Suho
Ada yg bilang memendam rasa terlalu lama itu menyakitkan...
Akan sangat mudah untuk menyatakannya 'aku cinta padamu' kalau orang yg kau suka itu cuma orang biasa.
Tapi...
Lain halnya denganku yg ternyata terjebak dengan cinta kepada seorang pangeran kaya yang sangat sombong dan tidak berperasaan.
Aku mematung melihat pemandangan yang luar biasa indahnya.
Aku seakan merasa melihat pangeran dari negeri dongeng versi aslinya.
"selamat pagi tuan muda," sapa seorang pria tua kepada tuannya yang keluar dari dalam mobil. "apa menu makan siang tuan muda hari ini?"
"seperti biasa saja."
"baik tuan."
Dengan gaya yang sangat elegan dia berjalan kearahku.
Tidak dia hanya melewatiku.
~deg deg deg~
Pandangan kami bertemu dia memandang kearahku bodohnya aku tidak kuat menahan pesonanya.
"anu Suho aku menyukaimu, tolong jadilah pacarku." ucapku tiba-tiba.
Semua mata tertuju kearahku seakan memandang jijik dan tak percaya aku melakukan hal memalukan didepan umum.
"siapa namamu?"
"aku aku (y/n)."
"dari kelas mana kamu?"
"aku dari kelas 11-3!!"
"humm baiklah (y/n) dari kelas 11-3 jangan terlalu terburu-buru mengambil keputusan yah." dia bicara sambil tersenyum kearahku. "kau fikir kau pantas bersanding denganku, ngaca dulu ya."
Bagaikan di sembar petir dibalik wajah bak malaikat yang dia miliki itu dia benar-benar sangat biadab dan tak berprasaan dia menghancurkan mimpiku menyakitkan sangat menyakitkan.
Yatuhan aku menganga dan serasa ingin menangis didepan umum aku di tolak mentah-mentah.
"HEI SIALAN KAU!!! BISA TIDAK KAU MENGGUNAKAN KATA YANG LAIN UNTUK MENOLAKKU, AKU BERSUMPAH SUATU HARI NANTI KAU AKAN MENCINTAI SESEORANG DAN KAU AKAN MERASAKAN BAGAIMANA RASANYA CINTAMU DIHINA AKU MEMBENCIMU SIALAN BRENGSEK."
Seakan-akan didukung oleh alam tiba-tiba saja hari yang tadinya cerah menjadi mendung dan hujanpun ikut turun, orang-orang yang tadinya berkumpul di lapangan berhamburan masuk ke gedung sekolah.
Sementara Suho??
Dengan sigap pelayannya memberikan sebuah payung untuknya, kami masih berhadapan aku basah kuyup diselimuti kekesalan bahkan rasa dinginpun tidak aku rasakan dia memandangku dengan tatapan dingin lalu masuk begitu saja.
'sialnya kenapa aku malah seperti gadis murahan begini sih?'
"(y/n) apa yang kau lakukan hujan-hujan begini??ayo cepat masuk."
"Queen aku kedinginan."
"cepat masuk dan ganti bajumu bodoh."
"achoo~ achoo~"
"mengganggu sekali, aku tau kau ini bodoh tapi tidak aku sangka ternyata kau juga tolol."
"berhenti memarahiku aku sedang patah hati tau."
"aku memberikan pencerahan untukmu agar tidak melakukan hal yang memalukan lagi."
"kenapa dia menolakku mentah-mentah begitu hatiku sakit sekali huhu achoo~"
"memang benar-benar seperti sampah kau ini, sekarang untuk apa kau ingat-ingat lagi sih."
"apa aku ini kurang menarik Queen?"
"kau ingin balas dendam tidak?"
.
.
.
Setelah sekolah selesai aku dan temanku Queen mulai melakukan misi kami, aku akan membalas si Suho itu dia bukan pangeranku lagi, akan aku buat dia bertekuk lutut dihadapanku menyembah cinta dariku tunggu saja pembalasan dari gadis yang tersakiti ini.
"hei kamu sudah gila yah untuk apa mengeluarkan ekspresi wajahmu yg menyeramkan begitu??"
"aaaahhhh sejak kapan Luhan kau disini?"
"kau lupa ya aku dan sahabatmu Queen ini adalah jodoh yang telah ditentukan tuhan."
"aku menyesal memiliki kakak sepertimu."
"kali ini apa salahku?"
"berikan sebagian kecantikanmu untukku sialan." ucapku sambil menyambar wajah Luhan .
"sialan kau anak monyet menyingkir dariku."
"apa kau bilang aku anak monyet, berarti kau adalah kakak monyet ini sialan."
"hei kalian berdua hentikan kalian membuatku hampir gila, aku tidak tahan lagi aku ingin pulang saja."
"Queen tunggu baiklah kami akan menjadi anak yang baik kali ini."
"Queen sayang kau kenapa apa kau sakit hati melihat aku punya saudara macam dia."
Luhan benar-benar sialan dia terus menghinaku didepan Queen, dia terus bermanja-manja pada Queen seperti anak anjing yg bertemu majikannya dia sangat patuh pada Queen.
Aku menyesal mengenalkan Queen padanya sangat menyesal, sampai hari ini aku tidak rela membawa Queen kerumah karena aku hanya menjadi obat nyamuk atau orang ketiga antara mereka berdua.
Aku mengerjakan PR yg memang diberikan oleh guru disekolah, tapi niat awalku adalah menyusun siasat bersama Queen untuk membalas Suho tapi karena Luhan aku jadi berkutat dengan buku Fisika sialan ini.
"Luhan bisa tidak kau pergi keluar aku sedang ingin bersama Queen, dan ada hal penting yang ingin kami bicarakan sekarang."
"ya benar Luhan sayang aku sedang ada masalah yang harus kami selesaikan secepatnya."
"baiklah aku keluar kalau aku hanya jadi pengganggu disini."
"ah tidak bukan begitu."
"ya keluar saja sekarang tidak usah banyak drama."
Aku menyeret Luhan dengan paksa membawa dia keluar dari dalam kamarku, meskipun dia cukup berat untuk ukuran pria bertubuh kurus, aku menendang dia tepat didepan pintu dia terus-terusan berteriak menyumpahiku sayangnya tidak aku perdulikan memang sudah kebiasaannya seperti itu.
Kami adalah saudara kandung dia lebih tua sekitar tiga atau empat tahun lah pokoknya segitu dariku, dan sialnya dia lebih cantik dariku yang notabenya adalah wanita tulen tapi bukan berarti aku tampan ibarat kata aku hanya dapat sebagian kecil dari kecantikkannya tapi aku masih termasuk diatas rata-rata kok tenang saja.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top