus lalu mengambil kursi dan duduk didekat yaomi.
"Kau bisa memainkan piano?" Tanya yaomi. Yukino mengangguk.
"Sedikit"
"Coba perlihatkan!" Kata yaomi antusias. Yukino lama terdiam lalu melirik gitar.
"Ah, bagaimana jika gitar?"
"Boleh!" Yukino berdiri lalu mengambil gitar listrik yang tersandar di dinding. Yukino memikirkan apa yang akan dia nyanyikan untuj yaomi hingga akhirnya menemukannya.
"I need your love"
"I need your time"
"When everything wrong"
"You make it right"
"I feel so hight"
"I come alive"
"I need to be free with you tonight"
"I need you love"
Yaomi mendengar dengan antusias. Suara yukino terdengar sangat merdu ditelinganya. Sementara yukino tersenyum Samar sambil memainkan gitar nya dan menyanyikan lagu. Yukino menyanyikannya untuk yaomi, entah dia sadar atau tidak.
"Wah~ yukino bagus sekali!" Kata Yaomi lalu bertepuk tangan.
"Kau"
"Eh?"
"Coba tunjukan kemampuanmu jika kau bisa memainkan gitar"
"Aku bisa kok!" Yaomi langsung mengambil gitar satunya. Mengecek beberapa hal dari gitarnya lalu memikirkan lagu apa yang akan dimainkan.
"Peaplo say we shouldn't be together"
"We're too young to know about forever"
"But i'll say they don't know what they talk talk talkin' about"
"'Cause this love is only getting stronger"
"So I don't wanna wait any longer"
"I just wanna tell the world that you're mine girl"
"Oh"
"Harusnya kau mengubahnya jadi boy" komen yukino. Yaomi terkekeh mendengar jawaban yukino.
"Tapi liriknya begitu bodoh" kata Yaomi lalu melanjutkan lagunya.
"They don't know about the things we do
They don't know about the "I love yous"
But I bet you if they only knew
They would just be jealous of us,
They don't know about the up all nights
They don't know I've waited all my life
Just to find a love that feels this right
Baby they don't know about
They don't know about us"
Tanpa mereka sadari, dari balik jendela ada yang memerhatikan mereka. Siapa lagi kalau bukan akane rara.
"Yaomi, putusin yuta"
"Eh?"
Seketika rara dan yaomi terkejut. Yukino mendekatkan wajah ke yaomi. Saat yaomi ingin mendorong yukino, yukino menahan kedua tangan yaomi.
"Kau milikku satu-satunya" yaomi memejamkan matanya erat erat saat wajah yukino sudah sangat dekat. Bahkan yaomi dapat merasakan hembusan nafas yukino.
Cup~
Yaomi merakan keningnya dicium, siapa lagi kalau bukan yukino. Seketika yaomi lemas, dia kira yukino akan mencium bibirnya. Tapi syukurlah, pikir yaomi.
"Nee, putuskan dia"
×××
Rui dan shiori sibuk mencari yaomi, hingga mereka melihat Yaomi bersama yukino. Mereka langsung menghela nafas lega, lalu masuk.
"HALO!"
"RUI BERISIK!"
"Oh ya, yaomi kau tidak apa?" Tanya shiori. Yaomi mengangguk.
"Iya aku tidak apa, memang kenapa shio?' Tanya yaomi. Shiori terdiam sesaat lalu menggeleng sambil berkata 'tak apa'
"Kau tidak diapa-apakan yuna?" Tanya shiori lagi. Yaomi menggeleng. Shiori mengerutkan dahinya bingung.
"Oh ya, kalian habis bernyanyi kan? Boleh aku ikut?" Tanya yuu yang tiba-tiba masuk. Yaomi mengangguk yang diikuti yang lain.
"Baiklah..." Yuu mengambil gitar. Huu mengambil nafas dalam-dalam lalu mengeluarkan nya.
"Friends come and go, friends come and go
Go like the seasons
I never know, I never know what to believe in
And it's getting old, it's getting old
But no hard feelings
'Cause friends come and go, friends come and go without a reason
And I, I've been in L.A. for way too long
Can't get this air inside my lungs
It feels like I'm suffocatin' from all the lack of the realness here
Is there anybody real out here?
Got my middle, middle up while I'm singing
Fuck fake friends, we don't need 'em
Only thing they're good for is leaving
Fuck fake friends, we don't need 'em
I've had it up to the ceiling
Fuck fake friends, we don't need 'em
Only thing they're good for is leaving
And I ain't got the time, money on my mind
I'll say it to your face, fuck fake friends"
"...wah" komen semuanya. Yaomi terkekeh. Entah kenapa dia tertawa. Yaomi mulai memainkan piano dan mengikuti yuu. Semuanya mendengar kan. Walau artinya ya, begitu lah.
×××
"Rencana selanjutnya apa ya~?" Gadis itu yang sedang berada di club malam tiba-tiba bergumam seperti itu. Dia tertawa lalu meminum wine miliknya.
"Ah... Lihat saja besok"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top