Sepanjang jalan Aulia teringat tentang masalalunya yang membuat dia tidak ingin merasakan cinta kembali, sesak di dalam hati, sakit hati dan kecewa yang masih tersimpan rapat di dalam hati.

Taksi berhenti di depan sebuah gedung berlantai lima, Aulia memasuki gedung dengan langkah lunglai dan tak ada semangat untuk melangkahkan kakinya.