14
"Yuu, keluar yuk. Kita ke taman sekolah, disini anget" ajak eunsang pada yuu yang lagi ngeliatin orang lain mabok-mabok an
Pengen ikut tapi males :(
"Ah-! Iya, ayo kak" seru yuu bersemangat, akhirnya bisa keluar dari ruangan yang panas ini.
Eunsang menggandeng tangan yuu menuju keluar pintu gedung
"Heh, mau kemana kalian?" suara ini, wakai yuta
"Cuman mau ngajak adek lo keluar, disini anget" kata eunsang sambil tersenyum kecil
"Oh, hati-hati. Awas kalo sampai kalian pulang bertiga" ancam yuto sambil menatap tajam eunsang
Lagi-lagi eunsang cuman senyum//senyum teross//
"Apaan sih bang gausah lebay deh" ucap yuu jengkel
"Lebay gini buat ngelindungin lo juga, yuu" -yuto
"Nggak kok bang, lagian belum waktunya" ujar eunsang menenangkan dua couo yang lagi berapi itu.
"Oke gue percaya sama lo"
.
.
.
.
.
.
Sesampainya mereka ke taman sekolah, dibawah pohon sakura.
"Malam ini indah banget ya" ujar yuu lembut seraya menatap bulan dan bintang yg bertebaran di langit biru
"Iya indah.... Kayak kamu"
Deg
Pipi yuu bersemu mendengar suara eunsang, lalu memalingkan(?) kepala nya
'Astagfirullah hati jangan gini dong, ish' batin yuu deg-degan
"Dek tatap mata kakak"
Mau tak mau yuu menatap waja eunsang meskipun hatinya lagi marathon
Deg
Wajah eunsang dan yuu hanya berjalan 3cm jika saja yuu tidak sedikit memundurkan kepalanya.
Deru nafas halus eunsang dapat yuu rasakan dari sedekat ini
Wajah eunsang makin mendekat
2 cm
1cm
Cup!
Ciuman lembut mendarat di bibir yuu
Manis, itulah yg dirasakan kedua insan yg sedang berciuman tersebut
Ciuman itu hanya berlalu 5 menit
Eunsang melepas kecupan itu lalu mencium kening yuu dengan lembut
"Dek, tahun ini kakak mau lulus. Jangan lupain kakak ya" ujar eunsang seraya tersenyum manis, sangat manis.
Buliran air mata pun turun dari mata yuu, benar tahun ini kelas 12 mau lulus.
Eunsang hanya terkekeh melihat kesayangan nya menangis sesengukan.
Kening itu sekali lagi dikecup dengan lembut oleh eunsang.
"Jangan nangis dong, mana kesayangan kakak yg bobrok ini" kekeh eunsang sambil mengusap kepala yuu
"K-kakak jangan lupain a-aku ya" ucap yuu sesengukan
"Iya-iya kakak gabakal lupa kok" kata eunsang yg masih ngusap kepala yuu
Malam itu pun menjadi malam terindah bagi yuu dan eunsang
Berciuman di bawah pohon sakura.aw
Pohon sakura yg menjadi saksi bisu diantara mereka
Sungguh malam yang waw bagi yuu
[Ceritanya Ada 2 taman gaes taman depan sama belakang, kalau aida sam sama tsukasa taman belakang, ini taman depan]
.
.
.
.
.
.
.
[Baju Neren]
.
.
.
.
.
"Mou~ Kisee~~"
Neren mabuk gaes
"N-Neren-cchi!" Neren berjalan ling lung ke arah Kise. Untung saja saat Neren ingin terjatuh Kise menangkapnya.
"Mou, kenapa kau malah mabuk sih?" Kise mengecup bibir Neren, sementara Neren hanya tertawa.
Neren OOC, Neren mabuk, neren kehilangan akal sehat.
Kise menggendong Neren ala bridal lalu berjalan meninggalkan aula.
.
.
.
.
.
"Killua! Biarkan aku meminum satu gelas ya? Ya? Ya?"
"Tidak" airin hanya meresponnya dengan cemberut. Dia menatap killua sebal. Padahal dua belum meminum minuman beralkohol yang banyak jenisnya.
Ada bir, vodka, whiskey, champagne, sake, brandy, wine, jagermeister, dan rum. Namun dari sekian banyak minumam alkohol killua tidak membiarkan airin meminumnya.
"Ayolah~ aku sudah memberikanmu 'sesuatu' dan aku yakin kau menikmatinya, Sekarang biarkan aku yang menikmatinya~ ya?"
"Gak" lagi-lagi airin menatap killua sebal. Killua menghela nafas kasar lalu mendekati airin, dia mengecup singkat bibir airin sementara airin wajahnya memerah padam.
"Kalau kau meminumnya kau akan dapat hukuman yang lebih dari ini"
.
.
.
.
.
"Se-ii~" Akira langsung mencium bibir Akashi. Keadaan Akira saat ini sudah sepenuhnya mabuk. Namun tentu saja Akashi mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Akashi melumat bibir Akira lalu memasukan lidahnya--
Sensor sensor sensor
Nafas akira tersenggal-senggal dengan tatapan penuh nafsu. Sementara Akashi menyeringai puas.
"Sei... Berikan aku kenikmatan seperti itu lagi...." Kata Akira yang mengalungkan tangannya di leher Akashi.
"Baiklah" Akashi menggendong akira ala bridal lalu memasukan ke limousin.
"Sekarang tinggal tunggu sampai"
.
.
.
.
.
[Baju Rui]
.
.
.
.
Rui Sekarang makan-makan, sendirian tentunya. Entah kenapa dia justru lebih memilih untuk sendiri saja.
Yang belum dia rasakan hanyalah minumam alkohol, namun tentu saja tidak ia minum. Masih dibawah umur, begitu pikirnya.
Ryoko tidak sendirian, karena dia berpasangan dengan Soraru yang untungnya merupakan guru disini. Entah mengapa Soraru menerima permintaan Ryoko.
Sedari tadi Rui memerhatikan kedua pria—yang satu pria sedang menggendong Yaomi yang tertidur di gendongannya. Entah apa yang mereka tengkarin(?) Rui tidak tahu itu.
"Yang lain kemana sih? Kok aku ditinggal sendirian?" Gumam Rui. Karena Rui penasaran, Rui melangkah mendekati mereka.
Namun sialnya, saat sudah dekat mereka justru berpisah. Tentu saja dua pria yang dimaksud itu Yuta dan Yukino.
"Gak apa sendiri, aku jones. jomblo hepines"
[Aku lupa hepines giman tulisannya]
.
.
.
.
"Zzzzzzz...."
"Yaomi... Oi, Yao"
Yuta hanya mendengus. Sebenarnya dia tahu kalau membangunkan Yaomi itu akan susah.
Yuta memgengok kanan kiri memastikan tidak ada orang lewat, apalagi orang yang mengenalnya dan Yaomi. Setelah memastikan tidak ada orang sama sekali.
Yuta memajukan wajahnya hingga beberapa senti lagi dia dan Yaomi akan berciuman.
Kurasa ciuman pertamanya akan Yaomi ambil, dia memberikannya untuk Yaomi. Namun sayang, ciuman pertama Yaomi telah di ambil oleh Yukino.
Yuta mencium bibir Yaomi singkat lalu tersenyum tipis.
Ya, Yuta sebenernya gamon. Siapa sangka cintanya makin besar ke Yaomi. Sementara Yaomi Sekarang justru menyukai kouhainya, siapa lagi kalau bukan Yukino.
Dan prom night ini di akhiri dengan chapter ini
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top