16
"aku mau jajan, ada yang mau ikut?" Ajak Yaomi setelah kalah dari permainan monopoli. Akira, Lala, Yu, Rei dan Rara sedang bermain fri faer. Rui, Ryoko dan Luci sedang gosip sementara Neren, Aida dan Yoshika belajar dengan khidmat.
"Kacang astaga!" Lalu keluar.
Sakiedh hatie Yaomieh.
Untung saja warung dan rumah Yaomi tak terlalu jauh.
.
.
.
.
[Rumah Yaomi&Yaoki]
.
.
.
.
"Bu beli buu! Buuu beliii!!"
Ibu warung mau ngacangin Yaomi lagi?
Yaomi menunggu sambil menoleh kanan kiri, udah kebiasaan dia begini kalau menunggu ibu warung datang.
"Mau beli apa?"
"Basreng 5, ultra milk rasa vanila 2, koka kola yang ukuran besar 1 sama oreo rasa coklat nya 1 yang ukuran besar"
"Harganya xxxx¥" Yaomi mengeluarkan dompetnya dan membayarnya. Yaomi mengambil plastik yang isinya yang dia beli tadi.
"Hoo? Si jalang kemarin tinggal di daerah sini?" Yaomi menatap dirinya. Sungguh bosan dirinya bertemu waniya murahan. Semurahannya Reiko, masih murahan dirinya dan Yaomi akui itu.
Tapi kan Reiko bukan murahan alias cabe, dia hanya suka menindas itu saja.
.
.
.
.
.
Nama: Violet Keiko
Umur: 16thn
Height: 163cm
Dislike: Yaomi, anjing, kecoa, Rei
Like: Yukino, Tsuna
.
.
.
.
.
Nama: Izumimiyu Miako
Umur: 17thn
Height: 150cm
Dislike: Rara, Yaomi, Fisika, Kecoa
Like: Yaoki, Kucing, Akira
.
.
.
.
.
"Sedang apa perempuan murahan sepertimu disini?" Keiko mendekati Yaomi. Sementara Yaomi nenatap Keiko dengan datar.
"Jangan menatapku seperti itu!"
"Oh? Lalu apakah aku harus menatapmu bagaikan melihat kotoran?" Kata Yaomi dengan datar. Keiko menatapnya geram lalu tangannya bergerak ingin menjabak Yaomi.
"Ada kecoa tuh"
"KYAAAAA!!"
Yaomi mengambil kesempatan ini dengan berlari ke rumah. Namun siapa sangka ada Miako.
Miako menuangkan air dingin pada Yaomi. Bagaimana bisa? Tentu saja Miako mencegat Yaomi. Sementara Yaomi meringis.
"Dingin cuk" komen Yaomi.
"Jauhi Yukino" Yaomi menghela dengan wajah datar.
"Kau--" Miako menjambak Yaomi dan Yaomi langsung menjabak Miako juga. Hingga Miako terjatuh, lalu mereka mulai bermain cakar-cakaran.
"Najiz" lirih Yaomi mencakar pipi Miako hingga berdarah.
"KYAAA!!"
"Anjir najis anjir" Yaomi mengambil belanjaannya di warung lalu bergerak cepat ke rumah.
Yaomi mendorong pintu lalu masuk.
"Ayumu?"
"Y-yao--"
"Shht" Yaomi mengkode Ayumu untuk diam. Namun karena Ayumu gblk dia tidak mengerti maksudnya.
"YAOMI KENAPA BAJUMU BASAH!? RAMBUTKU JUGA BERANTAKAN! DAN KAU BERDARAH!!"
1 detik
2 detik
3 detik
"Hiks... A-ayumu..." Yaomi langsung memeluk Ayumu. Sungguh, kalau Ayumu tidak begitu Yaomi tidak akan menangis.
"Ada apa yaomi? Apa terjadi sesuatu!?"
Dan karena Ayumu berteriak mulu semuanya keluar.
"YAOMI KAU KENAPA!!?" -Yaoki
"Habis dari mampe basah?" -Akira
"Gpp" kata Yaomi lalu memeluk Ayumu erat. Yaoki mendekati Yaomi lalu menarik tangannya, melepas pelukannya dari Ayumu.
"Katakan... Siapa yang membuat mu begini?" Yaomi meringis. Sialan, ini mengapa dia menyuruh Ayumu untuk diam.
"Yao--"
"Diam Yukino" Yaoki menatap Yukino datar lalu menatap Yaomi lagi. Cengkraman di tangan Yaomi makin keras.
"Katakan!" Bahu Yaomi bergetar dengan air kata yang mengalir.
"Hoo? Jadi begini ya sifat asli dari seorang Shiraishi Yaoki? Sungguh sangat menarik! Wah, hebat sekali Yaoki~" Rei angkat bicara disaat semuanya membisu karena tercenggang.
"Jangan ikut campur Rei" Rei mendecih lalu menatap Yaoki dingin.
"Lepaskan tangan kotormu itu"
"Tidak"
"Jangan bertengkar!! Argh baiklah akan aku beritahu! IZIMIMIYU MIAKO! PUAS!?" Yaoki melepas cengkraman nya. Yaomi memegang cengkaraman Yaoki, begitu sakit hingga tangan Yaomi memerah.
"Aku tidak perlu tatapan kasihan kalian!" Kata Yaomi begitu ada yang sadar ada yang melihatnya dengan tatapan kasian. Yaomi melangkah pergi ke kamarnya, namun lanhkahnya dicegat Yukino.
"Lepaskan tangammu sialan! Aku tidak butuh rasa kasihanmu!!"
"Kalau ada apa-apa beritahu saja aku"
.
.
.
.
.
"Seperti yang dikatakan rumor, kau memang brengsek" kata Akira sambil menatap Yaoki jijik. Sementara Yapki hanya diam. Ya, Yaoki sadar itu. Dia tahu dia brengsek.
Kali ini yang memarahi(?) Yaoki hanyalah Rei dan Akira.
"Sekarang kalian tahu kan?"
"Kau--" Akira menahan Rei untuk mencoba melakukan tindakan kekerasan pada Yaoki. Rei hanya mendecih lalu mengeluarkan belati dari sakunya.
"Seandainya aku bisa menyayat tubuhmu--"
"Lakukan saja, kau tak akan bisa" Yaoki menatap Rei remeh. Rei sudah koar koar dan Akira tetap menahan Rei.
"Rei tenanglah sediki--"
Pyar!
Suara kaca pecah, dan yang melakukan nya adalah Rara. Dia melempar botol kaca ke Yaoki untung saja Yaoki dapat menghindar.
"Kau ******* dasar ***** enyahlah kau *****" semua menatap Rara dengan shock. Siapa kira anak yang mereka kira polos dan anak baik-baik begini.
"Aku membencimu!" Teriak Rara. Yaoki hanya terkekeh lalu tersenyum.
"Terimakasih, aku juga membenci diriku bahkan jijik" saat Rara ingin melempar Belati—punya Rei namun Rara ambil—Yukino menahannya.
"Nee-chan..."
"Tch"
"Ayo balik" kata Rara. Yang diikuti Yukino.
Hingga lama-lama hanya menyisakan Rei dan Yaoki.
"Aku kecewa" kata Rei lalu meninggalkan Yaoki.
"Ya... Aku tau"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top