Pemberontak cilik
Kuketuk pintu secara perlahan. Namun, tak terdengar apa-apa dari dalam. Tetapi, aku tidak menyerah. Aku mundur beberapa langkah, lalu kudobrak pintu itu dengan kencang.
"Duak!"
Tubuhku terpental ke belakang. Aku merintih kesakitan. Tak lama kemudian, pintu terbuka dan muncul seseorang yang menatapku khawatir bercampur marah. Aku menatapnya dengan tajam.
"Pokoknya kakak tidak mengizinkanmu. Apalagi mengendarai sepeda motor sendirian ke Rembang"
Aku semakin marah. Kucoba untuk menarik lehernya, tapi tidak dapat kugapai.
"Aku berjanji ini terakhir kalinya aku pergi jauh dari rumah bersama teman sekelasku!"
Namun, kakak menghiraukan ucapanku dan kembali ke dalam kamarnya. Akupun merasa kesal dan marah.
"Sial."
100 kata.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top