Serendipity (1/3)

-Sesungguhnya, typo adalah keindahan yang haqiqi dengan ke-estetikan yang omaygat-










"pokoknya kita bertiga harus nampil! Dance! Ini pensi terakhir gue. Masa gue sekolah tiga tahun jadi panitia mulu"

"lo sih Nar, kerajinan jadi budak guru"

"Reiku sayang, congornya bisa dikondisikan?"

Seperti biasa. Kalau Naru dan Rei sedang adu bacot, maka Ai akan menyimak untaian kalimat tak bermanfaat dari mereka sambil meminum minumannya dengan estetik.

"kalian ada yang kenal sama Satsuki Aoi?"

Naru dan Rei secara otomatis menoleh, mendapati orang yang tadi bertanya hal random dan tiba-tiba. "apa?" sambungnya dengan wajah lempeng.

Rei memperbaiki kursinya sambil menyengir. "mantannya Naru itu—  AKH! SAKIT GOBLOK GUE ATLET" Rei mengelus tulang keringnya yang sempat mendapat tendangan gratis dari medusanya sekolah.

"lo udah pensiun tiga bulan lalu! Btw dia mantan gebetan, bukan mantan pacar." Naru menyeruput es kopinya lalu menatap Ai. "emang ada apa?"

"nggak pa-pa. Cuman tadi dikelas pas jamkos gue sama temen-temen main ToD. Ya gitu, kena dare buat deketin dia. Tapi males, mendingan gue ntar ngambil hukumannya aja, palingan traktirin doang"

"wah, bocah tajir satu ini songong juga ternyata" cibir Rei.

"deketin aja kali. Anaknya baik, meskipun ganteng dia bukan selera gue" ujar Naru.

"emang selera elo kayak gimana?" tanya Ai.

Rei langsung menepuk beringas bahu Ai sambil cekikikan. "gak tau lo? Seleranya Naru yang bentukannya kayak abang sepupu elo. Si Hajime-sensei. Naru kayaknya demen sama aura-aura dewasa gitu"

Naru langsung melotot tidak terima. "Heh! Rei, congornya!"  kalo ngomong suka bener!  lanjutnya dalam hati.

Ai hanya mengangkat alis sebagai responnya. "jadi? Kok si Satsuki-Satsuki itu bisa jadi mantan gebetan? Biasanya kalo udah tahap ngegebet bentar lagi jadian, kayak sebelum-sebelumnya"

Naru menarik kursinya mendekat kepada Ai. Terlihat antusias. "jadi gini, kan gue itu suka sama orang ganteng, nah! Si Satsuki Aoi itu kan emang ganteng, tapi anaknya agak kikuk gitu, kayak gak biasa ngomong sama cewek." ia menjeda kalimatnya untuk mengambil nafas.

"bukan ngegebet sih, lebih tepatnya gue cuman sekedar suka sama tampangnya. Sekarang udah nggak" lanjutnya.

"udah move on?" tanya Ai lagi.

"iya, sekarang Naru lagi naksir sama Ab— MMPHHH"

Naru dengan tidak berdosanya menjejalkan kentang goreng ke mulut Rei. Setelah itu, dia menampilkan senyumannya kepada Ai. "gue lagi demen sama Akabane karma! Ganteng banget sumpah! Nanti dirumah gue mau lanjutin marathon anime"

Sudah cukup Rei yang tau kalo Naru naksir sama abang sepupunya Ai, –yang kebetulan kerja di sekolah mereka sebagai guru bahasa inggris— kalau Ai ikutan tahu terus bilang ke abangnya... Harga diri Naru mau dikemanain?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top