28
Hari ini merupakan hari libur bagi mereka. Yaomi dengan langkah malas berjalan keluar kamar lalu membuka pintu. Dia mendengar bel.
"Siapa? Oh, yuu, yuta, yato silahkan masuk" kata yaomi dengan nada malas. Masa bodo dengan image, yang pasti yaomi ngantuk karena begadang.
"Yuto woe!"
"Gak peduli, sama aja" kata yaomi lalu duduk di ruang tamu. Dia menatap ketiga orang itu.
"Ada apa?" Tanyaku. Saat mereka ingin mengatakan apa yanh ingin disampaikan telpon ponsel yaomi berdering. Yaomi segera mengangkat nya walau rasanya malas.
"Hn? Ada apa yuna? ....hah? Oh, lalu? ....dasar kau, lalu bagaimana? ....hm, cuma baju gak peduli .... ogah ah, aku lebih suka baju pendek daripada ketat ....oh, ada diskon? ....oh iya iya ....oke bye"
Yuu, Yuto dan yuta tertegun. Tidak menyangka yaomi bergaul dengan orang seperti yuna.
"Yoshi mana?" Yanya yuu. Yaomi mengangkat bahunya tidak tahu.
"Dan... Sejak kapan kalian bergaul?"
"Aku dengan Yuna?" Tanya yaomi yang di angguki yuu.
"1 tahun yang lalu"
×××
Kali ini hanya tinggal yuta dan yaomi berdua. Yaomi sangat bingung, mengapa hanya dia dan yuta?
"Ummm... Yaomi aku hanya ingin mengatakan--"
"To the point" Yaomi lagi mode serius. Kalau tidak pasti dia akan berkata 'ya?' dengan lembut. Yuta tahu itu.
"Aku mau kita balikan!"
Krik krik
Tidak ada suara yang keluar dari mulut yaomi. Jantung nya serasa berhenti sekejap, bahkan nafasnya terasa tercekat. Dan yuta masih menunggu jawaban yaomi.
"S-sebentar yuta! I-i-ini terlalu cepat! Maksudku terlalu tiba-tiba!" Kata yaomi. Yang sepertinya salting? Ara ara, bahkan yuta tak menyangka ini. Wajah yaomi telah memerah padam.
"Jadi...?"
"Ummm... Aku terima"
×××
R U CRAZY?? R U CRAZY!? MUST BE STUPID YOU THINK THAT WE CAN START AGAIN!
tiba-tiba rara mengeluarkan lagu itu setiap yaomi bertemu dengannya. Dan karena yaomi yang tidak peka dia hanya menganggap kalau rara suka lagu itu.
"Kenapa ra?"
"Gak" rara jadi dingin ke yaomi. Yaomi berpikir, dia ada salah apa dengan rara?
"Kenapa ra?" Rara gak menjawab. Dia justru pergi meninggalkan yaomi.
"Yukino, kau tau mengapa rara begitu? Atau dia sedang badmood?" Tanya yaomi kepada yukino yang kebetulan bersama rara tadi.
"Entah" Kata yukino. Semenjak kejadian mereka balikan, yuu dengan mulut embernya memberitahu semuanya kalau yaomi dan yuta kembali pacaran.
Sungguh, yukino sudah mengutuk yuta berkali-kali dalam hatinya. Dan yaomi kebingungan dengan perubahan sifat dari rara dan yuu.
"Ano... Neren, mereka kenapa?" Tanya yaomi. Neren yanh sedang membaca buku sejarah yang diberi lala langsung mengadahkan kepalanya ke yaomi. Neren sedang duduk dan Yaomi berdiri, jadi pantas saja.
"Hmmmm.... Jealous" kata neren singkat lalu membaca lagi. Yaomi merasakan aura neren berubah. Bagaikan neren sedang marah. Sontak saja yaomi langsung mengeluarkan aita matanya yang membuat seisi kelas kaget.
"N-neren marah sama yaomi?" Kata yaomi disela-sela tangisannya. Neren yang merasa kalau ini salahnya sangat panik.
"Hayo loh neren~" kata Akira yang justru memanas-manasi. Yaomi merasakan tangannya dielus dengan lembut. Tidak, ini bukan neren tetapi yukino.
"Y-yuki..."
"Ini bukan salahmu" katanya dengan datar. Neren menghela nafas lega, untung saja ada yukino.
Rei, ayumu dan airin pergi karena mereka ingin bertemu dengan gebetan mereka.
"Hontou?" Tanya yaomi sekali lagi. Yukino mengangguk. Yukino memegang tangan yaomi lalu mendekatkan wajahnya pada yaomi. Dan yang lain berteriak terkejut ada juga yang bilang pj pj. Dan rara yang tadinya berwajah suram langsung jadi cerah.
"Your mine"
"Eh?"
"Don't ever like someone other than me"
"Y-Yuki..."
"You are mine and that is absolute"
Yaomi ngeblank. Dia hanya terdiam dengan wajah nemerah.
×××
"Halo yuna!" Sapa yaomi saat keluar dari kelas, kebetulan yuna lewat.
"Oh? Halo yaomi~ mau shopping denganku?" Yaomi menggeleng, dia menolak ajakan yuna. Sesungguhnya yuna mempunyai suatu rencana untuk menjebak yuu dengan temannya. Dan sasaran utamanya yaomi, karena mereka dekat dari kelas 10.
"Tidak terimakasih, kau selalu memilihkan baju yang ketat" tolak yaomi. Yuna menghela nafas kecewa. Dia melihat sekeliling. Semuanya pada sibuk di kelas masing-masing.
"Hm~ yaomi mau aku katakan satu hal?"
"Apa?"
"Kalau yuu itu—"
×××
Setelah yuna mengatakan hal suatu keburukan tentang yuu, yaomi langsung menamparnya lalu pergi. Dia kesal, yaomi tahu yuu bukan orang seperti itu.
"Hn? Dare?"
"Oh~ hanya teman dari yuna" Yaomi merasakan firasat buruk. Yaomi menatap mereka dengan waspada.
"Apa yang--"
"Diamlah"
×××
Rui dan yuu pergi berjalan-jalan di sekeliling sekolah dengan santai. Hingga mereka bertemu yuna dengan temannya.
"Nee, mau aku katakan satu hal?" Yuu tidak memjawab, dia masih tetap Yuna dengan tajam.
"Apa?" Tanya rui. Dia baru kali ini bertemu yuna.
"Kau tau ini siapa?" Yuna menunjukan foto yaomi yang mempunyai bercak darah di tubuh nya dari ponselnya. Saat yuu ingin melayanhkan tinjunya, bukan mengebai yuna tetapi temannya. Yuna menarik tangan temannya dan menjadikannya tempat pelindung.
"Kau--"
"Kau memilih temanmu mati atau eunsang jadi milikku?" Lalu meninggalkan yuu sendiri. Yuu menggertakan giginya sambil menatap punggung Yuna dengan geram. Sementara rui hanya terdiam, dia masih shock.
'yuna bangsat'
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top