#28: Terbebas Sudah

"Kenapa baru sekarang Mama memberitahu? Di saat Chelsea juga lagi butuh istirahat di rumah!"

"Maafkan Mama, Sayangku..."

Sakit teramat sangat menyerang batin Chloe. Menghunjam lubuk hati terdalamnya. Rasanya ingin mati saja.

Secara perlahan-lahan, peredaran darah di dalam tubuh itu melambat. Begitu pula dengan denyut jantung. Dimulai dari nadi.

Udara merayap keluar dari semua saluran pernapasan. Juga tercerabut dari keberadaannya di dalam semua aliran darah di seluruh tubuh.

Otak berangsur melemah fungsinya. Sebelum yang paling fatal terjadi, memori masa lalu terlintas di dalam benak. Meski hanya sekelebat saja tiap kepingnya.

Masa kecil. Masa remaja. Naksir cowok. Pertengkaran ayah dengan ibu. Pelarian ke dunia hiburan yang tidak sehat. Tampan dan paling kaya. Dipuji teman-teman sejenis kelamin. Tidak puas. Sepupu dekat dari si kaya. Teman dari si kaya. Punya bayi kembar. Si kaya memutuskan hubungan. Saudari kembarnya. Tidak berdaya. Gang sempit. Bayi kembar. Pria yang baik. Lelaki lebih muda yang tampan.

"Sudah cukup!"

Tiba-tiba muncul dorongan kuat untuk membuka kedua kelopak mata.

Dia mendapati dirinya sudah berada di tempat lain, dengan suasana yang begitu tenang, damai, dan menyejukkan hati. Didominasi oleh nuansa putih dan bersih.

Tidak lagi di gang sempit bersama bayi sulungnya. Ya, 'bayi' perempuan itu.

Dia ingin menengok ke belakang, namun sosok laki-laki di hadapannya menggelengkan kepala. Sang kakak kandung.

Bahagia. Rindu. Terharu. Tanpa pikir panjang lagi, dia berlari menyambut sosok yang paling dicintai seumur hidupnya.

Dia ingin sekali lagi melihat 'bayi' sulungnya.

Anak perempuan yang sudah dewasa itu tertawa. Sebuah tawa lepas. Energi negatif maha dahsyat tidak lagi mendiami tubuhnya.

Mereka berdua sama-sama bebas. Terlepas dari segalanya.

Tunggu, segalanya?

Dalam sekejap, Chloe terbangun dari pingsannya. Teringat kalimat terakhir mama angkatnya, dan kertas yang sudah buram itu. Bertuliskan Chloe dan Chelsea.

"Orang tua kandung kalianlah yang memberi nama."

Apa yang telah dilakukan dirinya tanpa sadar?

"Mamaaaaa!"

(sebuah trabble)

☆☆☆

Apa yang telah terjadi?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top