Beberapa jam yang lalu aku bertengkar dengan Tommy. Hanya karena masalah sepele hubungan kami menjadi taruhannya.

Saat itu Tommy membonceng perempuan lain di belakangku. Temanku yang melihatnya langsung memberitahuku. Tentu aku marah. Aku dan temanku menaiki motor mengikuti Tommy.

Tommy memperlambat laju motornya, ia berhenti di gang sempit. Membuka helm dan mengajak perempuan itu melintasi gang sempit yang tidak dapat dilewati kendaraan.

Perasaanku semakin gundah. Tanganku mengepal erat. Temanku hanya diam mencoba menghiburku dengan kata-kata.

"Berpikir positif aja, mungkin perempuan itu temannya." Ujarnya.

Aku mengangguk pelan. Panas menguasai hatiku, tapi kepalaku harus tetap dingin.

Kami masih mengikuti Tommy. Dia keluar dari gang sempit dan berjalan menuju sebuah rumah. Terlihat perempuan itu mengetuk pintu rumah.

Kami berdiri di kegelapan. Mencoba menyembunyikan diri agar tidak terlihat. Aku cemburu melihat Tommy dan perempuan itu dari tadi berjalan bersama.

Tak lama pintu terbuka, seorang wanita berumur sekitan 40-an tahun keluar dari rumah. Perempuan itu menyalami wanita itu, Tommy juga melakukan hal yang sama.

Kemudian Tommy sedikit berbincang-bincang dengan wanita itu, setelahnya ia pamit undur diri.

Saat memasuki gang sempit yang Tommy lewati tadi. Kami langsung mencegatnya.

"Tommy."

Dia terkejut melihatku. "Kamu kok bisa ada disini?"

Aku tersenyum sedih. "Apa salahku sehingga kamu selingkuh? Aku membosankan ya?"

"Tidak, ini tidak seperti yang kamu lihat. Aku bisa jelasin."

Aku menggeleng pelan. "Udahlah Tom, nggak ada yang perlu di bahas lagi. Aku mau pulang, capek."

"Aku anterin ya?" Bujuk Tommy.

"Nggak usah. Udah ada temen." Tolakku dengan suara lirih.

Aku lelah, emosi yang berubah-ubah menghabiskan energiku.

Tommy tidak menyusul kami. Aku tidak peduli, yang jelas aku mau pulang. Sesampainya di rumah aku di panggil ibuku.

"Nak, ibu di telpon Tommy. Katanya kalian sempat bertengkar karena perempuan. Dia bilang ke ibu, perempuan itu sepupunya."

Seketika kepalaku seperti di siram air es.
Penyesalan menguasai hatiku.

Tamat. 300 kata.