10 | Taman Bermain
Tok Tok Tok
Aku bergegas menuju pintu.
''Eh tuan putri dan pangeran.. Silakan masuk.''
''Siapa yang da- oh tuan putri dan pangeran selamat datang.''
''Maaf kami mengganggu kalian pagi-pagi tapi adikku sangat ingin bertemu denganmu. Dan kebetulan aku tau kau tinggal disini jadi langsung saja kubawa kesini.''
''Tidak apa-apa, tuan putri. Kami senang anda mau berkunjung.''
''Aku ingin meminta tolong untuk menjaganya, karena aku ada urusan. Bisakah kau menjaganya sampai nanti siang?''
''Tentu saja, tuan putri.''
''Terima kasih. Aku akan kembali untuk menjemputnya nanti siang.'' Tuan putri pun pergi.
''Pangeran silakan duduk. Aku akan menyiapkan cemilan dan air.''
''Aku dengar kau bukan berasal dari dunia ini. Apa itu benar?''
''Itu benar, pangeran. Aku berasal dari dunia lain, entah itu masa depan dunia ini atau benar-benar dunia yang berbeda.''
''Bisakah kau menceritakan kepadaku tentang duniamu?''
Aku tersenyum melihat antusias pangeran. Pemuda itu datang membawa cemilan serta 2 buah gelas diatas nampan.
''Maaf pangeran saya lupa bahwa saya ada urusan di luar. Apa tidak apa-apa jika pangeran saya tinggal berdua dengannya?''
Pangeran mengangguk. Aku pun mengangguk. Dia tersenyum, lalu bergegas keluar rumah.
''Jadi, bagaimana?''
''Dunia saya tidak terlalu jauh berbeda dari dunia, tapi dunia saya bisa dikatakan lebih maju. Ada banyak gedung-gedung pencakar langit, ada transportasi yang menggunakan mesin seperti mobil.''
Pangeran mengambil cemilan lalu meminum airnya. Tapi matanya tetap fokus memperhatikanku.
''Ada museum, aquarium besar, dan macam-macam bangun lain. Oh, ada taman bermain juga.''
''Taman bermain?''
''Iya, banyak sekali permainan yang seru disana. Anak-anak yang seumuran dengan pangeran bahkan orang dewasa sepertiku masih banyak yang datang kesana. Ada roller coster, bianglala, komidi putar, dan masih banyak lagi permainan yang seru.''
Aku dapat melihat mata pangeran yang terkagum-kagum.
''Kedengarannya seru jika aku bisa kesana, walaupun aku tidak tau apa-apa tentang semua permainan itu. Disini membosankan. Aku cuman bisa bermain di kebun atau pergi ke perpustakaan. Kakak jarang sekali mengajakku keluar istana.''
Wajah pangeran terlihat sedih. Aku hanya bisa tersenyum lirih.
Seandainya aku bisa melakukan sesuatu untuknya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top