Say Hello to Ka'Husnul!

Husnul

Program and Event Organizer

Grup L.A [Lux Aeterna]

Husnul. Nama yang terkadang salah ditulis, menjadi Khusnul. Gadis yang lahir dengan hanya mendapat jatah 11 hari untuk merasakan tahun 2000.

Gadis penyuka film ini berasal dari Kota eks-Keresidenan–Besuki, Kabupaten Situbondo. Dia msih sangat awam dalam dunia kepenulisan. Berusaha terus belajar dalam mengembangkan diri lewat baca-tulis. Dia sejenis gadis yang suka membaca (apapun yang ditemukannya) dan jatuh cinta pada hal-hal yang berhubungan dengan baca-tulis, terkhusus sastra –susastra. Susastra dalam bentuk puisi/syair/sajak, dan sebangsanya.

Baginya, puisi adalah,

“Merahasiakan untuk mengungkapkan.”

Awal mula tenggelam pada keindahan sastra adalah ketika dia belajar membaca puisi pada saat masih duduk di bangku kelas satu sekolah dasar. Kemudian didukung dengan menemukan puisi dan cerpen pada koran harian. Sehingga membawa dirinya mengoleksi cerpen dan puisi, membuatnya menjadi reader yang omnivora.

Namun, ketika duduk di bangku menengah pertama, intensitasnya dalam membaca berkurang. Akibat dari terjunnya dia di pelbagai organisasi.

Hingga tiba di bangku menengah atas, dia memutuskan berorganisasi di PERS –dengan harapan bisa menjadi wadah yang tepat baginya. Benar saja, Allah mengabulkan harapannya. Dua tahun di PERS, dengan satu tahun berada di divisi sastra membuat dia semakin lekat dengan dunia seni baca-tulis. Karena sastra di situ adalah menciptakan dan memperbaiki.

Selain itu, masa SMA dan terjunnya dia di PERS semakin membuatnya jatuh cinta dan menggilai seni baca-tulis. Juga membuatnya semakin lahap dalam berbagai jenis tulisan dan bacaan. Meskipun, terkadang dia harus jungkir balik dalam mencuri waktu untuk membaca akibat dari padatnya tugas sekolah, jungkir balik dalam urusan keuangan untuk bisa membeli buku-buku, jungkir balik untuk bisa menjadi penghuni tetap perpustakaan sekolah demi bersama buku-buku.

Selama SMA juga, keinginan agar tidak hanya membaca, tumbuh semakin subur. Dia ingin menulis. Entah dibilang terlambat atau tidak. Dia ingin menulis. Dia tidak ingin hanya menjadi penikmat. Sehingga membuatnya mengikuti kontes-kontes menulis, di tengah gopohnya dalam menghadapi tugas-tugas yang lain. Meskipun tidak satupun yang berjodoh dalam menempatkan dirinya di posisi juara.

Ketergabungannya di RAWS Community merupakan kebahagiaan tersendiri dan salah satu harapan agar dirinya bisa lebih berkembang dalam dunia seni baca-tulis, selain karena merasa menemukan sesuatu yang dia cari  dan didapatnya di RAWS. Ditambah dengan dirinya–yang hanya memilih sebagai pembaca di wattpad–sudah jenuh dengan cerita klise dan ingin mengedepankan cerita fresh, aman, mengedukasi, sesuai dengan apa yang ada di RAWS. Bismillah, insyaaAllah RAWS adalah perantara dari Allah untuknya. Aamiin.

Salah satu yang menjadi perenungannya, kata-kata dari salah satu penulis kesukaannya,

Jika buku disebut jendela dunia. Lalu, disebut apakah penulis itu?”

Kenalan lebih lanjut di :

Wattpad    : hsnlmu

Instagram    : @hsnl.mu

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top