Kupu - Kupu
Aku tidak tahu,
Aku tidak mengerti,
Lalu aku melihatmu
Dan sekarang aku percaya
Orang-orang itu tidak berbohong
Jika kupu-kupu bisa berterbangan dalam dadamu
[][][]
Biasanya Gemini akan balas membantah, akan merasa dunia ini tidak adil karena Ayah dan Papanya tidak pernah mau memihaknya dalam keadaan paling genting sekalipun. Dia bahkan masih ingat saat dirinya berumur tujuh tahun, saat ia mendorong Prom dari sepedanya karena bocah itu mengejek dirinya yang kurang berbakat mengayuh pedal sepeda. Prom jatuh tersungkur, wajahnya mencium aspal jalan namun Gemini tidak peduli. Prom tidak tampak menyedihkan, dia hanya menyebalkan dari awal sampai akhir. Lalu datanglah Papa-nya, melotot pasrah dengan kelakuan Gemini. Lalu di akhir cerita, Gemini sama sekali tidak meminta maaf, ia lebih suka di jewer Papa-nya hingga berkacca-kaca menahan sakit daripada meminta maaf pada si sialan Prom. Hingga sekarang Gemini masih kesal walaupun mereka masih berteman. Dia masih ingat rasa sakit dari jeweran Papa-nya, tolong ingatkan saja Gemini kalau dia masih harus membalas dendam pada Prom suatu saat nanti.
"Oh tentu walaupun buta kau harus meminta maaf, benar, itu sangat baik, kau anak yang baik walaupun buta."
Gemini dan mulut sialannya memang sangat menyebalkan.
"Ai Gem!" Bocah yang baru saja beranjak dua belas tahun itu menoleh sambil bertanya-tanya kenapa Papa-nya suka sekali berteriak padanya. Tolonglah Gemini ini salah apa lagi?
"Minta maaf pada Fourth!"
Gemini menatap malaikat─ouch, bocah bernama Fourth yang tepat ada di hadapannya dalam hening singkat. Tanpa membantah ia tarik lengan bocah malaikat itu kemudian menjabat tangannya yang lembut dan terasa sangat nyaman. "Maaf, Papa-ku memang suka berteriak, jangan hiraukan dia naa."
Kemudian telinganya yang memerah karena berjabat tangan dengan sang malaikat kini terasa panas, bukan apa-apa, Papa-nya yang sangat suka berteriak itu lagi-lagi menjewernya dengan ganas. Sialan!
Ada teriakannya yang memenuhi udara, dengusan kesal Papa, lalu entah bagaimana renyah tawa dari Fourth kini menjadi satu-satunya yang membuat dunia Gemini berhenti seketika.
Senyumnya yang indah, mata sipitnya yang melengkung seperti bulan sabit, lalu rona merah muda yang menjalar di seluruh pipi putihnya. Semuanya tampak menggemaskan dan indah dalam kosa-kata yang tidak bisa Gemini jabarkan.
Dia merasa jatuh,
Terpesona...
Lalu rasa sakit dari jeweran Papa tak lagi dia rasakan sebab dadanya telah penuh oleh perasaan asing yang menggelitik dan memenuhinya dengan rasa bahagia.
Gemini si bocah sialan, dia hanyut dalam dunianya yang baru bernama Fourth. Ia tenggelam dalam lautan kupu-kupu nakal yang menggeletiknya tanpa tahu waktu.
"Phu, ayo hentikan jeweranmu itu. Gemini bahkan tidak bisa berteriak lagi, ayo cukup biar aku yang mengajarinya sopan santun, Oke?"
Telinga Gemini memang selamat, namun hatinya sudah tertawan. Semua terlambat, dia sudah di rampok oleh makhluk menggemaskan yang masih di ragukan kemanusiaannya oleh Gemini, Fourth namanya. Malaikat jatuh yang mengaku buta.
Ayahnya menarik Gemini, memegang bahunya lalu bertanya. "Apa yang kau katakan hingga membuat Papa-mu marah hah?"
Mata Gemini bergulir lelah, dia sudah mempersiapkan jawaban namun suara lembut lain malah menjawabnya. "Paman, maaf aku tadi tidak sengaja menabraknya."
Nah, nah... dia memang tidak seperti manusia lain.
Fourth mungkin benar-benar malaikat.
[][][]
[w/n : gatau, aku gemas sekali sama bocil-bocil ini jadi akan di usahakan up lancar sih ya. Semoga suka, jangan lupa vote dan komen! Salam Sayang, Badut]
p.s : nanti di setiap bab bakal ada sajak-sajak gemas punya Gemini buat Fourth gitu
p.s.s : kalau kalian ngikutin cerita RASA-SUARA versi BrightWin, ini itu remake tapi dengan alur dan plot yang sangat baru juga berbeda.
p.s.s.s : enjoy ya!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top