Hospital (2)
Chiyo menatap plat nomor di depan kamar rumah sakit, lalu meneguk ludah. Baru saja salah seorang suster memberi tahu bahwa kamar sang adik dipindahkan ... ke kamar VVIP.
Dasar Tenshōin tajir. Terima kasih banyak.
Dengan agak ragu, sang gadis mendorong pintu terbuka, menatap kamar luas yang bahkan lebih modern, indah dan terawat dari apartemen kecilnya. Jangankan apartemen kecil yang ia tinggali; rumah keluarganya saja sudah kalah keren dibanding kamar ini!
Gadis itu kembali meneguk ludah. Sialan. Sekarang, ia malah merasa bersalah karena sudah bersikap bangsat kepada Eichi.
"Onee-chan!"
Sebuah suara agak berat berseru memanggil ceria, membuat sang gadis menoleh. Di atas ranjang, duduk seorang remaja laki-laki berwajah pucat dengan rambut hitam dan iris delima. Ia tampak sedikit lebih muda dari sang gadis, tetapi pada saat yang sama, ia tampak begitu lelah sehingga kulit putihnya tampak nyaris sepucat mayat.
Pemuda itu tersenyum, melambaikan tangannya pelan sementara satu tangannya lagi sibuk mengetik sesuatu dalam laptop yang diletakkan di meja lipat ranjang.
"Chihiro," Chiyo akhirnya angkat suara, berjalan mendekati sang adik, "Kau ... suka kamar barumu?"
"Sangat!" Chihiro menjawab spontan, irisnya berkelip antusias, tampak begitu kontras dengan penampilannya yang tampak nyaris seperti mayat, "Aku kaget, lho, saat mendadak dipindahkan! Aku kira mereka salah pasien, tapi ternyata tidak!"
Pemuda itu tertawa renyah, kemudian melanjutkan, "Dan wi-fi di sini kencang! Hore!"
"Kau---dasar tukang colong wi-fi gratisan!" Chiyo berseru gemas, mengacak-acak rambut adiknya. Pemuda itu tertawa terbahak-bahak---hanya untuk terbatuk keras setelahnya.
"Ah, Chihiro!" sang kakak berseru panik, mengelus pelan punggung sang pemuda, sementara satu tangan siap menekan bel pemanggil suster. Namun, sedetik kemudian, gerakan tangannl yang mengelus punggung itu terhenti.
Ada benjolan baru lagi di punggung adiknya itu.
Fibrodysplasia ossivicants progressiva (FOP)---adalah penyakit yang diderita Chihiro, secara garis besar merupakan penyakit pertumbuhan tulang secara abnormal di luar kerangka tulang. Pertumbuhan tulang yang abnormal akan menggantikan jaringan ikat pada tubuh termasuk struktur tendon dan ligamen. Singkatnya, tubuh penderita akan berubah menjadi tulang sepenuhnya. Sebuah penyakit sangat langka dengan hanya 800 kasus pernah tercatat di dunia ...
... dan Chihiro mengidapnya tanpa mampu sembuh sama sekali, sebab penyakit ini belum memiliki obat.
"Onee ... chan ...."
Suara lirih Chihiro memanggil, seraya pemuda itu menggenggam pergelangan tangan sang kakak dengan tangan gemetar. Ia tersenyum tipis, untuk sesaat tampak begitu lelah, begitu sakit, begitu ... merasa bahwa mati ada baiknya.
"Panggil ... dokter ...," pemuda itu berbisik, bersusah payah bicara di sela-sela napas yang tak beraturan, "Ada ... tulang baru ... tumbuh ... di ... tulang rusukku, maka ... nya ... napas ... agak ...."
Satu kalimat dan Chiyo nyaris meninju bel pemanggil suster dengan sekuat tenaga. Iris sang gadis memelototi adiknya dengan panik, sementara keringat dingin mulai membasahi tangan dan dahi. Ia berhati-hati mengelus punggung Chihiro demi menenangkan sang adik, berusaha tak menekan satu benjolang pun, sebab bahkan luka kecil mampu menambah pertumbuhan tulang pada badan penderita penyakit FOP.
Chiyo menarik napas dalam, lalu mengembuskannya dengan sedikit gentar.
Ia tak mampu.
Ia tak mampu melihat ini terus.
Ia tak mampu menatap derita secara konstan.
Ia tak mampu melihat Chihiro tersakiti.
Ia tak mampu melihat Chihiro ... hidup, terus seperti ini.
Pintu kamar menjeblak terbuka, diikuti beberapa pasang langkah yang mendekat dengan tergesa-gesa. Para suster mulai bekerja, nada berbahaya terdengar dari suara mereka, sementara salah satu suster menuntun sang gadis ke sofa, menyuruh gadis itu duduk.
Suster itu berkata sesuatu, tetapi, Chiyo hanya mampu terdiam.
Dunianya ... mendadak hitam.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top