Suho
.
.
Sekarang aku sedang makan malam dengan Suho rasanya masih canggung, aku tidak tau harus menganggap apa makan malam ini yang pasti kami hanya berdua.
"kenapa tadi kau menangis?"
Dia bertanya secara tiba-tiba oh may aku harus menjawab apa? aku bingung apa aku harus membuat kebohongan atau kejujuran otakku tidak bekerja, lidahku terasa kelu, tubuhku membeku ingin rasanya aku menjerit mengeluarkan rasa kesalku karena ketahuan sedang menangis di tempat sepi tadi.
"kau tidak ingin cerita??"
"ah anu Suho aku..."
"kau tau tidak nama asliku siapa?"
"hah? Apa maksudmu? Namamu Suho kan?"
Aku berfikir sejenak aku menyukai Suho tapi aku tidak tau menau tentang nama keluarganya atau nama aslinya, benar saja Baekhyun pernah bilang nama Suho itu hanya nama panggungnya dan yang aku tau semua orang memanggilnya dengan nama itu, kecuali ketika Suho dan gengnya sedang bercanda mereka memanggilnya dengan panggilan mr. J.
"Kim JunMyeon." ucapnya tiba-tiba.
"astaga Kim J itu apa?" aku menutup mulutku yang menganga dan tangan kananku menunjuk kearahnya.
Aku menganga tidak percaya jadi yang waktu itu mengirim pesan tengah malam yang menanyakanku dan mengucapkan selamat malam padaku beberapa malam terakhir ini adalah Kim JunMyeon atau Kim Jongin??
"kim J apanya ahmm sudah ak...aku r..rasa kita pulang...saja sekarang."
"ah iya baiklah."
Entah kenapa jalan menuju rumahku terasa begitu jauh sekali saat bersama Suho, bukan karena nyaman ternyata kami beberapa kali berkeliling karena salah jalan aku sudah memberitahukan padanya kalau dia salah mengambil belokan tapi dia bilang ingin mencari jalan pintas.
Dari tadinya aku malah menjadi pusing dan perutku terasa aneh aku mulai mual pasti sekarang aku mabuk jalan, seperti apa wajahku sekarang tidak bisa aku jelaskan karena aku tidak melihat cermin.
"kau tidak apa?"
"mmmmmnbbjjnbbcfghgcccbbvbbbbbvl."
"kau mabuk." dengan cepat Suho langsung meminggirkan mobilnya, dengan cepat aku melepas seatbelt yang melingkari tubuhku aku buru-buru keluar dari mobil, dan aku terjatuh tapi dengan sigap aku bangkit karena jatuh sendiri maka aku harus bangkit sendiri pula, aku memuntahkan semua yang aku makan tadi di trotoar jalan, masa bodoh kalau ada yang melihat aku benar-benar sangat pusing dan mual mungkin mereka akan beranggapan kalau aku sedang hamil.
Suho memegangi punggungku dia memijat-mijat ku sekuat tenaganya bukannya nyaman malah sakit.
"sudah, terima kasih aku sudah tidak apa-apa." ucapku menyela kegiatannya untuk memijat punggungku.
"hah sukurlah," ucapnya dengan wajah yang sangat kawatir.
"ini minum." Suho memberikanku sebuah minuman soda kami sedang beristirahat di dekat sebuah supermarket, karena aku masih merasa agak pusing dan lagi tidak ada pembicaraan antara kami akupun bingung kenapa aku bisa begitu pendiam saat didekatnya padahal aku sangat ingin bicara banyak hal dengannya.
Aku memandangi wajahnya ini adalah pertama kalinya aku bisa berduaan dengan Suho melihat wajahnya memandangi matanya meskipun dari samping.
"hhhhhhmmmm tidak terasa sudah hampir satu minggu aku menjadi manager kalian ya."
"ehmm."
"awalnya memang terasa keterlaluan memang kalian memutuskannya sendiri tanpa perduli pendapatku." ucapku dengan membuat nada bicaraku sedikit kesal.
"maaf," cicitnya pelan.
"kenapa minta maaf?"
"waktu itu aku sudah bicara keterlaluan saat menolakmu."
"ahh itu, awalnya aku memang sangat dendam dengan ucapanmu itu."
Suho menatapku dengan tatapan memelas aku yang melihatnya antara senang sekaligus tidak tega aku hanya bisa tersenyum melihatnya.
"setelah hari itupun aku masih nekat ingin membalas dendam padamu, benar waktu itu aku bertekat untuk membututimu sampai ketahuan oleh Baekhyun dan yang lainnya "
Suho diam dia hanya memandang lurus kedepan begitulah dia sangat berbeda dihapanku, seakan memiliki kepribadian ganda aku hanya memelas melihatnya dari arah samping dan tanpa berfikir panjang lagi aku mengajaknya untuk pulang dan kali ini aku yang akan menunjukkan jalan yang benar padanya agar tidak salah arah lagi.
"terimakasih untuk tumpangannya," ucapku sembari membungkuk karena aku sudah berdiri diluar mobilnya sekarang.
"tidak, terimakasih karena sudah menyukaiku."
_06.20 ㏂
Aku berangkat pagi hari ini bukan karena rajin itu karena aku sedang bahagia sepanjang jalan aku terus bersenandung sampai kesandung.g aku langsung menuju ruang latihan EXO ya itu nama grup Suho dan kawan-kawannya meskipun aku baru tau sih.
Mereka ada latihan pagi hari ini begitu kata Suho, dia mengirim pesan padaku pagi tadi bayangkan bagaimana aku tidak bahagia malam harinya aku berkencan dengannya dan pagi harinya dia mengirim pesan padaku serasa pacaran saja sudah.
"selamat pagi!!!" seruku sembari tersenyum bahagia kearah dinding, yah tentu saja kearah dinding ruangan latihan mereka ternyata sepi tidak ada orang dan aku dibohongi oleh Suho pula, aku tidak sanggup berkata apapun aku sudah seperti orang gila pagi ini bangun pagi dan langsung berangkat kesekolah tanpa sarapan, lalu aku teringat satu hal lagi ternyata ini hari terakhirku menjadi manager mereka aku menjadi lesu seketika.
"kau sudah datang."
"Suho kemana yang lainnya?"
"tidak ada."
"bukannya kau mengirim pesan padaku untuk kese..."
"ayo pergi kencan."
"hah?" aku terkejut, tentu saja terkejut seorang Suho yang telah menolakku beberapa waktu lalu mengajakku berkencan sekarang.
●
●
●
Suho menarik tanganku berlari di koridor sekolah yang masih sepi, aku merasa seperti berada didalam sebuah film kalau sekarang hayalanku tembus aku sudah memakai gaun pengantin dan seorang pangeran tampan membawaku kabur dari resepsi pernikahan.
Tapi itu hanya hayalan guys sekarang kami berhenti di sebuah toko pakaian, tidak tau untuk apa yang pasti tidak mungkin untuk memesan baju pengantinkan aku hanya diam sementara Suho begitu aktif dia memilih-milih baju yang cocok untukku sepertinya dia punya hobby yang aneh selain hobby membuang uang dia juga hobby belanja, sekarang pakaian yang aku pegang sudah sangat menumpuk dan dia menyuruhku untuk mencoba satu persatu gila saja memangnya aku ada acara apa sampai harus pilih-pilih pakaian segala.
"aku tidak mau mencoba semua pakaiannya."
"lalu kau mau apa?"
"aku hanya akan memakai pakaian yang cocok denganku."
"(y/n) jangan bilang kau ingin pakai seragam saja untuk bolos."
Aku melihat penampilanku benar juga aku masih memakai seragam sekolah lengkap tidak mungkin aku bolos dengan seragam, dengan malas aku mengambil sepasang atasan dan rok serta sepatu yang sudah aku lirik dari tadinya, tentu saja tidak berniat mengambil pakaian pilihan Suho memangnya aku ingin kepesta memakai dress bling bling yang harganya selangit.
Ketika melihat pantulan pada cermin aku merasa nyaman dengan pakaian yang aku kenakan terlihat cocok untukku tentu saja aku inikan cantik.
"cantik!!"
Tiba-tiba saja Suho sudah ada di belakangku dan dia mengatakan sebuah kalimat yang sedang aku fikirkan, saat aku membalikkan badanku ternyata dia sudah memakai pakaiian santai dan ketika aku perhatikan pakaian kami terlihat senada bagaikan pasangan, tidak dapat aku katakan yang pasti kami benar-benar terlihat seperti pasangan sekarang aku tersenyum sendiri memikirkan hal-hal yang sedang ada di otakku.
"ayo kita pergi."
Tanpa banyak bicara lagi Suho menggenggam tanganku yang berhasil membuatku menjadi senang, tentu saja aku senang sekarang hatiku serasa sedang berteriak-teriak kegirangan bahagia wajahku memerah aku tidak bisa menutupinya aku terus tersenyum sepanjang jalan.
Jadi pertama-tama kami pergi kesebuah taman bermain dan menikmati banyak wahana, dan disitu aku baru sadar kalau Suho itu benar-benar norak dia berteriak ketika kami memainkan sebuah game mobil-mobilan dan itu terlihat lucu dia terlihat tampan dan bodoh secara bersamaan.
Setelah bosan kami mencari tempat makan di pinggiran jalan, setelah itu mencari tempat lagi untuk bermain dan yang pasti aku sangat senang bersama dengannya aku tidak merasa bersalah karena sudah bolos dari sekolah tidak memberi kabar pada Luhan, meskipun setelah ini mungkin kami akan sangat jarang untuk bertemu semua bukan masalah untukku.
Bahkan sampai sore haripun aku tidak sadar sekarang kami berada di tempat terakhir di sungai han tempat favorite segala umat yang membuat ff.g, kami berdua duduk disebuah kursi taman sambil menatap banyak pasangan disitu kadang kami terkekeh melihat hal yang tidak lucu sekalipun.
"(y/n)!!"
"hhhhmm?"
Suho terdiam dia menatapku intens lalu tersenyum kearahku, aku yang melihat pemandangan cerah di bawah lampu jalanan yang cukup redup merasa malu sendiri aku tidak sanggup lama-lama memandang Suho dengan wajah seperti itu.
"sepertinya aku juga menyukaimu."
Maaf kelamaan 😁
Ada yang kangen gak sih/?
TERIMAKASIH UNTUK 1K READERSNYA 😭😭 terimakasih readers, siders(apaan dah), voters, dan juga bacoters 😭😭
Mampir ke work temenku yuk ☺️ ceritanya bagus rekom buat di baca
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top