16. Ara

Budayakan vote sebagai support :)
Aku pengen baca komen-komen kalian gaes :(

Selamat membaca cerita Ara :)

Duh manisnya, kayak aku :p

---

"Mencoba membuka poros dunia mu agar kamu tidak hanya berfokus pada dirimu sendiri, apakah hal itu salah? Aku ingin kamu tahu bahwa, kamu tidak tinggal sendirian di dunia tak terbatas ini."

---

Angka memiliki firasat buruk. Entah kenapa ia merasa Ara sedang dalam bahaya. Sudah dihubunginya beberapa kali nomor ponsel Ara tapi tak satupun yang di angkat. Terakhir yang ia dapatkan justru hanyalah suara operator yang mengatakan kalau nomor yang dihubunginya sedang tidak aktif atau berada diluar jangkaun.

Angka membanting ponselnya, menambah kecepatan mobilnya untuk bisa segera menyusul mobil hitam yang membawa Ara tersebut.

Sebuah panggilan masuk ke ponsel Angka. Dari Aksa. Tapi Angka tak berniat untuk mengangkatnya. Ia tidak tahu apa yang merasukinya, tapi yang pasti ia ingin segera memastikan kalau Ara baik-baik saja.

Mobil hitam itu berbelok ke sebuah gang kecil, Angka mengikuti arah mobil tersebut yang kemudian berhenti disebuah rumah kecil.

Seorang pria keluar dari tempat pengemudi. Diikuti seseorang yang keluar dari kursi penumpang di bagian belakang bersama Ara yang mulutnya diikat kain juga kedua tangannya. Ara mencoba memberontak tapi cengkraman pria itu membuatnya tidak bisa lepas.

Fiks, Angka yakin, Ara diculik dan Angka harus menyelamatkannya!

Tapi Angka tidak boleh gegabah!

Ya, setidaknya itulah yang dipikirkan Angka. Tapi antara pikiran dan tindakannya sangat berbeda. Angka langsung saja keluar dari mobilnya dan menghajar pria-pria yang membawa Ara tersebut.

Mata Ara membelalak ketika melihat Angka yang tiba-tiba muncul dan menghajar para penculiknya. Ia juga ikut memberontak, berusaha keras untuk melepaskan cengkraman pria yang semakin erat mencengkramnya sampai Angka ikut menghajar pria tersebut dan Ara berhasil sedikit menjauh.

Angka berhasil memberikan perlawanan kepada tiga pria yang menghadangnya tersebut. Tapi kemudian beberapa orang keluar dari rumah tersebut dan ikut melawan Angka. Tentu saja, Angka yang kalah jumlah kewalahan dan berakhir dengan babak belur.

Sebuah tangan kemudian menangkap Ara, mencengkram tubuhnya erat tidak membiarkan Ara kabur. Lilitan kain yang masih ada dimulutnya membuatnya tidak bisa berteriak untuk meminta pertolongan.

Dilihatnya, Angka juga sepertinya sudah kewalahan melawan banyak pria yang ukuran tubuhnya dua kali lebih besar darinya itu. Ara sudah pasrah sampai akhirnya ia menemukan kegelapan untuk yang kedua kalinya hari ini. Ia pingsan lagi akibat obat bius yang dihirupkan kehidungnya.

To be continued ...

---

Terima kasih telah membaca cerita Ara :)

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar :)

Tag aku ya @ranisa_chan kalau ngepost ttg Ara di IG.

Salam Ranisa ♥️

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top