V. Rizky dan Wahyu

RIZKY memunculkan wujud monsternya. 

Para empat sekawan bergetar tertelungkup. Mereka tak kuat membuka mulut, termasuk orang sebawel Cathy. Seringai Rizky lebar— tunggu! Ini adalah Wahyu. Warna kulitnya merah. Dia mau membebaskan orang-orang yang ia tahan, tapi dengan satu syarat. 

Orang itu harus mau digerinda bagian tubuhnya. 

Sam menunduk, mengucap salam perpisahan. Cathy malah terus menyumpah serapah. Ini adalah saat-saat terakhir mereka. Namun, Andy jengah melihat kecengengan ini. Ia mengajukan diri pertama—dia merencanakan sesuatu. Setelah itu, Nasr ikut-ikutan mengajukan diri. Ia tak akan membiarkan Sam dan Cathy mati yang sudah berkorban banyak untuknya, apalagi Andy. 

Nasr menyukai Andy. 

Wahyu menyeringai menyiapkan gerinda. Sementara itu, Andy mengedipkan mata kepada Sam dan Cathy untuk kabur. Sam awalnya menolak, tali Cathy menariknya. Dia menyuruh Sam untuk percaya: Andy dan Nasr akan selamat. 

Sam dan Cathy beranjak dari kabin. Kali ini, ia akan lewat jalur memutar: Edge of Edge (jalur kecil curam di tepian teli Veigrvollr).

Reeeeeng! 

Bunyi gerinda menggaruk telinga Andy dan Nasr. Keduanya meringis sampai menutup kedua kuping dengan telunjuk. Andy terengah. "Ini semua tak sesuai rencana!" 

"Apa?!" 

Wahyu tiba-tiba melesat ke depan Andy dan Nasr. "Giliran siapa ini?" Wahyu mengayunkan gerinda kepada Andy. 

Nasr cepat-cepat mendorong Wahyu sampai terjungkal. 

"Bocah kurang ajar!" amuk Wahyu. Ia mengayunkan gerinda ke kepala Nasr. 

"Tidak!!!" Andy melompat menendang Nasr. Nahas gerinda itu mengenai telapak tangan kirinya. 

Reeeeeeeng! Krssssk! 

"AAHHHHHHH!!!! SAKIITT!!!" Andy merintih histeris. Semburan merah keluar dari tangan kirinya. Telapak tangannya pun gondal-gandul putus. 

Nasr pun naik pitam. "ANDYY!!!" Ia tak terima melihat perempuan yang ia cintai disakiti, bahkan ini demi melindunginya! "Bjingan kau! Akan kubunuh kau!" 

Nasr merangsak menindih tubuh Wahyu. Dia berebut gerinda yang masih terus berputar. Wahyu tak menyerah, dia juga mendorong gerinda itu ke arah Nasr. Oh tidak. Wahyu lebih kuat! Gerinda itu perlahan menuju ke paha Nasr. "B*JINGAN! SAKIT!!!" 

Nasr mengencangkan ototnya. Dia berteriak. "HYAAAAA!!! MATILAH KAU KEPARAT, B*NGSAT, BJINGAN!" Gerinda mendekati perut Wahyu. Wajah Wahyu memucat. Ia menggeleng seakan berkata oh tidak oh tidak

Nasr semakin memerah. Urat-urat mengulir kencang. Ia mendorong gerinda itu dengan tenaga terakhirnya. Rintihan Andy membuatnya semakin mendidih. "PERGILAH KAU KE NERAKAAA!!!" 

Gerinda mengoyak perut Wahyu. Wahyu yang tak tahan dengan rasa sakit meronta histeris. Ia menggeliat. "TIDAAKK!! SAKIITTT!!!" 

Wahyu meledak, memuntahkan semua isi perut, termasuk kucing-kucing yang sudah ia makan.

Ledakan Wahyu sedahsyat kobaran api kilang minyak. Andy dan Nasr ikut terpelanting. Mereka mengarah ke pusat Veigrvollr. 

Dari ketinggian sejauh ini, mereka tentu akan mati, tidak, bahkan mereka sudah kehabisan banyak darah. 

Nasr menatap Andy lekat-lekat. Ia mendekatkan dirinya ke badan Andy. Nasr merangkulnya. Ia membisikkan sebuah perasaan yang sudah lama ia pendam, "Andy, aku ... mencintaimu." 

Tatapan yang semakin samar membuat Nasr putus asa. Ia mendaratkan ciuman ke bibir Andy, tapi .... 

Molly menangkap mereka. Andy dan Nasr tidak jadi meregang nyawa. Molly cepat-cepat menyuruh Misaka untuk memanggil ambulans. "Oh, kau sudah mati ya, Rizky—juga kau Wahyu."Molly meringis. Sontak semua ingatannya kembali seperti semula. 

Benar kata Rizky, Rassenkrig akan terjadi lagi. Molly akan melakukannya.

Tunggu saja.


Ditulis oleh: rizkywahyufir

p.s. Nasr belum sempat mencium Andy. Molly menangkap mereka lebih dulu

(a/n kasihan ....)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top