09. Ara

Tekan tanda bintang dulu sebelum membaca :)
Jangan lupa tinggalkan komentar :)

Selamat membaca cerita Ara :)

---

Angka tidak tahu apa yang merasukinya tadi sehingga ia bisa begitu jahat pada gadis yang telah ditolongnya tadi. Ara.

Tapi apapun itu, Angka rasa ia tidak menyesali perbuatannya. Lagipula itu harga yang pantas untuk biaya tutup mulutnya.

Hey! Coba kalian pikirkan bagaimana jika Angka buka mulut, bisa kalian bayangkan seberapa cepatnya berita itu akan tersebar dan tentu saja jawaban untuk nasib Ara adalah dikeluarkan dari sekolah.

Dan dikeluarkan dari sekolah adalah daftar paling akhir yang ingin Ara untuk lakukan.

Saat ini Angka sedang ada di sebuah club malam. Tempat yang paling sering ia datangi jika sedang bosan.

“Sayang, malam ini kamu lama gak disini?” tanya seorang perempuan sambil merapatkan duduknya pada Angka.

Angka menoleh kemudian ia merapikan beberapa helai rambut perempuan tersebut yang jatuh ke dahinya, “iya,” balasnya, hanya sesingkat itu saja.

Perempuan bernama Dista itu tersenyum sampai tiba-tiba seseorang menyiram wajahnya dengan jus.

Sontak, Dista menoleh dan ia mendapati Kiara dengan wajah emosi sedang memegang sebuah gelas kosong.

“Jadi ini alasan kamu mutusin aku kemarin?” tanya nya setengah berteriak. Ia menatap Angka sangar. Dadanya naik turun menahan amarah yang sudah mencapai batas ledakan.

Angka menoleh, menatap datar pada Kiara.

“Salah satunya,” balasnya singkat kemudian ia menarik Dista untuk keluar dari club disana. Saat di parkiran tanpa sengaja matanya melihat Ara sedang bersama seorang pria dewasa yang berbeda dari yang ia lihat kemarin.

Astaga, apa lagi yang cewek itu lakuin sih?

“Dis, kamu pulang sendiri ya, tiba-tiba aku punya urusan." Angka sambil menyerahkan kunci mobil pada Dista.

“Loh Ka, gimana sama rencana kita malam ini?” tanya Dista tak terima. Tapi Angka sudah jauh berjalan meninggalkan Dista sehingga tak mendengar apa yang Dista ucapkan.

Dista menghentak-hentakkan kakinya dilantai, ia kesal.

Hi my dear, Dista! Wanna play to night?” suara itu bukan suara Angka. Tapi suara itu seketika membuat Dista mengangguk dan meninggalkan mobil Angka bersama kuncinya yang ia lempar sembarangan.

To be continued ...

---

Wah mau ngapain tuh Angka?

Tunggu di next chapter :)

Salam Ranisa :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top