Nastar dari Kakak Tetangga
"Assalammualaikum," ucapku lirih.
Walau kutahu tidak ada yang menjawab salamku.
Kuletakkan sajadah di lengan kursi. Suasana rumah yang sepi membuatku masygul. Pasti sangat berbeda dengan suasana di rumah orang tuaku.
Manikku tertumbuk pada kotak cokelat yang kuterima dari kurir kemarin sore.
Nama yang tertulis sebagai pengirim membuatku berdebar.
Setelah kubuka, isi kotak tersebut ternyata setoples nastar dan sebuah kartu ucapan.
"Minal Aidzin Wal Faidzin, Dek. Semoga kita lekas bertemu lagi."
Aku tak bisa menahan senyumku. Lebaranku tidak jadi kelabu. Setidaknya ada nastar kiriman kak Arga yang menemaniku.
Muhammad Arga Widjaja.
Si kakak tetangga sekaligus pemilik hati ini sejak setahun lalu.
🍁🍁🍁
By NingsNingrum
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top