9 | Sang Pangeran
Aku merasa ada yang menarik ujung bajuku. Aku menoleh kebelakang. Ada seorang anak kecil yang sepertinya berumur 7 tahun menatapku dengan mata berkaca-kaca.
''Ada apa? kamu sendirian? kemana orangtuamu?''
Dia menggeleng dan tiba-tiba menangis. Aku panik.
''Jangan menangis.. Abang akan bantu mencari orangtuamu.''
Anak itu akhirnya berhenti menangis, diusapnya wajah itu menggunakan lengan bajunya. Dia menatapku lalu mengangguk. Aku menggenggam tangan kirinya, lalu mulai mencari orangtuanya ditengah keramaian pasar ini.
''Apa ada yang mengenal anak ini?'' teriakku.
Beberapa orang menoleh ke anak ini, selebihnya melewati kami tanpa menoleh. Tidak lama, aku melihat seorang perempuan yang sepertinya sedang kebingungan.
Aku merasakan tangan kananku di tarik pelan oleh anak ini, aku pun menoleh kearahnya. Anak itu menunjuk kearah perempuan itu. Kami pun mendekatinya.
''Kakak!!''
Perempuan itu menoleh kearah kami, tiba-tiba dia berlari. Perempuan itu segera memeluk anak kecil ini.
Ah.. mungkin ini kakaknya. Syukurlah.
''Terima kasih telah menemukan adikku.''
Eh. Aku seperti pernah melihatnya.
''Kau.. tuan putri, 'kan? Kenapa kau ada disini? dimana para pengawalmu?''
''Ah.. kau pemuda yang waktu itu ada di depan gua, ya. Aku kesini hanya untuk melihat situasi, dan juga agar adikku terbiasa berbaur dengan rakyat kami.''
''Jadi dia adik anda?''
''Iya. Tadi saat aku sedang membeli buah, dia melepaskan genggaman tanganku. Aku panik. Syukurlah kau menolongnya. Terima kasih.''
''Saya senang bisa membantu anda, tuan putri.''
''Terima kasih, kak.''
Aku menundukkan sedikit badanku, ''Saya senang bisa membantu anda, pangeran.''
''Sudah saatnya kami harus kembali ke istana. Sekali lagi, terima kasih atas bantuannya.''
''Saya mengerti. Semoga anda selamat sampai tujuan tuan putri dan juga pangeran.''
Sang pangeran melambaikan tangannya kearahku sambil tersenyum. Aku pun melambaikan tangan kearahnya.
Gawat, aku kehilangan pemuda itu. Bagaimana caraku pulang? Aku belum mengingat jalan arah rumahnya.
Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku. Aku menoleh kebelakang.
''Syukurlah kau disini. Kamu darimana saja? aku mencarimu.''
''Aku juga mencarimu. Maaf, tadi aku sempat membantu seorang anak kecil yang ternyata adalah pangeran desa ini.''
Dia mengangguk mengerti. Kami pun berjalan pulang ke rumahnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top