Lelaki 25 tahun
Secangkir besar teh hitam dan sepiring protein hewani di atas meja mungil. Sebongkah roti gandum beroleskan mentega di tangan. Aroma pagi itu seharusnya cukup sedap untuk memulai hari tetapi bayangan hitam di bawah matanya berkata lain.
Akibat tidak tidur dua malam, nafsu makannya hilang, padahal siang ini dia masih harus pergi ke tengah kota untuk menemui klien.
Lelaki itu menumpuk dan menjejalkan protein di piringnya ke roti gandum yang dia cabik menjadi dua. Begitu pun setiap kunyahan masih terasa melelahkan. Teh hitamnya sesekali dia teguk untuk memudahkan menelan.
Dengan perut kenyang dia meraih tas, lalu meninggalkan ruang tinggalnya yang mungil.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top