Tempat yang Pernah Asing
Perempuan itu menuruni tangga tua, bangunan apartemen tempat Alex, temannya tinggal. Sol tebal boots kulitnya menjejak mantap di trotoar lembab menuju perjalanan pulang. Udaranya dingin. Dia harus mengancingkan mantel dan menambah lilitan syal di leher.
Tidak sampai 5 menit dari situ terdapat halte untuk menunggu bus yang akan mengantarnya ke bagian lain kota. Tempat dia sendiri tinggal selama lima tahun terakhir. Dalam perjalanan nanti, perempuan itu berencana turun satu halte lebih awal untuk mampir ke toko roti langganannya. Setelahnya dia bisa sekalian membeli telur atau susu untuk sarapan.
Perempuan itu tersenyum geli. Betapa bedanya dia sekarang dengan dirinya yang baru pertama menginjakkan kaki di negara itu.
Kepanikan karena sulit memahami pembicaraan lawan membuatnya berkali-kali tersesat. Salah naik kendaraan dan salah halte saat turun menjadi rutinitas, hingga dia harus menjadwalkan kegiatannya sejam lebih awal dari yang lain. Sebagai tindakan pencegahan bila dia gagal mencapai tujuan.
Dulu yang menyarankan padanya untuk mulai mencatat nomor bus dan tempat-tempat tujuan penting baginya, adalah Alex yang saat itu masih belia. Setiap nomor bus memiliki rute tetap dan jadwal pasti, sehingga memudahkan bagi perempuan itu untuk bepergian. Berkat anak itu juga dia jadi tahu cara menyimpan catatan dengan baik.
Dia belajar untuk selalu mencatat alamat dengan rapih. Bukan hanya disusun berdasarkan pembagian area kota, tetapi juga disertai foto lokasi dan catatan landmark terdekat yang bisa dijadikan acuan.
Setiap ada tempat baru yang harus didatangi, dia akan memeriksa terlebih dahulu lokasinya di peta. Kemudian bersama seniornya atau temannya yang lain, perempuan itu akan datang ke lokasi, setidaknya sehari sebelum acara untuk memastikan bahwa dia tidak datang ke tempat yang salah.
Kini dia sudah tidak terlalu membutuhkan semua catatan itu. Hampir semua seluk-beluk kota yang pernah ditinggali olehnya sudah dihapal dengan baik. Namun sesekali dia masih mengambil foto dan mencatat tempat yang menurutnya menarik, sekadar untuk kepuasan pribadi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top