Kim Junmyeon [end]




"sepertinya aku juga menyukaimu."

"hah??" aku membelalak, aku tidak percaya sejak kapan Suho menyukaiku ah airmataku serasa ingin keluar bagai mendapatkan sebuah hadiah besar Suho bilang kalau dia suka padaku.




"sialan kau!!"


~buk~


"hentikan jangan pukul Suho." aku berusaha menahan orang yang dengan brutalnya memukul Suho tapi dia masih terus melayangkan tinjunya kearah Suho.

"Luge hentika ku bilang."

"kamu itu sadar gak dari awal kamu gak pernah sekalipun ngelawan gege, tapi sejak kenal dengan si brengsek ini kamu jadi suka bolos sekolah pulang larut kelayapan gak ngabarin gege beruntung Jaehyun selalu merhatiin kamu."

"oh jadi ini semua gara-gara Jae-"

"diam gege gak suka ya kamu ngelawan gege begini, benar kata mommy kamu harus pulang ke China mulai besok."

"apa?? gak mau."

Luhan marah besar dia menarik tanganku dengan kasar aku belum sempat melihat luka Suho tapi sudah diseret oleh Luhan, dan lebih parah lagi ponselku disitanya jadi aku tidak bisa mengabari Suho atau siapapun aku cuma bisa menangis didalam kamarku sembari meratapi nasip akan kisah cinta yang tak sampai.

Sementara Luhan membereskan semua pakaianku aku tidak perduli meskipun dia membereskan pakaian dalam sekalipun, aku hanya merenung berharap dia akan memberikan ponselku atau mengurungkan niat untuk mengirimku pulang ke China.

Tapi mengingat dia begitu marah aku menjadi semakin menangis sejadi-jadinya bagaimana kabar masa depanku nantinya?? Luhan keluar dari kamarku dia tidak bicara apapun, tidak berapa lama dia masuk membawa makanan tapi keluar lagi tanpa bicara dia mengunciku dari luar dia benar-benar marah besar padaku.

"apa aku sudah benar-benar keterlaluan?? apa aku salah karena menyukai Suho??"

Tidak ada jawaban sekarang tangisku semakin menjadi, aku menangis seperti anak kecil ini kedua kalinya aku menangis begini seharusnya Luhan luluh tapi dia sepertinya tidak perduli.

~tuk...tuk....tuk....~
~tuk....tuk...tuk...~

Aku mencari asal suaranya dari arah jendela awalnya aku enggan untuk melihat tapi karena suaranya semakin mengganggu akhirnya dengan kesal aku membuka jendela kamarku dan melihat siapa pelaku yang membuatku merasa terganggu.

"(y/n)!!"

"Suho?"

"cepat turun."



Aku kabur bersama Suho tanpa sepengetahuan Luhan tentunya.

Malam sudah sangat larut jalanan kota sudah sepi meskipun ada beberapa kendaraan yang masih berlalu lalang, Suho membawaku pergi entah kemana.

Dia seperti biasa tidak banyak bicara aku masih menangis masih sibuk dengan fikiran bodohku sampai aku tidak sadar kami sudah sampai di suatu tempat sepi tapi aku maupun Suho tidak punya niat untuk keluar dari mobil.

Tiba-tiba aku merasa Suho menarikku dan memelukku mungkin dia hanya ingin menenangkanku.

Aku dapat merasakan wangi tubuhnya dia mengelus-elus kepalaku dengan lembut salah tidak kalau sekarang aku mulai mengharapkan hal yang lebih darinya??



15 menit aku dipelukan Suho aku sudah merasa cukup tenang sekarang.

"jam berapa kau akan berangkat besok?"

"tidak tau mungkin jam 7."

"bisa tidak kita habiskan bersama waktu yang singkat ini?"

"maksudnya?"

"aku tau mungkin ini agak sedikit terlambat atau sangat terlambat-" Suho menahan kata-katanya dia seperti mulai menyiapkan mental. "aku mencintaimu."

Aku hanya terdiam mendengar penuturan Suho aku sangat bahagia tapi disisi lain aku menyesal dengan keberadaan waktu dan takdir yang seperti tidak merestui kami.


"aku juga aku juga mencintaimu."


Suho langsung memelukku sedetik kemudian dia mulai memandang wajahku dihapusnya air mataku, dia mulai mendekatkan wajahnya kewajahku, aku dapat mendengar dengan jelas deru nafasnya yang tidak teratur aku juga dapat merasakan kelembutan dari bibirnya.


●●●



   Semalam aku dan Suho tidak tidur sekarang kami berada di sebuah kuil di atas bukit kami melihat matahari terbit. Suho memegang tanganku dan saat aku melihat kearahnya dia tersenyum tapi senyumnya terlihat menyakitkan bagiku seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan dari senyumnya.


"mari aku antar."


"antar?"


"bukannya kau harus terbang ke Cina hari ini."


Aku hanya mengangguk kecil jujur saja aku tidak ingin berpisah darinya, dia menarik tanganku dan membawaku pulang ke rumah aku tau Luhan akan lebih marah padanya.

Ketika di depan rumah aku sudah berusaha melarangnya untuk masuk tapi dia tetap ngotot ingin bertemu dengan Luhan.

Suho menggenggam tanganku dengan erat saat melihat Luhan yang ternyata sudah berdiri di depan pintu Suho tersenyum kearahku.


"sudah aku bilangkan aku akan menjaganya," ucap Suho membuka pembicaraan kepada Luhan. "terima kasih sudah memberi waktu untuk kami."


Tanpa bicara Luhan langsung menarik tanganku untuk masuk kedalam mobil, aku melihat Suho mematung dia tersenyum kearahku dan senyuman itu benar-benar membuatku merasakan sakit yang amat sangat aku baru saja memenangkan prasaannya tapi sekarang aku kami harus terpisah oleh jarak.

Aku membuka ponselku dan melihat ada pesan dari Suho.

LINE

KIM_J
Jaga dirimu baik-baik, terimakasih sudah menjadi orang yg selalu aku fikirkan.

KIM_J
Aku mencintaimu.

KIM_J
Tunggu aku karena aku tidak akan melepaskan orang yg telah mencuri hatiku pergi begitu saja.

Fin

Uri leader 😘😘😘

gue ngakak liat ini poto 😂 ganteng sih tapi 😂 ah sudah lah

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top