Because i want you

Nakachi x Yandere! Echa

------------

Misteri ini datang akhir akhir ini.

Mayat seorang siswi ditemukan di beberapa ruangan sekolah. Baik itu kelas, ruang lab, bahkan belakang sekolah.

Awalnya Nakachi bodo amat sih, tapi, lama lama ia bingung dan penasaran. Pasalnya, semua korban adalah gadis yang baru saja menyatakan perasaan nya pada Nakachi.

Nakachi sudah punya pacar, namanya Echa. Hubungan mereka berdua itu tidak ada yang tahu. Itu karena Echa itu pemalu. Nakachi tidak mau Echa tertekan karena menjadi populer juga.

"Ne, Naka.... Aku takut..." gumam Echa pelan saat setelah ditemukannya mayat di belakang sekolah.

"Tidak usah takut.... Ada aku..." Kata Nakachi sambil tersenyum.

Nakachi pov

Aku harus menyelidiki ini. Ini benar benar aneh.

Tak lama setelah Echa pergi ke kelas nya, seorang siswi menghampiriku.

"Ne, Takanashi-kun.... Bisa bicara sebentar?"

Aku menatap gadis itu. Arisugawa Sakura. Kapten klub cheers.

"Ya? Ada apa?" kataku.

Author pov

"Bisa kita bertemu nanti saat istirahat? Di taman belakang?" kata Sakura.

"Hm? Tentu. Aku kosong hari ini." kata Nakachi.

"Baiklah! Sampai bertemu nanti." kata Sakura sambil berlari meninggalkan Nakachi.

Tanpa Nakachi sadari, sepasang mata menatap dirinya dan Sakura.

-skip saat sepulang sekolah-

Nakachi berjalan ke taman belakang sekolah. Dia melihat Sakura melambaikan tangannya lalu menghampirinya.

"ada apa?" kata Nakachi.

"Ne, Takanashi-kun...."

"Hm?"

"Aku mencintaimu... Takanashi-kun! Jadilah pacarku!" kata Sakura.

Echa POV

Aku mengikuti Naka ke taman belakang. aku melihat Naka dan Sakura berbicara.

Aku mulai geram saat mendengar Sakura menyatakan perasaan nya pada Naka dan meminta Naka menjadi pacarnya.

Author pov

"Arisugawa-san, gomen. Aku tidak mau." kata Nakachi

"E-eh?? Ke-kenapa??" kata Sakura

"Aku menyukai gadis lain." kata Nakachi

"Ta-tapi!" Sakura menggenggam tangan Nakachi. "Kumohon! Jadilah pacarku walaupun hanya sehari!" kata Sakura.

Echa yang menatap mereka dari tempat persembuyiannya mulai kesal dan marah pada Sakura.

"Beraninya dia menyentuh Naka!" batin Echa kesal.

Nakachi menghela nafas. "baiklah." kata Nakachi menyerah.

"Kalau begitu besok kencan yuk!" kata Sakura senang.

"Baiklah... Tapi setelah itu kita putus." kata Nakachi.

Nakachi pov

Sialan. Arisugawa-san memaksa sekali. mau tidak mau aku harus mengiyakan nya.

Semoga Echa tidak tahu ini.....

Author pov

Nakachi pamit pulang pada Sakura.

Sakura masih senang dengan jawaban Nakachi.

Perlahan, Echa mendekati Sakura dan tak sengaja menabrak Sakura karena ia berjalan sambil menunduk.

"A-ah! Su-sumimasen! Sumimasen!" kata Echa panik sambil membungkuk.

"Eh? Daijobu~ kau Torimaru Echa kan?" Kata Sakura.

"Ha-hai'! Torimaru Echa desu!" kata Echa masih agak panik.

"Santai saja... Kau kenapa? Kok berjalan sambil menunduk?" Tanya Sakura.

"A-ano... Aku menghilangkan liontin kalungku disini...." kata Echa.

"Sepertinya kau terlambat, taman ini baru sama dibersihkan." kata Sakura.

"A-ah... Tidak..." kata Echa sedih.

"Hei... Jangan sedih... Mau kuantar membeli kalung baru?" kata Sakura sambil memegang bahu Echa.

Echa pov

Aku mengangguk. "Ha-hai'... Arisugawa-san..."

"Panggil Sakura saja ya Echa..." kata Sakura. "Kalau begitu ayo."

Sakura berjalan di depanku. Aku mengulum senyuman aneh ku. Rencanaku berjalan mulus.

setelah membeli kalung, kami kembali ke sekolah karena ada barang Sakura yang tertinggal.

"A-ano... Sakura... Aku juga lupa membawa catatan ku... Antar aku ke kelasku ya?" kataku pelan.

"Ha'i! Ayo." kata Sakura.

Kami pun berjalan ke kelasku. Suasana kelasku sudah sangat sepi. Aku berjalan ke bangku ku dan menaruh tas di atas meja.

Sakura duduk di atas meja yang ada di sebelah bangku ku.

"Ne, Echa. Kau punya orang yang kau suka?" tanya Sakura.

"Eh? Ha-ha'i. A-aku punya..." kataku pelan

"Coba saja nyatakan perasaanmu padanya. Siapa tahu diterima. Seperti aku dengan Nakachi-kun. Walaupun hanya sehari." kata Sakura.

"Ne, kalau misalnya orang yang kusuka sudah punya pacar bagaimana?" kataku pelan sambil berjalan menutup pintu kelas.

"Echa? Kenapa ditutup??" kata Sakura bingung.

Aku memakai sarung tangan karetku. lalu mengeluarkan pisau lipat dari tasku.

"kau bilang kau pacaran dengan Nakachi-kun ya?" kataku pelan.

Sakura mulai gemetar sambil menatapku.

"E-echa..?? Kau... Mau apa??" katanya gemetar

"Kau tahu, aku suka Nakachi. Aku sudah pacaran dengannya, dan kau seenaknya memintanya jadi pacamu?! Nakachi itu milikku!" kataku sambil menggores pipi kanan Sakura.

"I-ittai!" jerit Sakura.

Aku menarik Sakura ke belakang kelas dan mengikat tangannya.

"Ne, aku tidak suka ada orang yang merebut milikku. Aku tidak suka! Aku akan menghabisi orang orang itu! Termasuk kau, Sa-ku-ra-chan~" kataku sambil menusuk mata Sakura. Darah segar muncrat keluar dan mengenai tanganku, bahkan pipiku juga kena. Aku menjilat darah yang ada di tanganku.

Sakura menjerit sangat kencang. Aku langsung menusuk lehernya dan menggerakkan pisauku ke leher bagian kanannya.

"Jangan ribut Sakura-chan~" Kataku pelan sambil menarik pisauku dan menatap Sakura yang sudah tak bernyawa. Aku pun mulai memotong motong tubuhnya.

"Ini hukuman untukmu Sakura-chan!" kataku sambil terus memotong motong tubuhnya.

Tiba tiba....

"E-echa?" aku mendengar suara orang yang familiar. Aku menoleh dan melihat sosok Naka yang terkejut.

"Na-ka?" kataku kaget. Aku panik sekarang.

"Echa, jadi kau pelaku nya? Aku tak percaya.." kata Naka.

"Ini demi Naka..." kataku sambil berjalan mendekatinya.

"Echa, aku tidak peduli itu demi aku atau apa, aku tidak suka sifatmu ini." kata Naka. Kata katanya menusuk dadaku.

Naka berbalik. Aku mengeluarkan saputangan dan meneteskan obat bius di saputangan nya. Perlahan aku mendekati Naka dan menutup mulut dan hidungnya dengan saputanganku

Nakachi pov

"Ukh!" a-apa ini?!

Perlahan, mataku berat. Kesadaranku hilang....

-skip-

Aku membuka mataku. Disini gelap.... Aku mencoba menggerakkan tanganku.

Aku menoleh ke belakang. Tanganku terikat. Apa ini??

KRIET...

Kudengar suara pintu terbuka. Sesosok gadis dengan surai coklat mendekatiku.

"Naka~" katanya sambil mengusap pipiku.

Aku menatap sosok nya.

"Echa, lepaskan aku." kataku.

Echa menggeleng.

"Tidak mau~ nanti aku kehilangan kamu..." kata Echa pelan.

"aku tidak akan meninggalkanmu." kataku meyakinkannya.

"Kau akan tetap disini." kata Echa.

Dan tiba tiba, sesuatu menusuk punggungku. Mataku terasa berat dan terpejam....

Echa pov

2 hari kemudian.....

"Naka... Ayo makan..." kataku sambil masuk ke kamar nya sambil membawa sepiring sandwich.

Aku duduk di kasurnya dan menatap dirinya.

"Kenapa makanan kemarin tidak dimakan??" kataku heran sambil mengusap pipinya yang dingin.

Matanya terus terpejam. Tidak ada tanda kehidupan.

"Ahahahaha..... Aku lupa.... Kau tertusuk ya.... Maafkan pisauku yang nakal itu ya Naka~" kataku.

"Sekarang kau akan selalu ada di sisiku. Aku melakukan ini karena aku menginginkanmu..." kataku sambil mengecup pipi Naka yang dingin. Lalu mencium bibir pucat nya.

-besoknya-

Aku berdiri di sebelah kasur Naka sambil menatap tubuh kaku nya.

"ne, disana kau tidak bersama gadis lain kan?" tanyaku.

"Sepertinya aku harus menyusulmu." kataku sambil mengeluarkan pisauku lalu menusukkannya tepat di dadaku.

"Uhuk!" darah segar keluar dari dadaku dan mulutku. Tubuhku terhuyung ke depan.

"Aku datang, Naka..." kataku pelan sebelum mataku terpejam dan nafasku terhenti.

=END=

A/N

Gaje? Iya gaje :'D

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #random