11. Ara

Tanda bintangnya dulu :)

Selamat membaca cerita Ara :)

---

“La, kan udah gue bilang kalau gue gak laper.” Begitulah kata Ara tadi saat ia memasuki kantin. Tapi pada kenyataannya, ialah yang menghabiskan makan lebih banyak dari Ella, bahkan isi mangkok bakso milik Ella saja ludes karena Ara yang menghabiskannya. Astaga ....

“Katanya tadi gak laper?” sarkas Ella.

Ara menyengir, “tiba-tiba aja gue laper,” balasnya.

Angka yang baru saja memasuki kantin, duduk didepan Ara yang sedang menikmati es jeruk miliknya. Dengan sangat ‘sopan’ Angka meraih gelas es jeruk yang masih ada di genggaman Ara kemudian diminumnya.

Sontak, mata Ara melotot melihat perilaku ‘pacarnya’ itu.

Ella? Dia hanya diam saja. Tak ingin ikut campur dalam urusan mereka berdua saat ini. Tak lama kemudian ia berpamitan lebih dulu karena ingin ke toilet.

“Lo itu tau attitude gak sih?” ketus Ara.

“Oh jadi lo tahu attitude juga? Gue kira nggak,” balas Angka dengan nada meremehkan. Bibirnya tersenyum sinis melihat Ara yang menatapnya garang.

“Lo kira gue apaan jadi gak ngerti sama yang namanya sopan santun?”

“Pakaian lo nunjukin lo gak punya sopan santun.” Angka berdiri dan menarik Ara untuk berdiri juga. “Lo lihat,” tunjuknya pada baju seragam ketat Ara. Ara mengikuti arah tunjukkan Angka, “baju lo itu kayak orang kekurangan kain tahu gak? Dan rok lo, ke angkat sedikit aja, mampus lo. Jadi siapa disini yang gak punya attitude di sekolah? Gue atau lo?”

Kata-kata Angka sukses membuat Ara bungkam!

Ia tahu kalau semua yang ada pada dirinya itu salah. Bahkan kehadirannya di dunia ini pun juga salah. Angka tidak perlu memperjelas semua itu.

“Terserah lo deh!” Ara berlalu meninggalkan Angka yang masih berdiri ditempatnya.

“Ihhh tuh cowok ngeselin banget sih? Rasanya pengen gue cincang abis biar tau rasa dia!” emosi Ara saat berjalan menuju kelas. Ia tidak peduli jika beberapa orang menatapnya aneh karena bicara sendiri di lorong.

“Eh ada Ara,” kata sebuah suara yang memuakkan ditelinga Ara. Suara siapa lagi itu kalau bukan suara Leon.

“Eh Singa, ngapain sih lo manggil-manggil gue?” ketus Ara.

“Leon denger Ara pacaran ya sama Angka?” katanya dengan nada sedih, agak dilebih-lebihkan sih.

“Kata siapa lo?” tanya Ara. Ia merasa tidak pernah menceritakan kalau ia berpacaran, ralat terpaksa berpacaran dengan Angka selain pada Ella. Dan Ella, dia tidak mungkin mengumbar rahasia Ara.

Oh tentu saja! Coba kalian pikirkan! Jika itu perbuatan Ella, maka seharusnya rahasia Ara sudah lebih dulu terbongkar bahkan sebelum Ara bertemu dengan Angka bukan? Jadi tentu saja ini bukan perbuatan Ella.

Jadi siapa? Angka?

Astaga, dasar cowok menyebalkan!

To be continued ....

---

Salam Ranisa :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top