12. Ara
Tanda bintang nya pren :)
Thank you :)
Selamat membaca cerita Ara :)
---
Angka sedang duduk di taman sekolah bersama seorang siswi yang tidak Ara kenali.
Lebih tepatnya sedang bermesraan.
Ini sekolah, bukan diskotik. Dasar tidak tahu tempat, rutuk Ara dalam hati.
Langsung saja Ara mendatangi Angka untuk melabraknya.
Tapi tunggu dulu! Ara melabrak Angka bukan untuk memarahinya mengenai perselingkuhannya! Bukan karena itu tentu saja. Tapi karena ia ingin memarahi Angka yang sudah menyebarkan berita kalau mereka sedang berpacaran. Berita itu sudah tersebar luas bahkan sampai ke penjaga perpus yang Ara ketahui namanya Aluna.
“Angkasa!” panggil Ara.
Merasa dipanggil Angka menoleh dan ia mendapati Ara yang sekali lagi menatapnya garang.
“Panggil gue Angka, bukan Angkasa,” protes Angka datar.
“Terserah gue!” sahut Ara.
“Kalau lo manggil gue Angkasa, gue gak bakal nyahut.”
Ara mencebikkan bibirnya lalu berkata, “Angka, gue mau ngomong sama lo!”
“Oke,” balas Angka datar. “Tiara, kamu balik kekelas aja ya, aku mau ngomong dulu sama Ara.”
“Jadi berita kalau kamu pacaran sama Ara itu bener yah?” tanya Tiara dengan nada sedih yang dibuat-buat.
Angka menggeleng, “enggak kok sayang, itu gak bener. Mana aku mau sama cewek judes kayak dia itu.”
Judes katanya?
Mana dia mau katanya?
Haha, dunia, kalian boleh tertawa!
Nyatanya Angka lah yang menyuruh Ara untuk berpacaran dengannya. Tapi? Angka sendiri malu mengakuinya? Ini menjijikan!
Setelah Tiara pergi, Ara duduk di tempat yang tadi diduduki oleh Tiara.
“Minggir lo. Jangan duduk disana,” usir Angka.
Ara menghela napas, kemudian menggeser duduknya. Angka duduk disebelahnya, ditempat yang Ara duduki tadi.
“Jadi lo mau ngomong apa?” Angka menatap Ara datar. Tapi percayalah, di balik tatapan datar Angka itu sebenarnya tersimpan banyak rasa penasarannya terhadap Ara. Ia hanya tidak ingin Ara besar kepala kalau tahu ia penasaran padanya.
“Siapa yang nyebarin berita kalau gue pacaran sama lo?” Ara bertanya langsung ke intinya.
“Loh, gue kira lo yang nyebarin. Kalau gue mah, males ngelakuin hal begitu. Gak guna.” Apa mulut cowok ini hanya di setting untuk berkata-kata kasar pada Ara seorang? Kenapa dia bisa begitu manis pada perempuan yang lain tapi kepada Ara tidak?
Oh tentu saja Ara tidak mengharapkan Angka untuk bermanis-manis kepadanya. Ia hanya penasaran saja.
“Kalau bukan lo siapa lagi? Gue? Yang ada reputasi gue bakal hancur kalau ketahuan pacaran sama cowok playboy kayak lo,” sahut Ara tak kalah pedas.
“Pelakunya pasti salah satu diantara kita. Asal lo tahu ya, Shafara Kamila, gue gak pernah cerita ke siapa pun kalau gue pacaran sama lo. Dan itu artinya gue bebas dari tuduhan ini. Dan artinya juga, lo yang duluan nyebarin berita ini.”
“Gue Cuma cerita ke Ella dan gue percaya Ella gak bakal pernah ngebocorin rahasia gue.”
“Terserah lo, tapi gue kasih tahu lo buat jangan percaya pada siapapun selain diri lo sendiri.”
To be continued ...
---
Terima kasih telah membaca cerita Ara :)
Salam Ranisa :)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top