2

Luci, dia perempuan berbohai--maksduku perempuan terkenal kedua setelah rara. Dia juga pintar. Dia merupakan assisten OSIS.

"Yo minna genki!?"

"II NE II NE SOREJYA ITTAMI YOU!"

"Astaghfirullah, apa salah hamba? Hamba hanya ingin menanyakan kabar kalian" kata Ryoko dengan dramatisnya.

"Banyak" kata aida, akira, lala, rei—ah maksudku semuanya termasuk aku. Ryoko pun pundung.

"Gaes gaes tau gak?" Luci, si tukang gibah mulai menggibahi orang. Dan kadang aku suka terhasut karena penasaran.

"Apaan?" Tanyaku. Yu dan Aida juga ikutan beserta Sam. Banci emang.

"Tsuna ditembak kakak kelas"

"AAAPWAAAAA!!!?"

Gak ada angin, gak ada hujan, gak Ada petir tiba-tiba ada suara Ayumu dari pintu. Dia juga memakai seragam sekolah dengan rambut dikuncir satu. Tumben nih anak matuhin peraturan sekolah.

"Tsuna ditembak kakak kelas" ulang Yu. Ayumu terlihat sangat shock.

"Rei Rei ada Tsukasa" kata akira sambil senggol-senggol lengan Rei. Rei yang awalnya bucin langsung melihat yang ditunjuk Akira dari balik kaca jendela.

"Eh gblk itu bukan Tsukasa tapi Amane"

"AMANE!?" Bukan, bukan, bukan ini bukan orang lain melainkan aku.

"Ya, dia sedang bersama anna"

*Jleb*

Rara dan Airin nengelus punggungku sesekali berkata "yang sabar ya" atau sejenisnya.

Tuk tuk tuk

Suara langkah kaki terdengar. Ya, dan benar dugaanku. Dia adalah guru kami. Namanya ardelina. Perempuan lolieh sejenis rara, rui dan airin.

"Ekhem! Kalian akan mendapatkan teman baru--"

"Ayumu?" Tanya rara. Ardelina mengangguk. Hmmm, padahal kami masih duduk di lantai bahkan ada yang duduk di meja. Ada 50% duduk di lantai 45% duduk di meja 5% duduk di kursi.

Sungguh guru idaman tidak memarahi kami yang tidak sopan ini.

"Kok tau?" Tanya ardelina. Sementara Ryoko malah tertawa ala ala putri kerajaan inggris yang aku dengar si TV tapi malah terlihat seperti mak lampir.

"Tentu saja~! Aku kan--"

"Bacod Ryo" Aida langsung berkata begitu. Ryoko yang tersinggung langsung menarik kerah Aida.

"Apa?" Aida menatap datar sementara Ryoko tidak.

"Aku cium nih!"

"HEH! LESBI!"

"ANJER AOWKAOWKAOWK" ini lala yang mempunyai kerecehan yang melebihi banyaknya receh yang aku punya. Ayumu berdiri di samping Ardelina.

"Yoroshiku onegaishimasu, watashi no namae Ayumu desu! Yoroshiku onegaishimasu" lalu menunduk hormat ala jepang. Oh, aku kira selama dia tinggal di london dia melupakan budaya jepang. Oh ya, dia juga blesteran Indonesia.

Yang satu-satunya tidak mengenal dirinya adalah Marimar alias Mary.

"Ayumu, duduk di kursi kosong"

"Ha'i!" Lalu Ayumu mulai duduk di samping Mary, karena itu satu-satunya yang kosong.

"Ada yang ingin ditanyakan?" Tanya Ardelina. Akira angkat tangan.

"Ya akira?"

"Bu! Kenapa perempuan punya memek dan kenapa pula laki-laki punya kont--"

"KELUAR!" Teriak Ardelina dengan wajah memerah. Emang ya, Ardelina ini bukan loli legal tapi ilegal. Padahal umurnya sudah tua tapi dia masih loli.

"Tidak~" Akira dengan brutalnya menaikan kakinya lalu menyenderkan punggung nya di sisi kursi. Barbar, tapi masih Barbaran Ryoko.

"Hatchi!" Oh, Ryoko bersin.

"Sarange eta! Udin kemana~" anjir ada yang nyanyi love acenario. Dan kau tau siapa yang nyanyi? Dia Udin anak sebelah.

"Yawmieh"

"Tsukasa kalau manggil namaku yang bener" kataku mengomelinya. Ardelina menghela nafas, lelah bro punya murid macam kita yang bandel bandel.

"Ada lagi?" Tanya Ardelina sekali lagi. Kali ini Airin yang bertanya. Ardelina tersenyum lega karena kalau Airin, Rara dan aku pasti nanya nya selalu benar.

"Kenapa akhir-akhir ini viral kadal nyengkut di jendela dan kocenk oren barbar?"

"AKHIRNYA ADA YANG BENER PERTANYAANNYA!"

Baka ka?

Itu pertanyaan nya gak bener. Apakah Ardelina otakmya nyangkut di suatu tempat atau sel-sel otaknya putus karena mempunyai murid seperti kami?

"Jadi--"

"LETS KILL THIS LOVE!!"

"AKIRA KALAU MAKE NADA DERING DIBISUIN KALAU DISEKOLAH! KENCENG PULA! KETUA MACAM APA KAU!?" Ini Yaoki. Dia sudah ter3gered dengan Akira sejak awal bertemu makanya kalau sama Akira gak kayak waktu dia berbicara sama perempuan yang lain.

Bayangin aja awal ketemu Akira sudah menendang otongnya walau gak sengaja. Dan Ryoko yang kebetulan telat dia melompati dinding batas sekolah dan menindih tubuh Yaoki.

Seharusnya Yaoki mati saja saat itu.

"AU AH JAMKOS SEKARANG!! JAMKOS KAMKOS! PUAS!?" Lalu Ardelina melangkah pergi. Ckckck, gurunya bahkan sudah lelah dengan kelakuan muridnya, apalagi orang tuanya.

Hmm... Entah juga sih.

"Tsuk pulpen lu ilang"

"Dasar pencuri pulpen!"

"Ha!?" Aida tersulut emosi bung. Didaat dia ingun melayangkan tinjunya langsung di cegat sama Rui dan Yu. Jangan salah, Aida ini orangnya rada rada.

Kayak kebanyakan anak di kelas ini.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #bacaaja