Dare

Hidaka Hokuto x Rein

Senja yang telah menyingsing dan menyebarkan warna jingga nya sama sekali tak mengalihkan atensi ketiga gadis yang sedang duduk mengelilingi sebuah botol yang sedang berputar.

Wajah mereka terlihat sedikit gelisah memikirkan kearah mana putaran botol itu akan berhenti.

Tak lama setelah berputar dengan cepat botol itupun berhenti mengarah tepat ke salah satu gadis yang saat ini memang masih memasang wajah datarnya, Namun netra gadis itu melihat kedua temannya yang sudah saling Padang kemudian mengalihkan netra mereka padanya sembari tersenyum licik.

"Kalian mau apa ?" Ucap gadis itu memasang wajah tak suka. "Pasti rencana ngadi-ngadi lagi kan ?"

"Tenang rein~ hehe" ucap gadis ber-surai hitam-merah memasang senyum manisnya namun, rein mengetahui pasti apa yang sebenarnya ada dibalik senyuman itu.

"Rein kita sepakat cuman ngasih rein satu dare kalo kena" ucap gadis lainnya tersenyum cerah. "Kurang baik apa kita~"

"Yuki, Keiko, aku tahu kalian sedang merencanakan sesuatu yang buruk kan ?"

"Hee~? Rein anak baik kayak kita masa merencanakan sesuatu yang buruk untuk temannya~"

"Hum!hum! Itu tidak benar!! Ini hanya sebuah dare biasa kok~"

"Haah....," Rein hanya bisa menghela nafas pasrah nya. "Jadi apa dare nya ?"

Yuki dan Keiko saling pandang dengan senyum licik mereka,  kemudian menatap rein.

"Dare nya...."

✧༺♥༻∞

"Apa-apaan!? Ga mau!!!"

"Uwo! Rein jangan ngegas dulu~" ucap Yuki masih dengan senyumnya. "Ini kan hanya dare~ katakan saja tidak perlu dibawa serius!"

"Hum! Benar kata Yuki, ini hanya permainan ayo! Katakan saja!!"

"Harus banget kata-katanya gitu ?"

"Iya dong~! Harus banget!!" Ucap Keiko dan Yuki bersamaan.

"Baik..., Baik....," Ucap rein pada akhirnya. "Aku lakuin deh, tapi habis ini ga ada dare ngadi-ngadi kayak gini lagi!"

"Um! Semoga beruntung~"

"Ap— terserah deh" ucap rein beranjak dari ruangan itu.

"Keiko, bawa barangnya ?" Ucap Yuki saat tak lagi melihat rein diruangan itu.

"Tentu!" Ucap Keiko sembari memperlihatkan kamera yang dibawa nya. "Saatnya kita beraksi! (⌐■-■)"

"Nice! Tunggu apalagi, gooo"

"GOOOO!!!"

✧༺♥༻∞

Seorang gadis kini berjalan menyusuri lorong koridor,dengan gugup netra nya memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang disekitar nya dan berhenti setelah melihat orang yang sedari tadi ia cari.

Dengan langkah kikuk ia menghampiri pemuda yang sedang berbicara dengan temannya itu.

"Ho...,hoku....," Ucap nya gugup. "Bisa kita bicara—"

"A! Yaho~ rerein!! Jam segini masih belum pulang~?" Sapa teman pemuda itu tersenyum cerah pada gadis itu.

"A— sore Subaru, em..., Bisa aku bicara berdua dengan hoku ?"

"Hmm? Ada yang kamu perlukan dariku rein ?" Ucap pemuda ber-surai hitam itu.

"A... Em itu, aku tidak bisa menyampaikan nya didepan orang lain jadi—" ucap rein sesekali melirik Subaru yang menatap nya bingung.

"Ah..., Begitu...," Ucap Hokuto mengerti. "Oi baka akehoshi, bisa tinggalkan kami berdua sebentar ?"

"Hmm ? Memangnya kenapa kalau aku disini ?" Ucap Subaru yang masih belum mengerti.

"Haah...., Kau ini" ucap Hokuto menghela nafas nya. "Oh? Lihat seperti nya isara menemukan sesuatu yang berkilau ditangannya—"

"Kira-kira!?" Netra biru Subaru langsung memandang Mao yang berjalan memasuki sebuah ruangan dengan membawa kardus kecil yang berisi lampu kelap-kelip. "Sallyyyyy!!!! Berikan aku barang yang mengkilap itu!!!"

"Huuh....," Rein menghela nafas lega melihat pemuda ber-surai orange itu semakin menjauh dari tempat nya. " Terimakasih hoku"

"Hum, daripada itu apa yang ingin kamu sampaikan tadi ?"

"A— i...itu aku hanya ingin menyampaikan sebuah kalimat...," Ucap gadis itu berusaha mengalihkan netra nya dari pemuda yang kini menatapnya bingung.

"Kalimat ?"

"Um..., Huft" gadis itu mengambil nafas kemudian kembali menghelanya untuk sedikit menenangkan dirinya. "Ada satu kalimat yang ingin aku sampaikan, maukah hoku mendengar nya ?"

"Baiklah"

"A...aku....," Kata-kata sederhana yang sangat sulit untuk dikatakan membuat tubuh gadis itu bergetar karena gugup, namun ia masih berusaha untuk menyelesaikan nya. "Aku....., Aku me.... mencintaimu"

"Eh...,?" Pemuda itu hanya bisa terdiam memandang gadis didepannya yang kini seluruh wajahnya telah memerah sepenuhnya.

"I...itu ini tadi... Yuki..., Dan Keiko..., Tadi main dare..., Trus itu...,"

"A— ahaha..., Begitu.., ini tantangan dari sebuah permainan?"

"Ya..., Seperti itu ahaha—" tawa canggung rein terhenti saat Hokuto mendekatkan wajahnya tepat disebelah telinganya.

'kau tahu seberapa berharap nya aku itu benar-benar terjadi?' bisik Hokuto kemudian tersenyum lembut. "Ah— seperti latihan akan segera dimulai kembali, sampai nanti ya rein"

Pemuda itu beranjak pergi meninggalkan gadis yang kini hanya bisa mematung sama sekali tak bergerak dengan wajahnya sudah berkali-kali memerah dari sebelumnya.

Tak jauh dari tempatnya dua gadis yang kini sudah bersorak gembira sembari melihat kembali hasil rekaman mereka.

"Ini sih udh masuk hartakarun hokurein!!!" Ucap Yuki

"Bener!!!! Ini udh jadi barang keramat!!!!!! Harus diabadikan!!!!" Ucap Keiko tak kalah hebohnya.

Ingatkan mereka untuk tidak menaruh kamera itu ditempat yang terlihat oleh rein.


747 word
❒Yuki Supriadi❒

Ya gitu
horuinzum

Dan suk janjiku terpenuhi yaaa!!!
ikyouko

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #random